Jember (Warta Blambanga) Dalam kesejukan senja yang dipenuhi lantunan ayat suci, langkah seorang pemimpin hadir membawa cahaya doa. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mendatangi basecamp kafilah Banyuwangi pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 tingkat Provinsi Jawa Timur di Jember, Jumat (20/9/2025). Kehadirannya bagaikan embun yang menyejukkan hati para kafilah yang tengah berjuang mengibarkan panji Qur’ani dari ujung timur Pulau Jawa.
Dengan tatapan penuh kasih dan suara yang lembut, Ipuk menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, baik yang menorehkan kemenangan maupun yang belum digariskan takdir untuk meraih juara. Baginya, setiap peluh yang jatuh, setiap ayat yang dihafal, dan setiap doa yang dipanjatkan adalah kemenangan itu sendiri.
“Saya tidak pernah berhak kecewa,” ujar beliau dengan mata berkaca, “karena semua hasil ini adalah buah dari usaha sungguh-sungguh, doa orang tua, dan anugerah Allah SWT. Kepada yang juara, saya ucapkan selamat. Dan kepada yang belum, janganlah berkecil hati, sebab Allah selalu menyediakan jalan bagi hamba-Nya yang terus berikhtiar.”
Asisten I Sekda Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramudya, mengabarkan bahwa dari 34 peserta, Banyuwangi telah menorehkan catatan membanggakan. Cabang Musabaqah Fahmil Qur’an Putri berhasil meraih puncak juara, sementara putra menyentuh peringkat ketiga. Tak ketinggalan, cabang hafalan Al-Qur’an 30 juz dan tilawah 1 juz putri yang diikuti Yasmin juga menyumbang peringkat ketiga.
Nama Yasmin menjadi cahaya yang menyentuh hati. Seorang putri tunanetra yang dengan suara merdu tilawahnya menembus dinding keterbatasan. Ketika lantunan ayat suci meluncur dari lisannya, seakan-akan langit ikut bergetar dan bumi memberi ruang. Bukti bahwa cinta kepada Qur’an mampu melampaui segala batas. “Ini sungguh membanggakan,” tutur Ipuk, “karena Yasmin telah mengajarkan kita bahwa yang disebut kelemahan hanyalah semu bila hati berpegang pada firman Allah.”
Dalam kesempatan itu, Ipuk meneguhkan kembali komitmen pemerintah daerah: membangun Banyuwangi dengan kekuatan sumber daya manusia yang unggul dalam iman, ilmu, dan akhlak. “Kemajuan bukan hanya perkara teknologi, melainkan pula perkara cahaya yang bersemayam di hati. Generasi Qur’ani inilah penopang masa depan Banyuwangi,” ucapnya.
Syafaat, pembina kafilah dari Kementerian Agama Banyuwangi, menuturkan bahwa kedatangan Bupati Ipuk bagai angin segar bagi para peserta. “Anak-anak semakin bersemangat. Mereka yang juara mendapat bingkisan langsung dari beliau, dan yang belum berhasil mendapat doa serta motivasi. Itu lebih dari cukup untuk menyalakan api perjuangan kembali,” katanya penuh syukur.
Dengan wajah yang teduh, Bupati Ipuk menutup perjumpaan itu dengan harapan: semoga setiap pengalaman di MTQ kali ini menjadi bekal berharga, semoga setiap suara yang melantunkan Qur’an menjadi doa yang menembus langit, dan semoga Banyuwangi senantiasa dipenuhi generasi yang menjadikan kalam Ilahi sebagai pedoman hidup.