Banyuwangi, (Warta Blambangan) Suasana Taman Sritanjung dan Taman Blambangan Banyuwangi pada akhir pekan, Sabtu–Minggu (24–25/8/2025), bergelora dengan kehadiran Banyuwangi Creative Market (BCM). Ribuan warga memadati lokasi untuk menyaksikan perhelatan akbar yang kali ini tampil berbeda: memadukan kreativitas UMKM, semangat peringatan HUT RI ke-80, serta sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).v
Ketua BCM, Rahmat, menyebut kegiatan kali ini penuh energi dan sangat bermanfaat.
“Alhamdulillah, kegiatan luar biasa. Semangatnya meledak, apalagi dengan tambahan sosialisasi P4GN yang benar-benar membuka mata. Banyak informasi penting yang bermanfaat bagi para pelaku UMKM. Sosialisasi semacam ini harus terus digencarkan,” ujarnya penuh semangat.
Meskipun omzet pelaku UMKM pada Agustus sedikit menurun akibat masyarakat sibuk dengan euforia kemerdekaan, Rahmat memastikan kondisi usaha tetap tangguh. “Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, levelnya masih sama. Agustus biasanya turun, tapi semangat UMKM tidak pernah padam,” tambahnya.
Kemeriahan BCM semakin terasa karena para pedagang tampil dengan busana adat tradisional dan kostum pejuang kemerdekaan. Dari batik Jawa, udeng Bali, sarung Madura, hingga pakaian adat dari wilayah timur Indonesia, semuanya menyatu dalam lautan warna yang menegaskan kebhinekaan. Suasana perjuangan tempo dulu seakan hidup kembali, berpadu dengan kreativitas masa kini.
Tak sekadar transaksi jual beli, BCM juga menghadirkan ruang edukasi dan kampanye sosial. Melalui sosialisasi P4GN, para pelaku UMKM dibekali pemahaman tentang bahaya narkoba dan dampaknya terhadap generasi muda. Muhammad Hakim Said dari Yayasan Rumah Kebangsaan Banyuwangi menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam pencegahan narkoba.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Kalau mereka sehat dan bersih dari narkoba, otomatis masyarakat juga kuat. Kita tidak boleh lengah, karena narkoba bisa menyasar siapa saja, termasuk kalangan pelaku usaha,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan BCM menjadi momentum penting untuk menggabungkan promosi ekonomi kreatif dengan gerakan sosial. “Kami berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat sehingga Banyuwangi benar-benar bisa terbebas dari darurat narkoba,” tegas Hakim Said.
BCM pun kembali membuktikan dirinya sebagai motor penggerak UMKM sekaligus panggung perjuangan budaya dan sosial. Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, Rahmat optimistis BCM akan terus melahirkan inspirasi dan membawa UMKM Banyuwangi naik kelas.
“Harapan ke depan tetap sama: pemerintah daerah terus mendukung. Karena dari sinilah UMKM kita akan semakin kuat,” pungkasnya.
Di tengah semarak peringatan 80 tahun kemerdekaan RI, BCM tampil bukan sekadar pasar kreatif, melainkan simbol perlawanan terhadap narkoba, wujud persatuan budaya, sekaligus kebangkitan ekonomi rakyat Banyuwangi.
Komentar
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar