Pages

Tampilkan postingan dengan label Lomba News HAB Kemenag. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba News HAB Kemenag. Tampilkan semua postingan

Festival Sastra Banyuwangi Mewarnai Bulan Bahasa 2022

Aula Dinas Pendidikan  Kabupaten  Banyuwangi dipenuhi dengan 200 pelajar SMP se-Kabupaten Banyuwangi pada jumat 28 Oktober 2022. Mengawali pekan sastra peringatan bulan bahasa, Dispendik Banyuwangi mengadakan Festival sastra yang digelar sampai puncaknya tanggal 5 November 2022.


Kepala Dispendik Kabupaten Banyuwamgi Dalam sambutannya yang disampaikan Kabid SMP Dr. Alfian menyampaikan bahwa " Potensi menulis peserta didik harus terus digali, dilatih, di apresiasi  sekaligus baik dalam bentuk ulasan, dilombakan atau nantinya akan dicetak menjadi sebuah buku!" ucap Dr.Alfian yang didampingi  Kasie Peningkatan Mutu SMP, Didik Eko Wahyudi,M.Pd.Juga hadir Ketua DKB Drs.Hasan Basri,M.Pd.I serta Pembina Sanggar Merah Putih'45 dan Komunitas Tetesan Pena'45 Bung Aguk Darsono.



Ketua penyelenggara yang sekaligus ketua MGMP Bahasa Indonesia jenjang SMP, H.Mujiono,S.Pd menyampaikan bahwa  penyelenggaraan pelatihan yang sudah beberapa kali dilakukan dan diberi rencana tindak lanjut dalam bentuk lomba, ternyata sangat efektif dalam merangsang bakat minat siswa dalam berliterasi secara umum  dan khususnya menulis hingga cetak buku.

Fasilitator dalam kegiatan tersebut yakni Bapak K.H. D.  Zawawi Imron sang penyair *clurit emas*. Dalam paparannya, beliau yang  bermukim di Batang-batang Sumenep
menceritakan proses menulis puisi. Pada dasarnya kekuatan indra baik itu rasa, penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman terhadap kondisi alam lingkungan, akan mempertajam institusi seorang penulis yang mengabadikan deskripsi indranya menjadi tulisan.
"Tulisan ini selanjutnya dibaca ulang,kontemplasi perenungan parafrase dalam kalimat dan jadi diperindah, dibaca lagi, diadaptasi lagi, direnungkan ulang. Maka akan  menghasilkan puisi yang indah dan luar biasa." Beliau mencontohkan Pada tahun 1964-1967 beliau menulis sebuah puisi berjudul Desaku dan Ibu di Prejengan Rogojampi yang menuai penghargaan nasional dan internasional Dan ternyata di tahun 2013, ketika ada terbitan buku K13 Bahasa Indonesia kelas X, puisi tersebut dimasukkan dalam buku teks pembelajaran tersebut. "Maka, menulislah,...menulislah dan terus menulis." Ucapnya.

Beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi tersebut. Walhasil, antusiasme mereka tergelitik untuk menanyakan proses menulis.
Acara tersebut yang  didahului oleh penampilan musikalisasi puisi  "Tembang Kawah Ijen" gubahan Yeti Chotimah yang ditampilkan oleh siswi SMPN 3 Rogojampi, menjadi bagian dari pembahasan oleh Zawawi pada bagaimana proses berlatih menulis puisi dan membaca dengan hati.
Serangkaian pelatihan menulis puisi, dilanjut dengan penulisan cetpen tiga paragraf atau yang disebut pentigraf.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 - 15.00 ini masih merupakan awal festival, nanti akan dirangkai untuk mengetahui daya serap peserta, peserta akan diminta untuk menulis puisi dan pentigraf yang puncaknya  tanggal 5 November 2022 akan digelar pameran buku karya siswa dan guru di rumah kreatif  Kabupaten Banyuwangi sekaligus penampilan seni dan pengumuan pemenang lomba.

QKH.D.Dzawawi Imron yang merupakan penyair Asia dengan segudang penghargaan, memberikan kejutan untuk Kabid SMP yang mantan Kepala SMP Bustanul Makmur Genteng ini. Beliau memberikan sebuah lukisan realis gambar dari wajah. "Surprise untuk saya, dan saya sangat merasa bahagia  mendapatkan lukisan  langsung dari sang maestro!" ucap  Alfian sambil menunjukkan lukisan tersebut seraya ajak kyai puitis ini menikmati ikan bakar kakap merah dan putihan.(Yeti Ch/Aguk/JN)

Doa Bersama Akhir Tahun Hijriyah Kemenag Kabupaten Banyuwangi.

 

Doa Bersama Akhir Tahun Hijriyah Kemenag Kabupaten Banyuwangi.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi mengadakan doa bersama dalam rangka mengakhiri tahun baru hijriyah 1443 dan memasuki tahun baru hirjiyah 1444, Jumat (29/07/2022) secara virtul yang diikuti oleh ASN pada Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, baik PNS maupun Non PNS.

Kepala Seksi bimbingan Masyarakat Islam H.Mastur selaku pelaksana dalam acara tersebut menyampaikan bahwa doa bersama secara virtual ini selain diikuti oleh ASN pada lingkup Bimas Islam, juga diikuti oleh para guru pada satuan pendidikan dibawah naungan dan binaan kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.


Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin dalam sambutannya berharap kinerja aparatur sipil negara dilingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada tahun mendatang menjadi lebih baik.

“Semoga kita diberikan panjang umur, dan diperbanyak rizki agar kita bisa berbagi” ungkapnya.

Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa dengan perkembangan tehnologi seperti saat ini pelaksanaan kegiatan tidak harus dilakukan secaraofline atau tatap muka, tetapi juga dapat dilaksanakan secara virtual,

“Kebersamaan dalam doa secara virtual tidak mengurangi khitmat dalam doa kita” ungkap peraih gelar Doktor dari UIN SATU Tulungagung tersebut.

Dalam doa bersama tersebut sebelum doa yang dipimpin Kasi bimas Islam, diawali dengan pembacaan Surat Yasin bersama yang dipimpin oleh H. Abdul Azis, Kepals KUA Kecamatan Sempu. (syaf)

Siswa MAN 1 Banyuwangi Juara di Afrika

4 orang siswa MAN 1


Banyuwangi menyabet medali emas pada lomba tingkat internasional yang diadakan di Afrika. Ajang penelitian untuk kategori people choice award, yaitu penghargaan yang diberikan karena menjadi pilihan terfavorit dari masyarakat sains, Kepala MAN 1 Banyuwangi Sairoji memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada pasa siswa tersebut. Hal ini disampaikan mantan Kepala MAN 4 Banyuwangi di ruang Kerjanya, Sabtu (29/8). 

Keempat siswa tersebut adalah Muhsinul Wafa, Neyriza Widya Pranata, Dinda Rima Rachcita Putri dan Hendika Putra Anugrah. "Menjadikan MAN 1 Banyuwangi sebagai Madrasah Literasi dan Madrasah Riset telah melahirkan banyak siswa berprestasi dibidang Literasi dan Riset" ungkapnya


Ditempat terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H. Slamet juga memberikan apresiasi dan ucapan Selamat kepada siswa MAN 1 Banyuwangi yang berhasil menjadi juara ditingkat Internasional, H.Slamet yang pernah menjadi pengajar pada


MAN Banyuwangi tersebut berharap para guru terus memberikan bimbingan dan pendampingan terhadap siswa dalam berliterasi dan riset. "Kami turut bangga dengan berbagai prestasi dan kemajuan yang dilakukan Madrasah, terutama dibidang riset dan Literasi"  ungkapnya.

KEMENAG BANYUWANGI SATU NAFAS SATU JIWA


Pelaksanaan upacara HAB ke-74Kemenag RIdi lingkungan Kemenag Kab. Banyuwangi, Jumat, 3 Januari 2020 dilaksanakan di Stadion Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 45 dusun Petahunan, Jajag Kecamatan Gambiran. Pada

kesempatan ini juga diumumkan para pemenang beberapa jenis perlombaan menyambut peringatan HAB ke-74 Kementerian Agama yang dilaksanakan oleh Kemenag Kabupaten Banyuwangi sejak bulan Nopember 2019 lalu. Disebutkan dalam satu jenis perlombaan nama madrasahku MTsN 1 Banyuwangi sebagai juara salah satu jenis perlombaan, sontak kami bersorak gembira.
Pelaksanaan upacara kali ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Pasalnya, ada persembahan menarik dari siswa-siswi MIN 3 Banyuwangi sebelum upacara dimulai yaitu Teatrikal Puisi dan Tari Kolosal yang mengusung tema “Satu Nafas, Satu Jiwa Kementerian Agama Tonggak Pemersatu Bangsa”.
MC dengan suara lantang mengumandangkan bahwa “Persembahan Teatrikal Puisi dan Tari Kolosal ini diikuti oleh 74 penari sebagai lambang 74 HAB Kemenag RI. Dengan latar 20 colour guard sebagai simbul harapan Kementerian Agama di tahun 2020 menjadi pelopor penggerak pemersatu bangsa dengan menempatkan agama sebagai pedoman berpijak dalam moderasi beragama”.
Diiringi musik dengan lagu Ulan Andung-Andung beberapa kelompok penari putra dan putri datang dari arah berbeda namun
akhirnya berkumpul menari bersama, sebagai wujud dari kebersamaan dan ketentraman masyarakat Banyuwangi.
Dengan penuh semangat para penari menyajikan atraksi sesuai dengan perannya masing-masing. Peserta upacara nampaknya sangat antusias menyaksikan atraksi tersebut. Peserta yang tadinya sudah berbaris rapi, saling berebut ke depan mencari tempat untuk dapat secara langsung menyaksikan persembahan tari kolosal tersebut.  Alunan musik silih berganti daribeberapa jenis aliran musik. Sungguh mengagumkan, generasi muda yang penuh talenta sedang unjuk keahlian mereka masing-masing. Tentunya bukan hal yang mudah untuk dapat mempersembahkan tari kolosal sebagus ini. Hal ini tidak lepas dari para pengajar dan pelatih yang telah bekerja keras, “Selamat untuk para pengajar dan pelatih”. 
Kembali terdengar pembacaan puisi “Indonesia Dimata Dunia” dari pengeras suara dan pada akhir persembahan terdengar pembacaan Al-Qur’an surat Al-Hujurot ayat 13 yang menerangkan tentang keberagaman umat. Dengan keragaman itu, Allah menghendaki agar manusia saling mengenal, saling kerja sama dan saling memberi manfaat.
Sebuah kejutan bagi seluruh peserta upacara karena diujungpersembahan Teatrikal Puisi dan Kolosal Tari dimeriahkan dengan penampilan Demi Band penyanyi populer asal Banyuwangi dengan lagu hitsnya "Kanggo Riko". Sontak para peserta upacara maju lebih dekat untuk menyaksikan  penampilan Demi.Heboh,,, entah kata apa yang dapat melukiskan suasana saat ini, seluruh peserta riuh ikut bergoyang dan menyanyi bersama Demi.Setelah kurang lebih 45 menit menyaksikan persembahan pra acara upacara, komandan upacara mulai menyiapkan barisan.Tepat pukul 08.00 WIB. upacara dimulai.
Upacara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah digelar oleh Kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi sejak bulan Nopember 2019 lalu, yang sebelumnya telah menggelar berbagai macam perlombaan dan pertandingan antar pegawai dan satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

Petugas upacara sebagian besar dari satuan kerja MIN 3 Banyuwangi.Selaku Inspektur upacara Drs. H. Slamet, S.Ag., M.H.I. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.Komandan upacara Taufik, S.Pd, dan MC Siti Khofifah, S.Pd. dari MIN 3 Banyuwangi. Pengiring Mars Kementerian Agama RI pada upacara ini dari kelompok Paduan Suara MAN 1 Banyuwangi dan iringan drumband dari grup drumband MAN 2 Banyuwangi. Hadir dalam upacara ini adalah seluruh Kepala Madrasah MI, MTs., MA Swasta dan Negeri, Kepala KUA, Kelompok Kerja Pengawas, Dharma Wanita Persatuan di seluruh lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabubaten Banyuwangi, dan para undangan dari unsur tokoh agama dan jajaran pemerintah.
Kembali dengan suara lantang MC membacakan susunan acara.Komandan upacara segera memasuki lapangan,langsung menyiapkan barisan. Serangkaian acara upacara pun dimulai. Mulai dari laporan komandan upacara kepada inspektur upacara,menyanyikan Mars Kementerian Agama, pembacaan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia, pembacaan UUD 1945 dan tibalah saatnya pada acara amanat inspektur upacara.
Amanat inspektur upacara:
Inspektur upacara membuka dengan salam danpada kesempatan ini membacakan teks amanat dari Menteri Agama menyambut HAB ke-74 Kemenag RI dengan tema “Umat Rukun Indonesia Maju”. Dalam sambutannya, Menteri Agama menyatakan bahwa “Hari Amal Bakti Kementerian Agama merefleksikan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan penghargaan terhadap jasa-jasa para perintis dan pendiri Kementerian Agama. Kita semua bisa berdiri di tempat ini, tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan generasi terdahulu”. Selanjutnya dituturkan bahwa “Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi fisik bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan.
Sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan, Kementerian Agama hadir dalam rangka pelaksanaan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 pasal 29 menegaskan bahwa, Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya  dan kepercayaannya itu.”.
Inspektur upacara berhenti sejenak, menghela nafas karena ternyata beliau sedang kurang sehat. Dengan suara sedikit parau, Drs. H. Slamet, S.Ag., M.H.I, melanjutkan sambutannya. Kali ini beliau menuturkan bahwa secara khusus Menteri Agama H.Fachrul Razi mengajak jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk memperhatikan 6 (enam) hal sebagai berikut:
1.  Pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara;
2.  Jaga idealisme, kejujuran, integritas dan budaya kerja Kementerian Agama di tengah arus kehidupan yang serba materialistis, selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan;
3.  Tanamkan selalu bahwa bekerja adalah ibadah dan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan;
4.  Perkuat ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan, baik sesama institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap elemen masyarakat;
5.  Rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan moderasi beragama sejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak bangsa walau berbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan.
6.  Implementasikan Visi dan Misi Pemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerja pusat, daerah dan Perguruan Tinggi Keagamaan.
Akhirnya, saya meminta kepada segenap aparatur Kementerian Agama, berikanlah seluruh kemampuan yang saudara-saudara miliki untuk semakin dekat melayani umat dan menjaga nama baik Kementerian Agama. Semoga pengabdian saudara-saudara kepada negara, bangsa dan agama selalu mendapat ridla Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian sambutan Menteri Agama telah selesai dibacakan oleh Inspektur Upacara dan ditutup dengan salam.
Selanjutnya Drs. H. Slamet, S.Ag., M.H.I menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia yang telah menyiapkan tempat dan sarana prasarana yang lain sehingga upacara memperingati HAB ke-74 Kementerian Agama RI tahun 2020 ini dapat berjalan dengan khitmad dan lancar. Ucapanterima kasih terutama disampaikan kepada MIN 3 Banyuwangi dengan semua rangkaian acara dan atraksinya, MAN 2 Banyuwangi dengan grup drumbandnya, MAN 1 Banyuwangi dengan paduan suaranya, seluruh ASN dan undangan yang telah hadir dalam upacara ini.
Disela-sela sambutannya, H. Slamet juga menyempatkan untuk menyebut ASN yang izin tidak mengikuti upacara, "Meski berat untuk saya memberi izin, tapi karena pelayanan masyarakat ya tetap saya beri izin" begitu tutur H. Slamet dengan ciri khas senyum ramah Beliau. Dihimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi untuk dapat hadir dalam upacara HAB Kemenag karena Hari Amal Bhakti ini merupakan hari besar Kementerian Agama. Dalam kesempatan ini pula H. Slamet menyampaikan dan menghimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama dan membawa serta keluargnya untuk dapat hadir dalam rangkaian kegiatan Jalan Sehat pada hari Sabtu, 11 Januari 2020. Jalan sehat ini rutin dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan memperingati HAB Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Di akhir amanatnya, H. Slamet menuturkan “Kita semua adalah orang hebat yang sudah menghantarkan KementerianAgama menjadi kementerian yang hebat dan bermartabat”.
Usai menyampaikan sambutan, H. Slamet menutup dengan salam. MC langsung menyambut dengan seruan acara berikutnya yaitu Pembacaan Doa. Pembaca doa langsung mengambil posisi dan mulai memimpin, peserta upacara khitmad menundukkan kepala mengamini setiap kata pembaca doa. Ada yang berbeda dengan pembacaan doa kali ini yang terdengar sangat bagus dan tersusun dengan indah bersajak. Semoga doa dan harapan untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat diijabah oleh Allah SWT. Aamiin. Pembacaan doa selesai, acara dilanjutkan dengan penghormatan Inspektur Upacara dan pembubaran pasukan.
Upacara selesai dan dibubarkan kurang lebih pukul 09.00 WIB Peserta bersorak ramai mengucap syukur alhamdulilah. Seluruh peserta upacara segera berhambur menuju pintu keluar.
Upacara HAB kali ini merupakan upacara paling khidmat dengan kemasan rapi, tertib, disiplin dan terkesan elegan, lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya.Peringatan Hari Amal Bakti ke-74Kementerian Agama ini membuat kita memahami bahwa Kementerian Agama ini  merupakan mitra pemerintah yang selalu berbuat untuk kepentingan dan pemersatu umat, sehingga tema “Umat Rukun Indonesia Maju” pada HAB ke-74 ini sangatlah tepat. Semoga membawa dampak perubahan positif pada kehidupan genarasi mendatang.
Hampir lebih 1000 meter mobil berjajar parkir disepanjang jalan menuju Stadion Ahmad Yani Jajag, tempat belangsungnya upacara ini, karena diseluruh area parkir sekitar stadion sudah penuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Hal ini yang menyebabkan jalan macet total ketika upacara selesai. Antrian panjang mobil pun terjadi, hampir lebih 20 menit kami ada dalam antrian panjang mobil akhirnya berhasil masuk jalan raya Yos Sudarso. Disinipun masih terjadi antrian panjang, maklumlah jalan ini adalah jalan Utama Jember - Banyuwangi. Kami harus sabar jalan merayap. Berhenti lagi... Jalan lagi. Sungguh pemandangan yang tidak seperti biasa, jalan protokol penuh dengan mobil mewah dengan penumpang berseragam putih hitam. Aku sempat berpikir fenomena ini berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan keluargabesar Kementerian Agama yang sudah tinggi, Alhamdulillaah.Perjalanan baru mulai lancar ketika sampai di lampu merah perempatan Jajag.
Upacara Peringatan HAB ke-74 KemenagRI di lingkungan Kemenag Banyuwangi kali ini berlangsung sukses dan lancar. Semoga di tahun yang akan datang lebih sukses lagi. Aamiin.

Banyuwani, 03 Januari 2019
Inun Fitriyani, S.Pd., M.Si.
MTsN 1 Banyuwangi



MIN 3 Banyuwangi Menghentak Publik pada HAB Kemenag


MIN 3 Banyuwangi berhasil menghentak publik sebagai peserta upacara pada HAB Kemenag RI ke 74 yang diselenggarakan oleh kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi. Kawasan upacara menjadi penuh sesak dengan kehadiran seluruh ASN Kemenag Banyuwangi dan perwakilan pengurus KKG masing-masing kecamatan se kabupaten Banyuwangi untuk mengikuti upacara yang dilaksanakan di stadion Jajag, Jumat (3/1). Hal menarik dan tidak biasa seperti HAB kemenag tahun-tahun sebelumnya, adanya suguhan atraksi menawaan siswa-siswi MIN 3 Banyuwangi, menampilkan teatrikal puisi dan tari kolosal dengan mengkolaborasikan musik etnik drumband diramu secara apik dan energik.
Penampilan siswa-siswi MIN 3 Banyuwangi terkesan istimewa,  memberi  warna semarak berbeda pada HAB Kemenag tahun ini. Gerak gemulai para penari menjadi suguhan yang memanjakan mata untuk terus menikmatinya. Eksotisme gerak dibalut indahnya gemerlap kostum warna-warni para penari memunculkan aura maha Dewi, dipertajam ekspresi karakter para tokoh peran yang membuat pertunjukan semakin memunculkan aura magisnya yang bisa menggerakkan  dan menarik ribuan mata untuk terus memandangnya. Narasi yang kuat semakin mengukuhkan perunjukan itu menjadi spektakuler untuk tingkat kegiatan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Teatrikal puisi dan tari menjadi ruang pengisi pra acara pada upacara HAB Kemenag RI ke 74 tahun ini. Pagelaran berupa sendratari ini Mengambil judul Satu Nafas Satu Jiwa Kementerian Agama Tonggak Pemersatu Bangsa. Kegiatan ini melibatkan 74 penari melambangkan 74 tahun Hari Amal Bhakti Kemenag RI dengan 20 color guard menjadi backdrop dan latar aksi yang mempercantik atraksi melambangkan tahun 2020. Sebuah simbol harapan di tahun 2020 ini Kementerian Agama menjadi pelopor penggerak pemersatu bangsa dengan menekankan nilai-nilai kemanusiaan dalam balutan kebhinekaan, menempatkan agama sebagai tiang penyangga persatuan.
Diharapkan Kementerian Agama menjadi pelopor penggerak pemersatu bangsa dengan menempatkan agama sebagai pedoman berpijak dalam moderasi beragama. Agama yang pada akhirnya menjadi pedoman sendi nafas kehidupan masyarakat dalam bernegara.
Sajian teatrikal puisi dan tari kolosal dimulai pukul 07.00 sampai 07.40, memberikan sajian beruntun dari siswa-siswi MIN 3 Banyuwangi dengan tampilan yang memukau. Nur Khofifah, S.Pd melalui rumah teater Kembang lalang MIN 3 Banyuwangi yang digagasnya berhasil mencetak karakter para siswa menjadi pribadi yang nasionalis tetap berpegang teguh pada kekuatan agama untuk mempersatukan bangsa.
Sebuah suguhan istimewa untuk Kementerian Agama Kantor kabupaten Banyuwangi, seperti yang diakui oleh Pembina dan pelatih rumah teater Kembang Lalang Nur Khofifah, S.Pd “Ini adalah bentuk persembahan dan pengabdian kami kepada Kementerian Agama, semoga kegiatan ini memicu letik munculnya kreatifitas seni dari warga kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi untuk bisa berolah kreasi memberikan suguhan istimewa yang layak dinikmati bersama,” ujarnya. Lebih jauh Nur Khofifah, S.Pd menyoroti kurang tergalinya potensi seni yang dimiliki karyawan Kemenag Banyuwangi, ia berharap banyak Kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi punya brand khusus yang bisa mencitrakan dakwah melalui unsur seni yang sarat nuansa religi. “kalau ada Gandrung Sewu mestinya Kemenag mempelopori Kuntulan Sewu,” ungkapnya kepada para praktisi seni Kemenag ditiap kesempatan.
Sejalan dengan tema yang diusung Kementerian Agama pada HAB ke 74 Umat Rukun, Indonesia Maju pagelaran sendratari ini menitik beratkan pada teatrikal puisi dan tari kolosal, menceritakan keragaman suku bangsa Indonesia sebagai pelangi budaya. Sebenarnya keragaman ini adalah aset kekayaan terbesar bangsa yang harus dikembangkan dan dijaga, meski keragaman itu rentan adanya perbedaan, dan perbedaan itu memunculkan benih-benih perpecahan.
Secara tegas keberagaman menjadi titik tolak terciptanya perbedaan, perbedaan menjadi paduan selaras bila kita pandai mengolahnya. Aset besar yang memperkaya khasanah budaya sebagai pengikat persatuan bangsa. Ujung tombaknya adalah Kementerian Agama, dengan menjunjung nilai-nilai agama harus menjadi garda terdepan untuk mewujudkan Indonesia yang damai.
Sendratari ini diawali munculnya penari dengan setting latar masyarakat Banyuwangi yang ramah dinamis. Sedinamis alunan tabuhan gamelan dengan gending Ulan Andung-Andung dari drumband etnik Gita Sahara MIN 3 Banyuwangi. Disusul tari Sabda Cinta cermin masyarakat ujung barat Indonesia, perwakilan masyarakat melayu yang agamis menjadi simbol sikap rakyat Indonesia yang selalu bernilai Ketuhanan dalam setiap gerak langkah kehidupan. Lagu Yamko Rambe dengan gerakan yang menghentak cermin kuatnya kemauan anak-anak papua untuk bersama membangun negeri sebagai mutiara terpendam wujud kebersahajaan, menyimpan gelora semangat mengangkat harkat kewibawaan Indonesia di mata dunia.
Di penghujung persembahan menjadi titik puncak ketegangan. Sebuah kejutan yang semula sudah disiapkan panitia mendadak belum terjawab. Panitia cukup resah hal ini ditunjukkan para petugas yang terlihat mondar-mandir di sekitar panggung acara.
Nafas panjang langsung terhela lega. Sosok dinantikan yang menjadi puncak persembahan teatrikal puisi dan tari kolosal itu tiba-tiba muncul dari belakang panggung, sesaat ketika MC menutup dengan kalimat terakhir persembahannya. ”Bentuk persembahan kami yang terakhir dari MI Negeri 3 Banyuwangi untuk Kantor kementerian Agama, Kang Demy dengan lagunya Kanggo Riko.” Teriaknya menyambut kehadiran Demy.
Tepuk tengan hadirin tiada henti ketika penyanyi kenamaan Banyuwangi itu menggelorakan hasrat seluruh peserta upacara untuk ikut menyanyi dan joget bersama di ujung persembahan teatrikal puisi dan tari tersebut. Lagu andalannya “kanggo Riko” mampu menyihir seluruh peserta upacara. Saat-saat menegangkan terbayar, kehadiran Demy dengan tampilan nyantai tapi elegan memukau seluruh peserta upacara membuat mereka merangsek lebih ke depan seakan tidak mau ketinggalan barang sedetikpun dalam sajian atraktif tersebut. Alhasil detik-detik kegelisahan yang sempat dirasakan ketika Sang Maestro ini belum datang sampai di tengah pertunjukan acara telah lunas terbayar. Kegelishan berubah menjadi sorak-sorai kegembiraan. Berakhirnya lagu Kanggo Riko dari Demy menandai upacara segera dimulai.
Seluru petugas bersiap-siap, termasuk regu paduan suara dari MAN 1 Banyuwangi sudah berada pada posisinya, disusul masuknya satu regu korsik MAN 2 Banyuwangi dari gerbang selatan stadion sebagai penanda bahwa upacara HAB Kementerian Agama RI ke 74 sudah dimulai.
Tepat pukul 08.00 upacara dimulai dan seluruh peserta upacara mengikuti secara khidmat. Suasana semakin terasa ketika dalam sambutannya Drs. Selamet, S.H.I selaku inspektur upacara memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua panitia, para petugas, dan MIN 3 Banyuwangi selaku tuan rumah yang telah memberikan kejutan istemewa dengan tampilan yang luar biasa.
Pidato Menteri Agama RI yang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi tersebut menyoroti tentang hal-hal yang harus dicermati dalam membina persatuan bangsa.
Mentri Agama dalam amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar pasal 29 menegaskan “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”  dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannaya masing-masing.
Ketentuan itu mengandung pengertian dan makna, Dasar Ketuhanan yang Maha Esa merupakan fundamen moral yang harus melandasi penyelenggaraan negara. Negara juga secara aktif melindungi hak dan kewajiban beragama dalam masyarakat serta kemerdekaan beribadat bagi setiap pemeluk agama. Negara Pancasila siapapun dengan alasan apapun tidak diperkenankan melakukan propaganda anti – agama, penistaan terhadap ajaran agama dan simbol-simbol keagamaan, menyiarkan agama dengan pemaksaa, juga tidak diperkenankan melakukuan tindakan dengan melakukan ujaran kebencian yang menyulut api permusuhan. Kementerian Agama akan mengawal segala kebijakan pemerintah agartidak bertentangan dengan kaidah agama dan ideology bernegara. Lebih jauh lagi pidato Mentri Agama itu menyorot hubungan agama dan negara yang telah dibangun oleh para founding fathers negeri untuk menjadikan negara merdeka adil dan makmur.
Suasan sangat cerah terkesan menyengat tidak membuat bergeming seluruh ASN dan guru-guru yang menjadi perwakilan KKG Kementerian Agama Banyuwangi tersebut untuk menyimak kalimat demi kalimat pidato Mentri Agama. Pidato itu disampaikan oleh Kepala kantor kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya sewaktu bertindak sebagai inspektur upacara. Keadaan yang demikian tidak menyurutkan langkah para ASN dilingkungan Kemenag untuk tetap mengikuti upacara sampai selesai.
Langkah ini dilakukan untuk menguatkan para ASN terutama di wilayah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, agar mereka memiliki pondasi yang kuat sebagai abdi negara yang diharapkan bisa menjadi pelopor penggerak persatuan untuk sebuah yang tentram meski dalam warna perbedaan, yang bernama Indonesia.
Hal menarik ketika Drs. Slamet, S.H.I menyentil secara khusus komandan upacara yang terlihat sangat tegap “saya sebenarnya sedang tidak enak badan mulai beberapa hari, ini lihat komandan upacara yang begitu semangat jadi ikut semangat dan merasa sehat” selorohnya. Joke yang dikeluarkan Kepala kantor Kemenag Banyuwangi itu sontak membuat seluruh peserta upacara tertawa dan memberikan tepukan aplous kepada Taufik, S.Pd guru dari MIN 3 Banyuwangi yang saat itu bertugas sebagai komandan upacara.
Sejauh mata memandang, memang ada yang tidak biasa  dari penyelenggaraan upacara kali ini, yakni adanya orang-orang yang menggunakan warna baju batik merah, secara pasti mereka bukan peserta upacara dari unsur pegawai Kemenag Banyuwangi. Usut punya usut ternyata mereka adalah para wali murid dan komite MIN 3 Banyuwangi yang bahu-membahu bekerja dengan cekatan ikut mensukseskan pelaksanaan upacara HAB Kemenag RI ke 74 ini yang kebetulan MIN 3 Banyuwangi bertindak sebagai tuan rumah pelaksanaan. “Ini sebuah amanah dan tanggung jawab yang kami emban untuk menyukseskan acara ulang atau HAB Kemenag RI ke 74” demikian ungkapan dari kepala MIN 3 Banyuwangi Mohammad Haris Jamroni, S.PdI. Sebuah kerjasama yang pantas diacungi jempol sebagai tanda terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak madrasah dengan wali murid.
Panas memang sedikit terik, tapi itu cukup terbayar dengan suksesnya penyelenggaraan upacara yang dipusatkan di stadion Jajag. Indikasi ini terlihat dari  senyum cerah seluruh peserta upacara dan ragam komen mereka yang merasa puas dengan tampilan acara tersusun rapi sesuai skedul.
Para pegawai yang mulai pukul 06.00 sudah berdatangan kini mereka membubarkan diri sambil bercengkrama bertemu para sahabat dan koleganya. Mereka ada yang berangkat setelah sholat subuh, seperti yang dari wongsorejo, tetapi jarak bukanlah penghalang untuk serentak secara bersama memeriahkan ulang tahun Kementerian Agama RI tersebut. Sebuah loyalitas yang patut dibanggakan, dan Kementerian Agama Kantor Kabupaten Banyuwangi telah berikrar membentuk jati diri sebagai warga negara yang patuh pada konstitusi wujud kesetiaan warga masyarakat untuk Negara tercinta, Indonesia.

MIN 3 BANYUWANGI SUKSES GELAR HAB KEMENAG KE-74


Di awal tahun baru, tepatnya pada 3 Januari 2020 ini, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, kembali mengadakan kegiatan yang diadakan secara rutin seperti tahun-tahun sebelumnya yakni peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-74. Kali ini yang ditunjuk sebagai tuan rumah adalah MI Negeri 3 Banyuwangi. Bentuk kegiatan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) kali ini seperti biasanya, yakni upacara bendera yang dilaksanakan di lapangan Stadion Jajag.Peserta kegiatan ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang mencapai ribuan pegawai dan karyawan.Baik PNS yang berdinas di Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi di jalan Adi Sucipto No. 112 Sobo Kecamatan Banyuwangi, maupun PNS yang berdinas di satuan kerja (satker) Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN), dan Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Kabupaten Banyuwangi. Para abdi Negara ini hadir sejak pagi sesuai dengan undangan yang telah disebar beberapa hari sebelumnyadi unit kerja masing-masing.
Perhelatan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama tahun initampak kelihatan lebih megah dan meriah.Indikasinya pertama adalah megahnya kegiatan.selain dilaksanakan di tanah lapangan hijau dan luas, tampak panggung utama yang begitu besar dan megah, dengan pernak-pernik aksesoris dekorasinya. Berlatar belakang baner yang cukup besar memuat tulisan identitas dan tema kegiatan, ada juga rangkaian bunga janur kuning melengkung yang indah dan bernilai seni tinggi terpasang di sisi samping kanan-kiri panggung, dan diapit dua terop tempat khusus para undangan,serta sound systemnya yang juga tidak kalah mewahnya, menambah kesan panggungnya tidak hanya megah, tetapi juga indah dipandang mata. Indikasi kedua adalah kemeriahan kegiatan. Kemeriahan ini tampak pada kegiatan pra-acara, yakni penampilan-penampilan kreasi seni suguhan dari tuan rumah MIN 3 Banyuwangi. Diawali dengan kirab drum band yang kompak dan keren, kemudian penampilan tari-tarian yang menawan, dan yang tidak kalah keren dan membanggakan adalah penampilan rumah teater siswa-siswi MIN 3 Banyuwangi. Wow…keren sekali pokoknya. Oya, ada juga penampilan artis kebanggaan Banyuwangi asal Jajag, Demy, yang membawakan single hitnya, Kanggo Riko, ikut memeriahkan gelaran peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agamakali ini, yang tidak hanya megah, meriah tapi juga sukses.
Dengan dua indikasi kesuksesan yang telah dicapai oleh MIN 3 Banyuwangi sebagai tuan rumah, selayaknya diberi acungan jempol dan selamat atas kekompakan, kerja sama, dan kerja kerasnya demi suksesnya acara pagi tadi. Kesuksesan MIN 3 Banyuwangi ini ternyata didukung penuh oleh  segenap komite dan paguyupan wali murid yang terlihat tidak mau kalah sibuknya di lapangan, dengan memakai seragam batik bunga berwarna merah, mereka terlihat cukup antusias dan semangat dalam membantu panitia menyiapkan segala sesuatunya, khususnya pada penampilan kreasi seni pada sesi pra acara inti.
Sebagai tuan rumah, madrasah yang terletak di kelurahan Jajag Kecamatan Gambiran ini tidak menyia-yiakan kesempatan ini untuk unjuk kebolehan dan program unggulan madrasahnya di depan para pejabat dan seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang hadir.
Tepat pada pukul 07.30, acara inti upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB)Kementerian Agama ke-74 dimulai.Dibuka oleh seorang ibu muda bersuara merdu sebagai MC, salah satu guru MIN 3 Banyuwangi ditunjuk sebagai pemimpin upacara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi sebagai inspektur upacara, dan petugas do’a dari salah satu Kantor Urusan Agama (KUA). Upacara berjalan dengan penuh hikmat dan disiplin.
Dalam sambutannya, Kepala KantorKementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Drs. H. Slamet, M.H.I., mengajak dan menghimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi untuk bekerja lebih semangat dan profesional dalam melaksanakan tugas dan pelayanan. Beliau juga mengajak, dalam momentum peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-74 tahun ini untuk merefleksikan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap jasa-jasa para perintis dan pendiri Kementerian Agama. “Inilah mengapa kita berkumpul pada pagi ini, di sini, kita semua bisa berdiri di tempat ini, tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan generasi terdahulu”.jelasnya di tengah-tengah sambutannya.
Ajakan Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi ini kiranya tidak berlebihan dan justru harus semestinya seperti itu.Sebagai generasi penerus, sepatutnya kita menghargai jerih payah perjuangan para pendahulu kita, dalam hal ini para pendahulu, pendiri dan penggagas lahirnya Kementerian Agama yang sebelumnya disebut departemen agama.
Dalam catatan sejarah, pendirian Kementerian Agama sempat mengalami penolakan.Mayoritas peserta Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menolak usul Mohammad Yamin terkait pembentukan Departemen Agama (Depag).Waktu itu, Yamin mengusulkan perlu dibentuk departemen istimewa yang terkait urusan agama, yakni Departemen Islamiyah. Departemen ini, kata Yamin, akan memberi jaminan kepada umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas di Indonesia. Namun, usul pembentukan Departemen Islamiyah tidak memperoleh respon yang cukup dari peserta sidang BPUPKI.Usulan ini dianggap kurang mempresentasikan kondisi bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama.Yamin kembali melontarkan gagasannya dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), badan pengganti BPUPKI, Namun gagasannya lagi-lagi kandas.Alasan sebagian besar yang menolak pendirian Departemen Agama (Depag) pada waktu itu adalah karena mereka berpendapat bahwa keberadaan departemen yang khusus mengurusi agama dianggap masih belum terlalu penting. Persoalan agama masih bisa dinaungi oleh kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan atau Kementerian Dalam Negeri. Upaya berikutnya, dalam sidang pleno Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang merupakan cikal-bakal parlemen atau DPR, tokoh-tokoh Islam kembali menggaungkan gagasan tersebut.Salah satu tokoh yang paling vokal kala itu adalah H.M. Saleh Su’aidy, seorang tokoh Masyumi Banyumas. Beliau menyerukan dengan lantang apa yang pernah dilakukan oleh Muhammad Yamin pada sidang BPUPKI dan sidang PPKI, yakni mengajak semua elemen bangsa terutama tokoh-tokoh islam lainnya, untuk mendukung berdirinya departemen agama yang mengurusi tidak hanya agama islam saja tetapi seluruh agama yang diakui dan dilindungi di Indonesia.Dan akhirnya, Sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) secara aklamasi menerima dan menyetujui pembentukan Kementerian Agama.Pemerintah mengeluarkan ketetapan resmi tertanggal 3 Januari 1946, sebagai lahirnya Departemen Agama Republik Indonesia dan sebagai Menteri Agama RI yang pertamaadalah H.M. Rasjidi.
Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, dalam sambutannya juga mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk selalu menjaga kerukunan umat (beragama).“Sesuai dengan tema Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-74 tahun ini, umat rukun Indonesia maju, mewakili Bapak Menteri Agama Republik Indonesia, mari kita tingkatkan kerukunan diantara kita, rukun sesama saudara, rukun sebagai warga negara dan antara agama”ajaknya dalam sambutan dengan logat osingnya.
Terakhir kalinya Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, juga tidak henti-hentinya memberi semangat dan pujian, bahwa kita, ASN kementerian Agama adalah orang-orang yang hebat dan juga mengucapkan rasa terima kasihnya yang mendalam atas kerja keras panitia, dalam hal ini, MIN 3 Banyuwangi selaku tuan rumah dalam menyukseskan kegiatan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-74 tahun ini. “sekali lagi, bapak ibu yang hadir di sini adalah orang-orang hebat, teruskan pengabdian bapak ibu kepada bangsa ini, dan juga tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran guru, komite, dan wali murid MIN 3 Banyuwangi dalam meyiapkan dan menyukseskan kegiatan pagi hari ini. Saya kira acara di sini yang cukup sukses dan meriah.Semoga menjadi ibadah di mata Allah Swt. Sekali lagi terima kasih.Madrasah hebat bermartabat!”sambutnya dengan penuh semangat.

#LombaNulisBerita
#HabKemenagKe-74
#KantorKemenagKabupatenBanyuwangi
#KemenagJatim
#Kemenag_RI
#TheSunRiseOfJava


LELAKI BAYANGAN DI UPACARA HAB KEMENAG KE 74 .


" Have you a breakfast? " tanya kami  rombongan peserta upacara dari MTsN 1 Banyuwangi dalam bahasa  inggris  yang kaku.
"Belum,tidak terbiasa. Masih terlalu pagi. " Jawabnya dengan bahasa Indonesia  yang berlogat asing. Ha ha.. Penasaran kan siapa dia yang kami sapa ?
Mr. Jon, begitu dia biasa dipanggil.  Adalah native speaker dari peace corp. Indonesia (sebuah lembaga independen AS untuk negara-negara dunia ketiga dalam bidang pengembangan masyarakat.) yang akan membayangi kegiatan di madrasah kami MTsN 1 Banyuwangi sampai dua tahun  mendatang.
          Seperti pagi ini, hari Jumat 3 Januari 2020 saat seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di madrasah  kami mengikuti upacara HAB Kemenag bersama dengan seluruh  ASN lainnya yang berada di bawah  naungan Kemenag Banyuwangi,Mr. Jon ikut bersama kami dengan penuh semangat.Meski sempat terjadi  miskomunikasi karena mr. Jon mengira kegiatan ini diadakan  jam lima sore. Sehingga saling menunggu sempat terjadi. Alhamdulillah rombongan kami tidak terlambat tiba di tempat  upacara.
          Upacara HAB Kemenag tahun ini diadakan di Stadion Ahmad Yani Jajag Gambiran. Merupakan Pengalaman  pertama  (penulis) menjejakkan kaki di sana. Lapangan  dengan rumput hijau dan mentari yang bersinar terang menyambut kehadiran para peserta  upacara disana.
Mr. Jon dengan gaya khas nya menggunakan kacamata  unik yang membuat nya semakin berbeda.
Seperti mr. Jon, Kami pun takjub dengan pagelaran kolosal yang disajikan  sebelum upacara dimulai.  Mengisahkan  keberagamaan bangsa Indonesia dengan etnik budaya yang unik namun tidak menjadikan nya sebagai unsur  pemecah bangsa melainkan  sebagai pemersatu  bangsa.
Sesuai dengan Judul tari kolosal Siswa MIN 3 jajag "Satu nafas satu Jiwa. " Seperti itulah mr. Jon dan madrasah  kami nantinya. Meski berbeda kultur budaya, bahasa dan bahkan ras ,dua tahun kedepan kami harus bersinergi menciptakan  suasana  belajar bahasa inggris  yang menyenangkan bagi siswa kami untuk  mencapai kompetensi akademik yang diharapkan.
          Kemeriahan semakin terasa saat Demy artis lokal Banyuwangi yang tak usah  diragukan lagi keunikannya dalam membawakan lagu Banyuwangi ikut hadir. Demy membawakan lagu "Kanggo Riko" Sebuah single andalannya yang enak didengar.
Luar biasa suguhan pra upacara HAB Kemenag di tahun ini.  Hadirnya Demy membawakan lagu sebagai wali murid MIN 3 Jajag menunjukkan kesuksesan MI ini dalam menggalang komunikasi dan kerjasama yang baik antara madrasah dan orangtua siswa.
Harapan kami untuk  hal yang sama pada Madrasah  kami.
          Amanat dari menteri agama yang dibacakan oleh Bapak Haji Slamet,MHI, Kepala Kemenag Banyuwangi selaku inspektur upacara mengingatkan kami untuk berhati hati terhadap  segala jenis gerakan radikalisme dalam  agama.
Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama yang ke 74 diakhiri dengan doa untuk Bangsa Indonesia  umumnya dan Banyuwangi khususnya.
Kami pun bergerak serentak  membubarkan diri menuju kendaraan kami dan rombongan.
Umat Rukun Indonesia  Maju demikian tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 74 tahun 2020.
Bersama kita bangun Indonesia menuju lebih baik dalam keberagamaan dengan menjaga kerukunan  umat.
Hadirnya mr. Jon di madrasah kami menghadirkan warna berbeda dan insya allah akan membawa perubahan  yang lebih baik bagi madrasah kami.
Hadirnya mr. Jon di madrasah kami adalah bukti bahwa perbedaan budaya bukanlah halangan bagi kami untuk bekerjasama dan berkarya. Saling menghormati, memberikan toleransi adalah aturan dasar agar kami dapat bersinergi.
Selamat Hari Amal Bakti ke 74 Kementerian Agama Republik Indonesia.
Selamat datang mr. Jon ! Lelaki bayangan yang akan hadir membayangi kegiatan MTsN 1 Banyuwangi untuk dua Tahun mendatang.
NamaPenulis : Kur Asriatun
Jabatan : Guru Matematika 
Satua Kerja : MTsN 1 Banyuwangi

BANYUWANGI MEMPERINGATI HAB KEMENTRIAN AGAMA RI KE-74


BANYUWANGI MEMPERINGATI HAB KEMENTRIAN AGAMA RI KE-74
                Hari Amal Bhakti Kementrian Agama yang jatuh pada tanggal 03 Januari adalah hal yang di tunggu-tunggu oleh para ASN Kementrian Agama di seluruh Nusantara. Begitupun pagi ini, pagi sekali bergegas menyiapkan diri untuk mengikuti acara ini. Walau semalam badan sakit, pusing dan mual. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal tentunya, setelah melakukan aktifitas qiyaumul lail dan sholat shubuh berjama’ah. Bergegas mengisi perut dan minum obat, padahal masih sangat pagi. Demi Hari Amal Bhakti Kementrian Agama hari ini aku harus sehat.
                Dengan niat Bismillah, berangkat menuju lokasi . Alhamdulillah acara belum di mulai. Tertera dalam undangan jam 06.30 WIB upacara di mulai, tepat pukul 06.25 Aku sampai di lokasi. Acara belum dimulai, serasa di alam reoni. Bertemu teman lama dari berbagai madrasah di Banyuwangi. Bertemu teman yang pindah tugas dari semula bekerja bersama saya, riuh senang ngobrol tentang kabar dan liburan. Teryata Peringatan pagi ini sekaligus menjadi ajang silaturrahmi tahunan.
                Esensi dari Hari Amal Bhakti Kementrian Agama adalah menjaga warisan pendahulu, untuk menjaga integritas kementrian Agama sebagai penyandang hak agama. Sesuai dalam peraturan  Menteri Agama No. 8 Tahun 2006 yakni :
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormti antar sesama pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
                Dalam perkembangannya Kementrian Agama menjadi pilar perkembangan pendidikan yang mengedapankan karakter anak didik yang beriptaq dan berimptek. Lepas dari semua hal tersebut, peringatan Hari Amal Bhakti Kementrian Agam pagi ini bertempat di MIN 3 Banyuwangi mengusung tema Budaya daerah yang Religi. Dari pagelaran yang di tampilkan menunjukkan, kebudayaan daerah yang beragam  harus tetap  menjadi pemersatu bangsa dalam satu Negara Republik Idonesia (NKRI).
                Sambutan Mentri Agama di bacakan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi Bapak H. Slamet, M.HI yang bertindak sebagai Inspektur upacara. Setelah membacakan teks tersebut kepala kemenag berpesan,para ASN untuk terus memacu diri mengembangkan kementrian Agama Menjadi terdepan. Tak lupa Kemenag mengucapkan terimakasih atas pencapean prestasi yang sudah di capai oleh ASN di lingkungan Kementria Agam Kabupaten Banyuwangi. Tak lupa Bapak Kepala Mengundang seluruh ASN beserta keluarganya untuk hadir pada jalan sehat yang akan di laksanaka hari sabtu, 11 Januari 2020.
                Acara selesai dan di tutup dengan do’a sebagai bentuk rasa syukur yang mendalam terhadap pencapean-pencapean yang sudah dilaksanakan. Serta memohon kepada Alloh, agar semua ASN di beri kekuatan untuk menjaga loyalitas dan integritas kerja dengan selalu mendharma bhaktikan untuk agama dan masyarakat. Jayalah terus Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi Jenggirat tangi, untukmu ku dharma bhaktikan setulus hati.

HAB Kemenag Banyuwangi ke-74 Tahun 2020 Anti Propaganda


HAB Kemenag Banyuwangi ke-74  Tahun 2020 Anti Propaganda
          Oleh Nurul Insiyah, S.Pd., Guru MTsN 5 Banyuwangi
            Hari ini,kita memperingati tonggak peristiwa penting yang mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kaidah dan nilai-nilai kehidupan beragama, yaitu Hari Amal Bakti Kementerian Agama. Upacara Hari Amal Bakti ke-74 yang  diadakan di lapangan Stadion Jajag pagi ini, Jum’at, 03 Januari 2020 terlaksana dengan lancar. Para peserta yang terdiri dari ASN se-Kabupaten Banyuwangi terlihat khusuk mengikuti upacara tersebut. Mereka mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB dan terlihat seperi barisan manusia bershalawat karena mengenakan seragam putih dan bawahan hitam, bagi bapak-bapak memakai songkok, sedangkan para ibu menggunakan kerudung putih. Semua terlihat indah dan membuat damai yang melihatnya. Selain itu para ASN, hadir pula Camat dan Kapolsek Jajag, beserta tamu undangan serta ibu dharma wanita.
            Pagi yang biasanya terlihat sepi di sekitar lapangan Jajag, sekarang terlihat padat dan ramai dengan adanya kegiatan ini. Sebelum dimulai upacara, peserta upacara disuguhi dengan berbagai atraksi cantik dan antik serta unik dari siswa-siswi MIN Jajag Banyuwangi. Dengan menggunakan pakaian adat Banyuwangi, siswa-siswi ini terlihat bersemangat menjalankan rangkaian kegiatan tersebut. Kegiatan dimulai dengan tampilan puluhan siswa kecil yang lucu dan lugu dengan tarian gandrung yang manis. Ditambah dengan aksi dramatis opera singkat para bintang kecil ini yang menggemaskan membuat atraksi ini semakin menarik membuat para peserta terkesima. Opra ini menceritakan kecintaan kepada negeri tercinta dan keteguhan untuk tetap cinta tanah air dan bangsa.
            Selanjutnya, atraksi permainan musik drumband yang terdengar saling bersahutan membuat suasana semakin meriah. Ditambah lagi semangat para muda ini tanpa lelaha walaupun matahari semakin terasa panas. Keringat yang berkucuran di tubuh seperti embun terjauh dari daun, tapi tak dihiraukan. Mereka asik dan semangat melakukan rangkaian kegiatan dengan gembira. Kegiatan ini, ibarat rangkaian kecil gandrung sewu yang pernah diadakan Banyuwangi di Pantai Boom. Peserta semakin antusias bergerombol menyaksikan atraksi demi antaksi hingga selesai.
            Acara puncaknya, tidak kalah menarik dengan hadirnya seorang bintang Banyuwangi yang sudah tidak asing lagi, yaitu Demi dengan menyanyikan satu lagu populernya “Kanggo Riko”. Acara ini terlihat special dengan hadinya beliau. Dan ternyata beliau adalah wali murid dari siswa MIN Jajag. Salut dengan seorang Demi yang artis popular tapi masih tetap memilih sekolah dengan pondasi agama pada putranya. Ini salah satu contoh keberhasilan guru kemenag Banyuwangi yang masih dipercaya oleh masyarakat untuk membina, membimbing, dan mengajar, serta mendidik putra-putri penerus bangsa yang berkhlakul kharimah. Kehadiran Demi yang sesaat mampu menghibur peserta yang sudah mulai kepanasan dan jenuh. Tak lupa mereka menyerukan bersama lagu yang dinyanyikan Demi. Rangkaian acara pra upacara selesai. Persiapan upacara segera dilaksanakan.
            Upacara HAB Kemenag Banyuwangi yang ke-74 dilaksanakan tepat pukul 08. 00 WIB dengan inspektur Upacara, Taufik, dari MIN Jajag. Selama kegiatan upacara, peserta mengikuti dengan khidmat. Walaupun cuaca pagi tadi hujan dan rumput tempat upacara masih basah, namun peserta tetap disiplin mengikutinya. Upacara dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, H.Slamet, M.Hi. Upacara kali ini bertema “Umat Rukun, Indonesia Maju”.
Kementerian Agama dibentuk pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama pertama Haji Mohammad Rasjidi. Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi fisik bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaandari penjajahan. Sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan,Kementerian Agama hadir dalam rangka pelaksanaan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945. Haji Mohammad Rasjidi adalah seorang ulama berlatar belakang pendidikan Islam modern dan dikemudian hari dikenal sebagai pemimpin Islam terkemuka dan tokoh Muhammadiyah.
            Pidato H. Slamet, M.Hi. membacakan amanat dari Kementerian Agama, Fachrul Rozi. Hari Amal Bakti Kementerian Agama Tahun 2020 ialah “Umat Rukun, Indonesia Maju”, mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama di Pusat dan di Daerah agar menjadi agen perubahan dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di tanah Air. Kerukunan antar umat beragama merupakan modal kita bersama untuk membangun negara dan menjaga integrasi nasional. Agama dan Negara saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubunganagama dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara,dan “teori sekularisasi”,pemisahanagama dengan negara.
Para founding fathers negara kita dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu “teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan negarayang belum dikenal saat itu di negara mana pun. Agama dan Negara saling membutuhkan dan saling mengokohkanuntuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubunganagama dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara,dan “teori sekularisasi”,pemisahanagama dengan negara. Para founding fathersnegara kita dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu “teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan negara yang belum dikenal saat itu di negara mana pun.
Keshalehan beragama dan loyalitas bernegara harus saling mendukung satu sama lain. Kita dapat menjadi umat beragama yang shaleh sekaligus menjadi warga negara yang baik. Fachrul Rozi ingin mengutip pesan Pahlawan Nasional almarhum Jenderal Besar TNI Dr. Abdul Haris Nasutionyang sangat relevan dengan misi yang dijalankan oleh Kementeian Agama,yakni, “Sebagai negara baru kita tidaklah sekadar ingin mengejar ketertinggalan terhadap negara-negara maju, melainkan sebagai orang beriman kita ingin membangun kehidupan bermartabat spiritual dan material dengan ridla Allah.”
Selama tujuh dekade perjalanan sejarah Kementerian Agama banyak perubahan dan kemajuan yang dicapai dalam spektrum tugas yang begitu luas, seperti dalam fungsi bimbingan masyarakat beragama, pelayanan nikah, pembinaan pengelolaan zakat dan wakafserta dana sosial keagamaan lainnya, penyelenggaraan ibadah haji, pendidikan agama dan keagamaan di semua jenjang,penelitian dan pengembangan serta kediklatan, pembinaan kerukunan antar umat beragama, penyelenggaraan jaminan produk halalserta penguatan tata kelola manajemen dan organisasisesuai dengan agenda Reformasi Birokrasi.
Fachrul Rozi menyampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Amal Bakti Ke-74 Kementerian Agama, secara khusus saya mengajak jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk memperhatikan 6 (enam)hal sebagai berikut: pertama, Pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara; kedua, Jaga idealisme, kejujuran, integritas dan budaya kerja Kementerian Agamadi tengah arus kehidupan yang serba materialistis, selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan; ketiga, Tanamkan selalu bahwa bekerja adalah ibadahdan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan; keempat, Perkuat ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan, baik sesama institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap elemen masyarakat; kelima,  Rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan moderasi beragamasejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak bangsa walauberbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan; keenam, Implementasikan Visi dan MisiPemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerjapusat, daerah dan Perguruan Tinggi Keagamaan.
Dalam negara Pancasila, siapapun dengan alasan apapun tidak diperkenankan melakukanpropaganda anti-agama, penistaan terhadap ajaran agama dan simbol-simbol keagamaan, menyiarkan agama dengan pemaksaan, ujaran kebencian dan kekerasan terhadap pemeluk agama yang berbeda. Demikian pula segala kebijakan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan kaidah agama dan ideologi negara. Selain itu, Fachrur Rozi mengajak segenap aparatur kementerian Agama untuk memberikan kemampuan yang dimiliki untuk semakin dekat melayani umat dan menjaga nama baik Kementerian Agama.
Selain membacakan amanat dari kementerian Agama, Fachrur Rozi, Kepala Kementerian Agama Banyuwangi, H. Slamet,S.Hi., memberikan petuah kepada peserta upacara untuk tetap melaksanakan 5 (lima) nilai budaya kerja Kementerian Agama Indonesia. Upaya pelayanan kepada public berbasis akuntabilitas dan transparansi harus didukung oleh pelayanan yang ikhlas dari seluruh pegawai. Berikut Penjabaran 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama integritas, yaitu  Keselarasan Antara Hati, Pikiran, Perkataan Dan Perbuatan Yang Baik Dan Benar, profesionalitas, yaitu Bekerja Secara Disiplin, Kompeten Dan Tepat Waktu Dengan Hasil Terbaik, inovasi, yaitu Menyempurnakan Yang Sudah Ada Dan Mengkreasi Hal Baru Yang Lebih Baik, tanggung jawab, yaitu Bekerja Secara Tuntas Dan Konsekuen, keteladanan, yaitu Menjadi Contoh Yang Baik Bagi Orang Lain.
            Tidak  lupa H. Slamet, M.Hi., mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari peserta upacara dan pada MIN Jajag atas apresiasinya terhadap kegiatan HAB Kemenag ke-74 dengan berupaya semaksimal mungkin dengan keterbatasan dana namun mampu menampilkan kreativitas dan atraksi yang kontemporer dan modern tetapi masih mempertahankan etnik Banyuwangi. Aplaus panjang untuk para guru dan pelatih yang sudah berjuang keras dan tanpa lelah mempersiapkan kegiatan untuk mengisi kegiatan ini. Walaupun kondisi beliau tidak enak badan, tapi tetap mengikuti upacara dengan penuh semangat sama dengan para peserta.
            Pengumuman lomba-lomba memperingati HAB kementerian Agma ke-74 yang diakana panitia Kemenag Banyuwangi akan diumumkan pada saat melaksanakan kegiatan jalan sehat bersama pada hari Sabtu, 11 Januari 2019. Mengingat waktu upacara hari Jumat sehingga pengumuman hasil lomba tersebut diundur. Upacara selesai tepat pukul 10.00 WIB. peserta bubar dengan tertib dan pelaksanaan upacara berjalan lancar tanpa hambatan. Para peserta saling bercanda akrab dan temu kangen selama bubar upacara. Mereka terlihat ceria dan gembira walaupun di bawah terik matahari yang semakin panas dan meninggi.
                Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agam ke-74 tahun 2020, mudah-mudahan menjadikan ASN semakin meningkatkan kinerja dan kemampuan diri lebih berkualitas dan lebih profesional. Kedepannya, diharapkan agar ASN tetap bekerja dengan disiplin ikhlas melayani msayarakat sesuai dengan logo Kementerian Agama, yaitu Ikhlas Beramal. Mari terus berkarya walaupun terus bertambahnya umur. Keberhasilan tidak dibatasi dengan umur.
            Pengabdian dan dedikasi yang tinggi kepada kementerian Agama adalah ibadah yang tidak putus walau kita telah tiada. Penghargaan tetinggi bagi ASN Kementerian Agama adalah bisa mempersembahkan karya yang bermanfaat bagi kemasalahan umat dan bermanfaat dunia dan akherat bukan apa yang diberikan Kementerian Agama kepada ASN. Berkarya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara adalah persembahan ASN yang terbaik. Karya akan diingat selama ada dan tiada. Karya terbesar akan diingat sepanjang masa.


 
Copyright © 2013. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger