Pages

Tampilkan postingan dengan label F. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label F. Tampilkan semua postingan

Kasih Ibu dalam Ritual Haji

 Kasih Ibu dalam Ritual Haji

oleh : Syafaat 



Ketika kita minum air zamzam, sambil berdiri menghadap Kabah kita membaca doa yang artinya  "Ya Allah! Sesungguhnya aku bermohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan penawar bagi segala penyakit; Dengan Rahmat Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang!"

Tidak salah jika banyak yang bertanya dengan maksud dari doa tersebut, apa hubungannya minum air zamzam dengan memohon ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang luas, karena zam-zam berbentuk air, dan apakah dengan minum air zamzam tersebut mendapat ilmu yang bermanfaat? Rezeki yang luas ?.


Sai merupakan salah satu rukun haji maupun umrah, ritual sai dengan cara berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke Marwa sebanyak tujuh kali merupakan Napak tilas yang dilakukan Siti Hajar, isteri dari Nabi Ibrahim AS ketika mencari air untuk putranya Ismail AS, yang saat itu ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS untuk sebuah keperluan. Kita mungkin bertanya mengapa Siti Hajar yang sudah hidup bertahun tahun di sekitar Ka'bah dan yakin tahu bahwa di bukit Shafa dan Marwa yang letaknya tidak jauh dari Ka'bah tersebut tidak ada air.

Nabi Ismail AS merupakan gambaran seorang anak yang sangat taat terhadap perintah Tuhan yang disampaikan melalui orang tuanya, meskipun bagi orang biasa, perintah tersebut merupakan perintah yang tidak masuk akal, namun Ismail AS tahu dan yakin bahwa orang tuanya adalah seorang nabi, dan yang diterimanya merupakan perintah nabi dan bukan bisikan setan.

Sepandai apapun ilmu seseorang, tidak akan ada artinya jika tidak dimanfaatkan l, dimengerti dan di fahami. Dan yang dilakukan Ismail AS merupakan salah satu gambaran ilmu yang bermanfaat. Keluarga Nabi Ibrahim AS bersama isterinya Siti Hajar merupakan gambaran keluarga yang patuh dan taat kepada perintah Tuhannya, Nabi Ibrahim AS mendapatkan perintah khitan ketika usianya sudah tua, serta dikaruniai seorang putra. Begitupun dengan Siti Hajar yang dengan tabah harus merawat anaknya sendirian karena ditinggal oleh suaminya untuk keperluan tertentu. Siti Hajar merupakan gambaran istri yang taat, yang tahu apa yang harus dilakukannya ketika suaminya tidak ada di rumah. Sebelum pergi meninggalkan istri dan anaknya, Nabi Ibrahim berpesan kepada istrinya, “Tetap Bertakwalah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-kehendak-Nya. Percayalah kepada kekuasaan dan rahmat-Nya. Dialah yang memberikan perintah kepadaku untuk membawamu (istri) ke sini.

Dialah yang akan memberikan perlindungan di tempat yang sunyi ini. Seandainya bukan karena perintah dan Wahyu dari Allah, aku sama tidak tega untuk meninggalkan kamu bersama anakku yang aku cintai. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah tidak akan menelantarkan kalian berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan berkah-Nya akan selalu turun untuk selamanya, insya Allah.”

Dia paham betul ketika putranya kehausan dan tidak ditemukan air, dialah yang harus berusaha mencarinya, berlari-lari kecil antara bukit Shafa ke bukit Marwa yang dia tahu sebelumnya bahwa disitu tidak ada air. Namun dia memahami bahwa yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dilakukan, dan yang dilakukan adalah petunjuk Tuhan.


Air tidak ditemukan diantara Shofa dan Marwa, dan tidak ditemukan langsung melalui tangan isteri Ibrahim AS, melainkan keluar dari bawah kaki Nabi Ismail AS yang digerakkan kedalam pasir yang kemudian kita kenal dengan istilah air zamzam.


Meskipun air keluar dari pasir yang digali dari kaki Ismail AS yang masih sangat kecil, bukan berarti usaha yang dilakukan Siti Hajar sia-sia, karena begitulah tuhan memberikan Rizki, mengabulkan doa terhadap hambanya, bisa jadi usaha dan doa seorang ibu dijawab melalui Rizki yang diterima putranya, bisa jadi pula seorang suami bekerja diluar, namun rizki diberikan melalui isterinya yang berdiam diri di rumah, sebagaimana kisah Siti Hajar ketika mencari air zam-zam tersebut merupakan rizki yang sangat luas dan bukan hanya keluarga Ibrahim AS yang menikmati, namun bisa semua manusia hingga kiamat tiba. Tiga hal yang kita minta dari doa meminum air zamzam berkaitan erat dengan sejarah ditemukannya air zamzam tersebut.


Ritual haji merupakan ibadah fisik yang penuh dengan makna, kesabaran dan keikhlasan merupakan kunci dari kemabruran, ibadah yang hanya dapat dilakukan di waktu dan tempat tertentu tersebut ditempatkan pada urutan terakhir rukun Islam, kemabruran ibadah haji bukan hanya dari banyaknya dzikir yang dibaca, melainkan juga kepekaan sosial terhadap sesama.


Ketua Kloter SUB-58 Tahun 2024

Para Jawara MTQ Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi  (Warta Blambangan) Meskipun belum juara umum, Kafilah MTQ XXX Kabupaten Banyuwangi pada ajang Tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota Pasuruan yang ditutup oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Stadion Untung Suropati, Ahad (08/10/2023) dan dibuka dengan penampilan Hadad Alwi yang menampilkan lagu-lagu Shalawat. Kafilah MTQ membawa beberapa kemenangan. Selain Ahmad Syaifuddin Amin sebagai juara pertama Musabaqah Tafsir Al-Qur’an (MTA) Bahasa Indonesia, dua cabang lainnya juga mendapatkan Juara.



Meskipun belum juara pertama, Khamidatus Sholehah yang tampil dalam Musabaqah Tahfidz Al-Qur’an 30 Juz putri berhasil menjadi juara ketiga dan berhak mendapatkan tropy dan uang pembinaan yang diserahkan Gubernur Jawa Timur sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 

Kepala Bagian Kesra Kabupaten Banyuwangi Yusdi Irawan yang hadir dalam penutupan acara atas nama LPTQ Kabupaten Banyuwangi memberikan apresiasi kepada seluruh peserta l, terutama para juara.


Tidak seperti Amin yang pernah dua kLi juara MTQ Nasional cabang Tafsir Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, Khamidah baru pertama kali masuk final baru pertama masuk final di tingkat Provinsi Jawa Timur.

"Semoga diberi kelancaran pada MTQ Nasional" kata Amin.



Selain dua orang yang masuk ke babak final, di cabang MSQ (Musabaqah Syarhil Qur'an) putri mendapatkan juara harapan ketiga, mereka adalah Nelis Sabrina Dita, Siti Nur Cholisah, dan Nur Qusnifa Sari.

Salah satu pendamping Kafilah dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Syafaat menyampaikan bahwa sebenarnya di cabang MSQ putri berpeluang untuk menang, dengan mengingat potensi tilawah yang baik, namun karena ada kealpaan dibidang lainnya, mereka gagal ke babak final.

"dari nilai yang langsung dimunculkan pada layar, kita dapat mengevaluasi dimana letak kekurangannya" kata Syafaat.


Kafilah MTQ Kabupaten Banyuwangi langsung bertolak ke Banyuwangi usai mengikuti upacara penutupan, hal ini dikarenakan jika harus menginap lagi akan menyita banyak tenaga, karena letak penginapan yang jauh dari kota.

"kita langsung tolak kembali ke Banyuwangi agar bisa istirahat di rumah" kata Syamsul Huda, salah satu pembina.


Ditempat terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin memberikan apresiasi kepada para juara san seluruh peserta. Amak menyampaikan bahwa pada MTQ Provinsi Jawa Timur ke XXI mendatang yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jember, pihaknya bersama LPTQ Kabupaten Banyuwangi akan menyiapkan kembali dengan target perolehan juara semakin banyak.

"semoga pada MTQ Provinsi Jawa Timur ke XXXI Kabupaten Banyuwangi dapat masuk lima besar" katanya


Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa setiap selesai lomba memang harus ada evaluasi, sehingga dapat diambil langkah yang lebih baik dalam mempersiapkan dan pembinaan pada event berikutnya.

 
Copyright © 2013. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger