Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Folklor Khasanah Nusantara

Kebo-Keboan Alasmalang: Ketika Sawah Menjadi Panggung, dan Doa Menjelma Tanduk di Kepala

BANYUWANGI (Warta Blambangan) Ritual Adat Kebo-Keboan yang digelar di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kembali menyedot perhatian ribuan mata dan batin, Minggu, 6 Juli 2025. Tradisi yang lekat dengan doa para petani ini digelar tiap bulan Suro, sebagai warisan tak tertulis dari tanah yang tak pernah ingkar musim. Desa menjadi gemuruh. Teriakan, tabuhan, bau dupa, dan tanah basah menjadi satu dalam peristiwa budaya yang makin matang dalam konsep dan penyajian. Warga dari berbagai dusun, bukan hanya dari Krajan seperti biasanya, kini bersatu sebagai pelaku, menjadikan ritual ini lebih guyup dan penuh semangat kolektif. “Ini bukan hanya pertunjukan. Ini adalah syukur kami atas rezeki dari langit dan bumi, sekaligus doa agar panen mendatang tak dihantam hama dan bencana,” ujar Abdul Munir, Kepala Desa Alasmalang, sambil menyeka peluh yang menyatu dengan aroma dupa di udara. Kebo-Keboan adalah laku spiritual yang ditampilkan dengan cara tubuh petani yang dirias menjadi ker...

SUB-43 Dijadwalkan Pulang 26 Juni, Penundaan Akibat Konflik Wilayah Udara Timur Tengah

Jeddah  (Warta Blambangan) Jemaah haji asal Banyuwangi yang tergabung dalam Kloter SUB-43 Debarkasi Surabaya masih berada di Jeddah, Arab Saudi, dan dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Kamis dini hari, 26 Juni 2025, pukul 00.01 WAS, menggunakan penerbangan Saudia Airlines SV 5302. Penundaan kepulangan kloter ini sempat terjadi menyusul situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang berdampak langsung pada pengalihan sejumlah jalur penerbangan. Salah satu dampaknya adalah penutupan Bandara Internasional Muskat di Oman, yang selama ini menjadi rute lintas untuk penerbangan haji Debarkasi Surabaya. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, dalam keterangannya menjelaskan bahwa Kloter SUB-43 dijadwalkan pulang sesuai rencana semula setelah koordinasi intensif dilakukan antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, PPIH Debarkasi Surabaya, dan pihak maskapai. > “Penerbangan S...

Seblang Bakungan: Tarian Leluhur di Temaram Obor

Banyuwangi (Warta Blambangan) Dalam temaram api obor, di malam yang menggigilkan kulit dan membasahi napas dengan aroma tanah dan dupa, masyarakat Osing Bakungan kembali memanggil arwah leluhur. Mereka tak sekadar merapal masa silam, tapi menjahit benang waktu yang diwariskan sejak 1639 menjadi tubuh peradaban hari ini. Di Sanggar Seblang, Kamis malam (12/6/2025), ritual adat Seblang Bakungan kembali digelar—sebuah pertunjukan sakral yang bukan hanya ritual, tapi napas panjang kebudayaan yang terus hidup.  Ribuan pasang mata berkumpul. Dari bocah hingga pelancong mancanegara, semua terpukau. Di jalan yang mengular menuju sanggar, tumpeng-tumpeng berjejer seperti sesaji semesta. Warga saling menyapa dalam harmoni, menyatu dalam lantunan doa magrib dan hajat yang dinaikkan di langit masjid. Setelahnya, mereka berjalan bersama, mengarak api oncor yang mengibas malam, melingkari desa dalam prosesi ider bumi , seakan hendak mengikat batas alam dengan kesetiaan budaya. Di bawah suluh-s...

Ledakan Sastra dari Timur Jawa: Lokakarya HISKI Banyuwangi Tawarkan Transformasi Budaya Berbasis Naskah dan Lisan

Banyuwangi, (Warta Blambangan)  Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Banyuwangi, dengan dukungan Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), telah menyelenggarakan kegiatan lokakarya nasional bertajuk “Penulisan Kreatif Sastra dan Pembuatan Produk Kreatif Berbasis Tradisi Lisan dan Manuskrip” pada 28–29 Mei 2025. Bertempat di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, lokakarya ini menjadi forum ilmiah sekaligus praktik kolaboratif yang bertujuan untuk merevitalisasi kekayaan budaya lokal melalui medium sastra dan produk kreatif kontemporer. Ketua HISKI Komisariat Banyuwangi, Nurul Ludfia Rochmah, menjelaskan bahwa pelaksanaan lokakarya telah didahului oleh dua kali sesi Focus Group Discussion (FGD), yang dirancang untuk membekali para peserta secara konseptual sebelum terlibat dalam proses kreatif. FGD tersebut difungsikan sebagai instrumen epistemologis untuk membangun kesadaran budaya peserta, serta memperkuat keterkaitan antara trad...

Di Antara Naskah dan Narasi: Banyuwangi Menuliskan Dirinya Kembali

Banyuwangi, (Warta Blambangan) Angin pagi di kaki Gunung Ijen membawa semilir wangi kenangan, ketika 30 jiwa dari pelbagai latar berkumpul dalam ruang yang tak sekadar aula kampus — melainkan semesta kecil tempat kata-kata dilahirkan kembali. Lokakarya bertajuk Penulisan Kreatif Sastra dan Produk Kreatif Berbasis Tradisi Lisan dan Manuskrip resmi digelar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Selama dua hari, 28–29 Mei 2025, para penulis, pelajar, budayawan, dan akademisi menyulam ulang masa lalu dalam kain narasi yang baru dan hidup.  Diselenggarakan oleh HISKI (Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia) Komisariat Banyuwangi, dengan dukungan Dana Indonesiana dan LPDP, lokakarya ini bukan hanya menyuarakan kata-kata, tetapi membangkitkan roh yang lama terlelap dalam tradisi lisan dan manuskrip tua. Seperti mendengar kembali kisah-kisah nenek moyang yang pernah berbisik di sela hujan malam, peserta diajak menelusuri kembali akar sejarah budaya lokal dan mengubahnya menjad...

Di Hari Kebangkitan, Mereka Menghidupkan Nama-Nama yang Hampir Lenyap

  Di Hari Kebangkitan, Mereka Menghidupkan Nama-Nama yang Hampir Lenyap (Ditulis oleh Syafaat) Pagi tanggal 20 Mei 2025, sebuah ruang sunyi di Banyuwangi mendadak penuh kata-kata. Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten itu, biasanya hanya untuk pertemuan biasa, hari itu seperti menjadi tempat kelahiran kembali. Bukan kelahiran tokoh atau revolusi besar, tapi kelahiran nama-nama yang pelan-pelan tenggelam dari ingatan: dusun, desa, kelurahan, dan lingkungan yang barangkali hanya disebut ketika surat datang, atau ketika seseorang mengisi alamat di formulir. Ada seratus penulis. Sebagian mahasiswa, sebagian lagi sudah lama menggantungkan hidup pada huruf dan paragraf. Mereka datang tidak untuk menulis resensi atau cerpen cinta. Mereka datang membawa satu tujuan yang sederhana tapi dalam: menulis toponimi Banyuwangi. Menuliskan kembali asal mula nama tempat. Menemani sejarah yang malas dicatat oleh negara.  Pertemuan itu bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Da...

Rujak Soto dan Kue Bagiak: Warisan Rasa yang Kini Sah Menjadi Kekayaan Bangsa

BANYUWANGI  (Warta Blambangan) Di bawah langit Blambangan yang mengguratkan kabut pagi dan nyanyian laut selatan, dua pusaka rasa akhirnya menapaki podium pengakuan. Rujak Soto—sebuah simfoni kuliner dari petis dan kuah daging—serta Kue Bagiak—renyah manis yang lahir dari panggangan masa silam—kini telah sah menjadi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) milik Banyuwangi. Sebuah kabar yang bukan hanya menenangkan lidah, tapi juga menggembirakan jiwa. Pada 24 Maret 2025, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM resmi menyerahkan surat pencatatan KIK itu kepada Pemkab Banyuwangi. Sebuah pengesahan yang tidak hanya menambatkan rasa pada tempat kelahirannya, tapi juga mengikatkan jati diri budaya pada batang tubuh sejarah.  Seperti matahari yang bangkit dari ujung timur Jawa, pengakuan ini menyinari jejak-jejak kuliner yang telah lama menjadi napas keseharian rakyat Banyuwangi. Rujak soto bukan sekadar hidangan, melainkan cerita tentang keberanian mencampur...

Banyuwangi Festival Kembali Menggelar Banyuwangi Ethno Carnival: Ngelukat, Ziarah Rasa dan Warna

Banyuwangi (Warta Blambangan) Seperti ombak yang tak jemu mencumbu pasir, Banyuwangi Festival kembali menggulirkan gelombang pesonanya. Tahun ini, dari perut bumi yang menyimpan kisah dan kabut ritual, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) akan kembali melangkah di arak-arakan warna dan makna. Pada 12 Juli mendatang, kota ini bersiap menjadi panggung terbuka bagi “Ngelukat”, sebuah tafsir visual dari upacara pensucian jiwa masyarakat Osing. Di bawah langit yang bersahabat, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menuturkan, “Kita mengangkat Ngelukat sebagai tema besar. Ia bukan sekadar ritus, melainkan lorong kultural yang menghubungkan manusia dengan kesadaran batinnya. Di tengah pengetatan anggaran, pariwisata harus tetap kita jaga. Karena dengannya, denyut ekonomi kita berdetak.” Memang, tak sekadar perayaan rupa, B-Fest selalu menjadi napas panjang yang merawat napas kolektif daerah. Ia mengikat antara wisata, seni, dan identitas dalam satu tenun yang utuh. Dan tahun ini, dengan 42 agenda ya...

Banyuwangi, Tanah Seribu Wajah yang Dirindukan: Ribuan Wisatawan Serbu Kota di Ujung Timur Selama Libur Waisak

BANYUWANGI – Ada yang lebih hangat dari matahari pagi di pantai Pulau Merah. Ada yang lebih dalam dari laguna bening di Pulau Bedil. Banyuwangi, kota dengan detak jantung yang tenang namun penuh kejutan, kembali menjadi pelabuhan rindu bagi ribuan wisatawan selama libur panjang Hari Raya Waisak, Sabtu hingga Selasa, 10—13 Mei 2025. Seperti melodi yang terus diputar, Banyuwangi tak pernah kehilangan pamornya. Dari pucuk-pucuk cemara Hutan De Djawatan yang bagai lorong dongeng, hingga kawah biru Ijen yang menyala sunyi di pelupuk malam, kabupaten ini seolah menyusun harmoni alam untuk siapa pun yang datang. Gunung dan laut menyatu dalam satu helai selendang, dijahit dengan keramahan yang tak dibuat-buat. “Alhamdulillah, libur panjang kali ini menjadi berkah bagi Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk Fiestiandani dengan senyum yang sejuk, Minggu (11/5/2025). “Sebagian besar destinasi kami banjir pengunjung. Ini menunjukkan bahwa Banyuwangi masih menjadi cerita yang ingin terus dibaca, dikunjungi,...

HISKI Banyuwangi Gelar Forum Diskusi Terpumpun: Langkah Awal Pelestarian Tradisi Lisan dan Manuskrip Banyuwangi

Banyuwangi,  (Warta Blambangan) Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Banyuwangi menggelar Forum Diskusi Grup Terpumpun (FDGT) sebagai langkah awal dari proyek besar bertajuk Pelestarian dan Alih Wahana Tradisi Lisan dan Manuskrip Banyuwangi. Acara ini berlangsung di Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Sabtu (12/04/2025) dan dihadiri para pegiat seni, sastra, dan budaya dari berbagai kalangan. Kegiatan ini menjadi tonggak awal HISKI Banyuwangi, yang berdiri sejak tahun 2025, dalam mengembangkan dan mendigitalisasi kekayaan budaya lokal Banyuwangi. Ketua HISKI Banyuwangi, Nurul Ludfia Rochmah, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran HISKI dalam membangun jejaring serta menghidupkan kembali narasi-narasi lokal melalui platform digital. Hadir membuka kegiatan, Ketua HISKI Pusat, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, yang menegaskan bahwa sastra bukan hanya bentuk ekspresi, tetapi juga gerbong yang menggerakkan budaya. “Kita butuh sistematis...

Magis Seblang, Jejak Sakral di Ujung Festival Budaya Olehsari 2025

BANYUWANGI (Warta Blambangan) Hening berubah menjadi haru saat langkah kaki sang penari Seblang menyentuh pelataran Kantor Desa Olehsari, Kamis (10/4/2025). Dengan tatapan kosong namun penuh daya magis, ia bergerak perlahan menuju panggung pertunjukan. Denting gending, aroma dupa, dan bisikan doa mengiringinya. Ribuan pasang mata terpaku. Festival Budaya Seblang Olehsari 2025 resmi ditutup, namun getar sakralnya masih menggema di dada banyak orang. Tujuh hari rangkaian festival telah menjelma menjadi harmoni antara tradisi, seni, dan geliat ekonomi rakyat. Penutupan acara yang berlangsung meriah di jantung Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi H. Mujiono, jajaran Forkopimda, serta Kepala Desa Olehsari Joko Mukhlis. Dalam sambutannya, Wabup Mujiono tak hanya mengungkapkan rasa bangga, namun juga harapan. “Tidak semua kota punya tradisi seperti ini. Seblang adalah wajah leluhur kita, warisan yang tidak ternilai. Mari kita jaga dan terus hidupkan,” ujarnya...

Festival Kebangsaan, Rekatkan Etnis Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Festival Kebangsaan digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi hari ini, menampilkan keberagaman budaya Nusantara dalam balutan seni tari dan musik tradisional. Acara dibuka oleh Asisten Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, MY Bramudya, dan dihadiri oleh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta berbagai komunitas budaya dari berbagai latar etnis di Banyuwangi, Sabtu (16/11/2024) Dalam sambutannya,  MY Bramudya menyampaikan bahwa Festival Kebangsaan adalah bentuk komitmen untuk merawat nilai-nilai kebhinekaan yang telah menjadi kekuatan masyarakat Banyuwangi. “Banyuwangi adalah contoh nyata bahwa keragaman budaya dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Mari kita jaga dan lestarikan kekayaan budaya ini sebagai wujud cinta kita terhadap tanah air,” ujarnya. Lebih lanjut Bram menyampaikan bahwa Keharmonisan masyarakat telah teruji sejak lama dan harus dijaga bersama. Festival ini menghadirkan pertunjukan tarian tradisional dari berbagai suku y...

Penguatan Moderasi Beragama pada Masyarakat Kampus

Surabaya (Warta Blambangan) Kita butuh inovasi di tengah-tengah masyarakat yang bisa dijadikan role model, karena ke depan dengan rancangan yang dilakukan Sekretariat Bersama, tata kelola Penguatan Moderasi Beragama (PMB) di semua Kementerian/Lembaga tidak mungkin diseragamkan. Hal ini dikatakan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Suyitno dalam diskusi publik dan ekspos inovasi moderasi beragama dengan tema “Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi.” Kegiatan dilaksanakan di Universitas Airlangga, Surabaya, yang digagas Balai Litbang Agama (BLA) Semarang.  Kegiatan ini dilaksanakan perguruan tinggi umum karena sesuai dengan mandatori Perpres Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. PMB itu, bukan semata tusinya Kemenag, tetapi juga menjadi kewajiban bersama semua Kementerian/Lembaga. “Ini baru awal, nanti seterusnya kita akan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi umum, di bidang riset, pengabdian masyarakat, insersi ku...

Sarasehan Ngariksa, Diskusi Seni Budaya dan Agama di Sabha Swagata

 Banyuwangi (Warta Blambangan ); Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara (Ngariksa) bersama Kang Oman (Oman Faturahman) ke 100 digelar di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Jumat malam (22/09/2023) yang diikuti tokoh Agama, Seni dan Budaya di Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa Ngariksa sangat menarik karena mengupas tentang kedekatan Agama dan Budaya. "Sarasehan Agama dan Budaya, kami bangga diselenggarakan di Banyuwangi",  kata Ipuk. Lebih lanjut Isteri Menpan RB Abdullah Azwar Anas itu menyampaikan bahwa dalam agama juga ada nilai nilai budaya. Pembina Ngariksa Lukman Hakim Syaifudin menyampaikan bahwa Indonesia merupakan masyarakat yang beragam dengan berbagai macam budaya, karenanya Ngariksa merupakan salah satu upaya menjaga masa lalu kita dikaitkan dengan masa kini dan antisipasi kedepan. "ini adalah tonggak tertentu, karena ini merupakan ngariksa ke 100 dan kedepan kita pikirkan ngariksa dikaitkan dengan kebutuhan kita di masing-masing daerah...

Sengker Kuwung Belambangan (SKB) dan belambangan.com Gesah Using

Banyuwangi (Warta Blambangan) Seniman dan budayawan silaturahmi seraya halalbihalal di Umah Welas Delik Jambesari, berlangsung dengan penuh gayeng, Sabtu,6 Mei 2023, penuhi undangan Ketua Sengker Kuwung Belambangan (KSB) sekaligus pemimpin redaksi media online berbasis Basa Using belambangan.com, Antariksawan Jusuf. Kang Aang -demikian panggilan akrab Antariksawan Jusuf yang mantan wartawan majalah Ikawangi, Koran Republika, kantor berita Perancis AFP dan TV One  ini pada media ini niat awalnya adalah tasyakuran  Umah Welas dan kangen teman yang biasa ketemu di grup WA dan medsos. Momentum lebaran karena tak sempat unjung-unjung maka sekalian halal bi halal. "Kami juga berterima kasih pada kontributor yang mengisi media, ikut lomba event SKB serta teman diskusi yang saling menguatkan nguri-uri seni tradisi, wisata dan bahasa Using!" tambah Aang yang didampingi Hani Z.Noor dan Kang Ali Jusuf.    Tamu yang datang antara lain maestro pelukis  S. Yadi K., juragan wa...

Batu Bata Kuno Ditemukan di Areal Tambang Galian C di Banyuwangi

  Banyuwangi (Warta Blambangan) Sejarah selalu akan meninggalkan catatan masa lalu yang akan menjadi bekal bagi generasi sekarang maupun akan datang. Sebuah situs maupun artefak akan dapat membawa cerita pada masanya, yang akan bermanfaat bagi generasi. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyuwangi , menerima tugas dan arahan dari MY. Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, atas laporan masyarakat dengan menurunkan TACB ke Dusun Balak Kidul Desa Balak Kecamatan Songgon untuk melakukan penelitian dan pengkajian atas temuan bata merah berukuran jumbo, yang menjadi karakteristik peninggalan masa lalu. Hadir kelokasi Dewa Alit Siswanto, Kabid Kebudayaan Disbudpar dan 3 stafnya, Tim Ahli Cagar Budaya Kab. Banyuwangi, Satu Tim dari Dinas Pekerjaan Umum, Tanto Sulistiyono, Pjs. Camat Songgon, Yayak Kades Balak , Sumawi Kades Bedewang, Rizal Kamituwo Parangharjo, Babinkamtibmas Desa Balak beserta 2 personil Polsek Songgon dan beberapa pegiat sejarah Temuan berupa r...

Legenda Buyut Oceng dan Watu Dodol

Hari sudah menjelang malam, Kang Dede ( panggilan Dr. Dede Burhanudin, Peneliti Litbang) seperti nggak ada capeknya, kami terus menelusuri pantai selat Bali, Patung Gandrung berdiri kokoh diatas tumpukan batu hitam yang tersusun apik secara alami. Gundukan batu tersebut masih tetap seperti yang dulu dimana lebih dari 20 tahun cerita Indah sering saya pentaskan disitu. Baik cinta, kesetiaan maupun persahabatan. Bersama dengan teman teman Aliyah saya juga pernah menjadi saksi betapa kokohnya gundukan batu itu dimana ribuan tahun tetap pada dimensi yang sama. Masih tersimpan foto dimana saat itu kami masih belasan tahun, bermandi air asin, bersenda bersama tanpa beban. Kami berjalan beberapa kilometer untuk sampai ketempat ini, menyusuri pantai sambil ngobrol bercerita tentang banyak hal. Masih kuingat ketika saya dan Witri memisahkan diri dari rombongan, sengaja kami berdua berjalan agak lambat sehingga agak jauh dengan rombongan. Kami duduk berdua memandang Pulau Bali, didepa...