Langsung ke konten utama

Doa Bersama Akhir Tahun Hijriyah Kemenag Kabupaten Banyuwangi.

 

Doa Bersama Akhir Tahun Hijriyah Kemenag Kabupaten Banyuwangi.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi mengadakan doa bersama dalam rangka mengakhiri tahun baru hijriyah 1443 dan memasuki tahun baru hirjiyah 1444, Jumat (29/07/2022) secara virtul yang diikuti oleh ASN pada Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, baik PNS maupun Non PNS.

Kepala Seksi bimbingan Masyarakat Islam H.Mastur selaku pelaksana dalam acara tersebut menyampaikan bahwa doa bersama secara virtual ini selain diikuti oleh ASN pada lingkup Bimas Islam, juga diikuti oleh para guru pada satuan pendidikan dibawah naungan dan binaan kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.


Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin dalam sambutannya berharap kinerja aparatur sipil negara dilingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada tahun mendatang menjadi lebih baik.

“Semoga kita diberikan panjang umur, dan diperbanyak rizki agar kita bisa berbagi” ungkapnya.

Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa dengan perkembangan tehnologi seperti saat ini pelaksanaan kegiatan tidak harus dilakukan secaraofline atau tatap muka, tetapi juga dapat dilaksanakan secara virtual,

“Kebersamaan dalam doa secara virtual tidak mengurangi khitmat dalam doa kita” ungkap peraih gelar Doktor dari UIN SATU Tulungagung tersebut.

Dalam doa bersama tersebut sebelum doa yang dipimpin Kasi bimas Islam, diawali dengan pembacaan Surat Yasin bersama yang dipimpin oleh H. Abdul Azis, Kepals KUA Kecamatan Sempu. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...