Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

BANYUWANGI, (Warta Blambangan) Kapal penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam setelah dilaporkan mengalami kebocoran pada ruang mesin. Insiden yang terjadi sekitar pukul 23.25 WIB ini mengguncang jalur vital penyeberangan Jawa-Bali, dan hingga Kamis dini hari tim SAR masih melakukan pencarian korban. 


Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu sempat mengirim sinyal darurat pada pukul 22.17 WIB. Beberapa saat kemudian, komunikasi dengan kapal hilang. Lima menit menjelang pukul 23.30 WIB, kapal dinyatakan tenggelam.

Dalam laporan resmi dari Dermaga LCM Gilimanuk yang diterima Kamis dini hari, kronologi insiden mencatat bahwa kapal mengalami blackout total pada pukul 00.19 WITA. Tiga menit berselang, kapal lain milik perusahaan yang sama, KMP Tunu Pratama Jaya 3888, melaporkan bahwa kapal utama telah terbalik dan hanyut ke arah selatan.

Titik koordinat lokasi terakhir kapal tercatat di posisi -08°09.371′, 114°25.1569′.

Sejak insiden terjadi, tim gabungan yang terdiri atas personel Basarnas, Polairud, TNI AL, relawan, serta petugas ASDP dan pelabuhan dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Beberapa kapal penyelamat terlihat bergerak cepat menyisir area tenggelamnya kapal.

"Situasi masih sangat dinamis. Kami fokus pada pencarian dan evakuasi. Segala perkembangan akan disampaikan setelah ada kepastian," ujar salah satu petugas SAR yang ditemui di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Puluhan anggota keluarga penumpang kapal kini berkumpul di Pelabuhan Ketapang dan Pantai Boom, Banyuwangi. Mereka menanti kabar dari tim penyelamat sambil menahan kecemasan. Beberapa di antaranya terlihat menangis dan memeluk kerabat.

Belum ada informasi resmi mengenai jumlah pasti penumpang maupun korban dalam kejadian ini. Proses pendataan dan verifikasi masih dilakukan pihak berwenang.

Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk merupakan jalur laut tersibuk yang menghubungkan Jawa dan Bali. Insiden ini memunculkan kembali kekhawatiran tentang standar keselamatan pelayaran di jalur vital tersebut. Pemerintah daerah bersama otoritas pelabuhan diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan kapal-kapal yang beroperasi.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 komentar:

LandingPageKeren mengatakan...

harus ada peralatan yg memadai untuk evakuasi cepat, helikopter, kapal cepat, harus stanby di kedua sisi pelabuhan, wajib jdi perhatian pemerintah daerah dan otoritas

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog