BANYUWANGI (Warta Blambangan) Kabar pemindahan lokasi Car Free Day (CFD) Banyuwangi menimbulkan keresahan di kalangan pedagang. Pada Minggu pagi, 29 Juni 2025, usai berdagang di lokasi CFD yang selama ini berada di kawasan pusat kota dan menghasilkan omzet lebih dari Rp125 juta, ratusan pedagang berkumpul untuk bermusyawarah.
Pertemuan yang dipimpin oleh Rahmat itu berlangsung spontan namun tertib di salah satu sudut lokasi CFD yang mulai dikenal masyarakat luas sebagai ruang kuliner, olahraga, dan rekreasi keluarga setiap akhir pekan. Para pedagang mengaku cemas dengan rencana pemindahan yang menurut mereka dapat mengancam keberlangsungan usaha mikro yang telah mereka bangun sejak lama.b
Turut hadir dalam musyawarah tersebut, Moh. Lutfi, mantan Camat Banyuwangi yang kini dikenal sebagai tokoh masyarakat. Ia mengajak para pedagang untuk tetap berpikir positif terhadap kebijakan pemerintah.
“Kalau pemindahan ini karena alasan revitalisasi, mari kita tunggu dan kawal bersama proses revitalisasinya. Jangan buru-buru berprasangka buruk,” ujar Lutfi.
Namun, Lutfi juga menegaskan pentingnya menjaga prinsip kedaulatan rakyat dalam setiap kebijakan publik. “Kedaulatan itu seharusnya di tangan rakyat. Kita ini juragan di tanah sendiri, kok malah seolah-olah diusir?”
Para pedagang menyuarakan harapan untuk tetap bisa berjualan di lokasi semula, mengingat area CFD tersebut telah memiliki “brand” tersendiri di mata masyarakat. Mereka menyebutkan bahwa pemindahan tempat berisiko menurunkan jumlah pengunjung dan menghapus nilai historis serta emosional yang telah terbangun selama bertahun-tahun.
“CFD ini bukan sekadar jualan, tapi juga tempat anak-anak bermain, remaja bersantai setelah olahraga, dan warga mencari sarapan khas Banyuwangi. Kalau dipindah, hilang semua nuansa itu,” ungkap salah satu pedagang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait waktu maupun lokasi baru CFD. Para pedagang berencana mengirimkan surat aspirasi kepada bupati dalam waktu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar