Langsung ke konten utama

Ujian CAT PPIH Kloter dan Non Kloter Tingkat Kabupaten Banyuwangi Sukses Digelar


Banyuwangi (Warta Blambangan) Ujian berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk calon Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Non Kloter tingkat Kabupaten Banyuwangi telah sukses dilaksanakan pada Kamis (21/11/2024). Kegiatan ini berlangsung di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dengan diikuti oleh 81 peserta.


Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, selaku panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa ujian ini merupakan salah satu tahapan penting dalam proses seleksi petugas haji tahun 2024. “Kami memastikan bahwa setiap peserta memiliki kesiapan dan kompetensi untuk menjalankan tugas sebagai petugas haji, baik di tingkat kloter maupun non kloter,” ungkapnya.



Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, dr. Chaironi Hidayat, menekankan bahwa menjadi petugas haji bukan sekadar tugas administratif, tetapi juga merupakan tugas ibadah yang memerlukan komitmen dan integritas. "Petugas haji memiliki tanggung jawab besar untuk melayani para jamaah dengan sepenuh hati. Ini adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah SWT," ujarnya.


Para peserta ujian tampak serius mengikuti setiap tahapan seleksi. Hasil ujian ini nantinya akan menentukan siapa saja yang berhak menjadi bagian dari tim PPIH untuk musim haji mendatang.


Dengan suksesnya pelaksanaan ujian CAT ini, diharapkan petugas haji Kabupaten Banyuwangi tahun 2024 dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji, sesuai dengan prinsip Haji Mabrur Melayani Jamaah Sepenuh Hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...