Langsung ke konten utama

Pelepasan Petugas Haji Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, melepas petugas haji kloter tahun 2024, Rabu (22/5/2024), baik PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) kloter maupun PHD (Petugas Haji Daerah). Acara yang berlangsung di masjid Arroyyan Kantor Kemenag Banyuwangi itu dihadiri oleh para petugas haji yang meliputi, Ketua Kloter (KK), Pembimbing Ibadah Haji Kloter (PIHK), Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) serta Tim Petugas Haji Daerah (PHD), bail layanan umum maupun kesehatan. Dalam kesempatan itu tampak hadir pejabat stuktural Kemenagmaupun pejabat Fungsional Kemenag, Kepala KUA Kecamatan, serta ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Banyuwangi. Kepala Kantor Kemenag Kab. Banyuwangi, mengucapkan selamat bertugas kepada para petugas haji dan menyampaikan pentingnya tugas mereka dalam mendampingi dan melayani jamaah haji dari Banyuwangi. "Petugas haji adalah garda terdepan yang akan memastikan seluruh proses ibadah haji berjalan lancar. Saya berpesan agar selalu menjaga kesehatan, bekerja dengan penuh tanggung jawab, dan memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah", ujarnya. Dirinya juga mengingatkan para petugas untuk selalu bersikap sabar dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi di Tanah Suci. "Ibadah haji adalah momen sakral bagi setiap jamaah, dan peran petugas sangat krusial dalam membantu mereka menjalani ibadah", tambahnya. Sebelumnya, tim Petugas haji yang diwakili H. Muklis selaku Pembimbing haji kloter 58 dalam sambutannya meminta sambungan doa kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, agar para petugas selalu diberi kemudahan menjalankan tugas dalam melayani dan membimbing jamaah haji Banyuwangi. "Doakan kami, semoga senantiasa diberi kemudahan dalam menjalankan amanah ini", harapnya. Keberangkatan para petugas haji ini merupakan bagian dari persiapan intensif yang telah dilakukan oleh Kemenag Banyuwangi dalam beberapa bulan terakhir. Mereka telah mengikuti berbagai pelatihan dan pembekalan guna memastikan kesiapan fisik dan mental dalam menjalankan tugas di Tanah Suci. Petugas haji dari Banyuwangi dijadwalkan akan berangkat menuju asrama haji Sukolilo Surabaya pada Sabtu (25/5) pagi, mendahului jamaah haji. Dimana untuk jamaah haji Banyuwangi masuk gelombang kedua tergabung kloter 57, 58, 59, dan 60 akan diberangkatkan Sabtu (25/5) malam dari depan Pemkab Banyuwangi. Dengan dilepasnya para petugas haji ini, diharapkan seluruh proses ibadah haji tahun 2024 dapat berjalan lancar dan membawa berkah bagi seluruh jamaah serta petugas dan menjadi haji yang mabrur. Kepada media ini Ketua Kloter 58 Syafaat menyampaikan bahwa para PPIH Kloter akan berangkat Sabtu (25/05/2024) pagi, mendahului jamaah haji yang akan berangkat malam hari dan dilepas Bupati Banyuwangi. “14 orang PPIH Kloter akan berangkat minimal 4 jam sebelum kehadiran jamaah, untuk menyiapkan administrasi kehadiran jamaah” kata Syafaat. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa keberangkatan jamaah haji Kabupaten Banyuwangi akan berangkat sabtu malam ahad, dan masuk asrama haji Ahad pagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...