Langsung ke konten utama

71 Majelis Taklim di Gambiran Terima SKT, Simbol Tertibnya Penataan Umat

Gambiran (Warta Blambangan) – Sebanyak 71 majelis taklim di Kecamatan Gambiran resmi menerima Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Penyerahan dilakukan secara simbolis di mushola Kantor Urusan Agama (KUA) Gambiran, menandai langkah penting dalam penataan kelembagaan keagamaan di tingkat akar rumput. 


Acara yang digelar sederhana namun penuh makna tersebut dihadiri oleh para tokoh agama, pengelola majelis taklim, serta para penyuluh agama Islam. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi diwakili oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Mastur, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya SKT sebagai instrumen legalitas dan arah dakwah yang lebih tertata.

> “SKT bukanlah sekadar lembaran administrasi. Ia adalah bukti hadirnya negara untuk menguatkan jalan dakwah, untuk menata gerak pengajian agar semakin terarah dan membawa maslahat,” ungkap Mastur.

Mastur juga menekankan bahwa majelis taklim bukan hanya tempat berkumpulnya masyarakat untuk mengaji, tetapi merupakan pilar peradaban Islam yang menanamkan nilai iman, takwa, dan ukhuwah.

Senada dengan itu, Kepala KUA Gambiran, Ghufron Mustofa, menegaskan bahwa proses penyerahan SKT ini merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi antara para penyuluh, pengurus majelis taklim, serta jajaran KUA. Ia menambahkan bahwa SKT menjadi penanda jati diri kelembagaan yang sah dan kuat bagi setiap majelis taklim.

> “Kami tidak hanya menyerahkan SKT, tetapi juga menanam benih ketertiban dan kejelasan arah. Dengan SKT, majelis taklim memiliki dasar hukum yang kokoh,” ujarnya.

Ghufron juga memberikan apresiasi khusus kepada Dalilatus Sa’adah, penyuluh agama Islam yang dengan dedikasi tinggi memimpin proses pendataan dan pendampingan majelis taklim hingga tuntas.

Suasana haru menyelimuti acara. Banyak pengurus majelis taklim yang hadir menyambut SKT ini dengan rasa syukur dan harapan baru. Bagi mereka, dokumen ini adalah bentuk pengakuan atas perjuangan dakwah yang telah mereka jalani dengan penuh keikhlasan.

> “Selama ini kami berjalan dengan niat. Kini kami berjalan pula dengan arah yang jelas dan landasan hukum yang sah,” ujar seorang pengurus majelis taklim dari Dusun Lidah.

Mereka berharap, penerbitan SKT akan menjadi awal dari pembinaan yang lebih terstruktur, pelatihan rutin, serta dukungan pemerintah dalam penguatan kapasitas kelembagaan. Majelis taklim diharapkan tidak hanya menjadi ruang pengajian, tetapi juga pusat tumbuhnya nilai kebajikan dan pendidikan Qur’ani.

Penyerahan SKT ini bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari tata kelola keagamaan yang lebih rapi. Dari mushola kecil di Gambiran, cahaya gerakan dakwah yang tertib mulai menyala—membawa harapan besar bagi masa depan umat yang lebih terdidik, bersatu, dan penuh rahmat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...