BANYUWANGI (Warta Blambangan) PT Jasa Raharja mulai melakukan verifikasi data korban meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Verifikasi ini menjadi syarat utama sebelum penyaluran santunan kepada ahli waris.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, menegaskan bahwa santunan akan diberikan kepada seluruh korban yang memenuhi persyaratan administrasi. Salah satu dokumen penting adalah surat rekomendasi dari pihak berwenang seperti ASDP, pemerintah daerah, atau KSOP, yang menyatakan bahwa korban terdata secara resmi dalam kecelakaan laut tersebut.
“Surat itu harus menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah korban meninggal dalam peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya,” kata Rubi saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (6/7/2025).
Selain surat rekomendasi, pihak Jasa Raharja juga melakukan pencocokan data korban melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk memastikan keabsahan hubungan keluarga yang menjadi dasar penyaluran santunan.
“Jika semua data telah cocok, santunan akan diberikan sebesar Rp50 juta per ahli waris korban meninggal dunia,” tambahnya.
Rubi juga menyampaikan bahwa Jasa Raharja akan menanggung biaya pengobatan korban selamat yang masih menjalani perawatan medis. “Kami menanggung biaya sesuai tagihan dari rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, proses pencarian korban masih terus berlangsung. Pada hari keempat pencarian, Minggu (6/7/2025), tim SAR kembali menemukan satu jenazah pria dengan ciri-ciri mengenakan kaos oblong biru dan celana pendek cokelat. Tinggi tubuh korban diperkirakan sekitar 170 cm.
Tim SAR belum dapat memastikan apakah jenazah tersebut merupakan korban dari KMP Tunu Pratama Jaya, karena masih menunggu hasil identifikasi dari pihak berwenang.
Berdasarkan data manifest, kapal KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang saat tenggelam pada Rabu malam (2/7/2025). Hingga pencarian hari ketiga pada Sabtu (5/7/2025), tercatat 30 orang selamat, 6 meninggal dunia, dan 29 masih dalam pencarian.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar