Banyuwangi (Warta Blambangan) —Nuansa religius terasa kuat di Masjid Ar Royyan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Rabu pagi (5/6/2025). Usai salat duha berjamaah yang dipimpin langsung Kepala Kantor Kemenag, Dr. H. Chaironi Hidayat, S.Ag., M.M., guru MTsN 1 Banyuwangi, Abdul Gani, menyampaikan kultum bertema Hikmah Haji yang mengajak para aparatur sipil negara (ASN) merenungi kembali esensi ibadah.
Dalam ceramah singkatnya, Abdul Gani menekankan bahwa ibadah haji bukan sekadar ritual fisik, melainkan momentum puncak spiritual. Melalui simbol-simbol haji, seperti pakaian ihram putih, umat Islam diajak meninggalkan atribut dunia dan mempersiapkan diri untuk menghadap Sang Pencipta.v
“Sebelum berangkat saja, bahkan sebelum memulai acara haji, kita sudah seharusnya menghayati seluruh maknanya. Meski tidak berangkat, pelajaran dari haji itu bisa kita ambil dan bisa sangat luar biasa,” ujarnya.
Menurut Gani, prosesi haji seharusnya menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW bahwa orang cerdas adalah yang mampu menahan hawa nafsunya dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
Lebih jauh, ia mengaitkan semangat haji dengan pelatihan spiritual lain, seperti puasa di bulan Ramadhan. Ia menilai bahwa puasa seharusnya menjadi sarana efektif untuk membentuk pribadi yang sabar dan terjaga dari perbuatan sia-sia. Jika tidak ada perubahan setelah berpuasa bertahun-tahun, maka perlu ada evaluasi terhadap niat dan pelaksanaannya.
“Apapun aktivitas kita — bahkan aktivitas sehari-hari sekalipun — hendaknya bermuara pada keridhaan Allah. Mari berprestasi dalam ibadah dan meninggalkan prasasti spiritual. Ketika kelak kita wafat, hendaknya ada jejak amal yang ditinggalkan,” katanya.
Dalam bagian akhir kultum, Abdul Gani menyoroti pentingnya wukuf di Arafah sebagai momen perenungan terdalam. Ia menyebut bahwa di tempat itulah manusia didorong untuk mengenali jati diri sejatinya, sekaligus menyadari posisi di hadapan Tuhan.
“Di Arafah, kita seakan dituntut untuk mengenal siapa diri kita sebenarnya. Kalau bisa sampai pada pengenalan itu, insya Allah sepulang dari sana, kita akan menjadi pribadi yang luar biasa secara spiritual,” tuturnya.
Kultum tersebut menjadi bagian dari agenda rutin pembinaan rohani di lingkungan Kemenag Banyuwangi. Melalui kegiatan ini, para ASN diajak untuk terus memperbarui niat, meningkatkan kualitas ibadah, serta menanamkan nilai-nilai spiritual dalam aktivitas sehari-hari.
1 komentar:
Barokumulloh...
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar