Langsung ke konten utama

Kepulangan Jamaah Haji Kloter SUB-44 Asal Banyuwangi Berjalan Lancar setelah Sempat Tertunda di Jeddah

Surabaya, (Warta Blambangan) Jamaah haji asal Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) SUB-44 Debarkasi Surabaya akhirnya tiba di Tanah Air dengan selamat, setelah sempat mengalami penundaan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Pesawat yang membawa para jamaah tersebut mendarat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, pada pukul 14.48 WIB dan dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya sekitar pukul 16.00 WIB. 


Kepastian pemulangan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, yang turut hadir menyambut kedatangan para jamaah di Asrama Haji. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses pemulangan tersebut.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang dan penuh tantangan, Kloter SUB-44 akhirnya dapat dipulangkan lebih awal dari jadwal sebelumnya. Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan, baik bagi para jamaah maupun keluarga yang telah menantikan kedatangan mereka di tanah air," ujarnya.

Sebelumnya, Kloter SUB-43 dan SUB-44 menjadi perhatian publik akibat tertundanya jadwal kepulangan mereka dari Tanah Suci. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pembimbing Ibadah Kloter melalui sambungan seluler, kedua kloter tersebut pada awalnya dijadwalkan untuk diberangkatkan dari Jeddah pada tanggal 26 Juni 2025. Namun, dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan hasil koordinasi berbagai pihak, Kloter SUB-44 dapat diberangkatkan lebih cepat.

Penundaan kepulangan ini dipengaruhi oleh dinamika situasi keamanan di wilayah Timur Tengah, khususnya akibat meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang berdampak pada pengamanan jalur penerbangan internasional. Bandara Internasional Muskat di Oman, yang menjadi lokasi transit bagi pesawat jamaah Debarkasi Surabaya, juga sempat ditutup sementara waktu, sehingga menambah ketidakpastian terhadap jadwal penerbangan.

Berkat sinergi dan koordinasi yang intensif antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, PPIH Debarkasi Surabaya, serta pihak maskapai dan instansi terkait lainnya, upaya percepatan pemulangan Kloter SUB-44 dapat direalisasikan dengan baik. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji.

Kepulangan Kloter SUB-44 disambut dengan penuh haru dan suka cita oleh keluarga jamaah yang sejak pagi telah memadati kawasan Asrama Haji Sukolilo. Banyak dari mereka datang langsung dari Banyuwangi untuk menjemput anggota keluarga yang telah menunaikan ibadah haji.

Sementara itu, proses pemulangan untuk Kloter SUB-43 masih mengacu pada jadwal semula, yakni tanggal 26 Juni 2025. PPIH Debarkasi Surabaya akan terus memantau dan menyesuaikan jadwal pemulangan dengan memperhatikan perkembangan situasi keamanan serta memastikan keselamatan seluruh jamaah.

Kementerian Agama melalui PPIH menegaskan komitmennya untuk melaksanakan pemulangan jamaah haji secara tertib, aman, dan lancar hingga seluruh kloter tiba kembali di daerah masing-masing dalam kondisi sehat dan selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...