Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Ke Haram Tengah Malam

Ke Haram Tengah Malam

 Ke Haram Tengah Malam 



Waktu di Handphone menunjukkan pukul 22:07, sudah cukup malam untuk ukuran di Indonesia. Mata belum sempat terpejam, masih ngobrol sambil ngopi dengan jamaah, kebetulan jamaah asal Glenmore ini membawa kopi lanang, serbuk kopi untuk menambah stamina dan vitalitas. Para jamaah ngerti juga jika petugas kloter butuh tambahan stamina, apalagi diseduhkan dan kita tinggal menikmati kopi robusta.

WhatsApp berdering, ada nomor tak dikenal mengirimkan data jamaah haji yang sedang di rawat di rumah sakit di tower zam-zam, katanya tadi terlihat lemas dan hampir pingsan karena kelelahan, untungnya ketemu petugas dan dibawa ke rumah sakit terdekat, lalu berkirim kabar melalui saluran telepon seluler yang tertera.

Jadi penasaran juga, siapa yang menolong jamaah ini, kalau dari pakaiannya, sama dengan yang kita pakai, ternyata PHD (Petugas Haji Daerah) asal Sulawesi Selatan yang mendapati jamaah kondisi lemas tersebut dan membawanya ke Al Haram Hospital and Emergency Centres

Dunia semakin canggih saja, ketika scan barcode yang ada pada kartu identitas haji yang dikalungkan di leher jamaah, langsung tertera nama Ketua Kloter dan nomor teleponnya, berikut hotel tempat menginap plus nomor kamarnya.

Malam ini saya harus ke Haram lagi, menjenguk jamaah yang sedang di rawat. Dokter Wida tak terlihat lelah, padahal belum lama mengikuti umrah jamaah, wajahnya meskipun sedikit lelah tetapi masih menyisakan aura yang tak bisa dituliskan dengan sempurna, kami berdua menuju haram, bus Shalawat berjalan perlahan. Nampaknya hampir semua jamaah telah memenuhi kota, bisa dibayangkan betapa padatnya Haram di malam hari.

Kamipun mencari lokasi rumah sakit tempat jamaah dirawat, jalannya kecil dibelakang WC 3 ada lorong menuju kebawah di lantai dasar. Jalan menuju rumah sakit tak ubahnya pertokoan, mata kami sempat terkecoh dan hampir saja kembali keatas, mengira kami salah jalan, untungnya pedagang faham dan menunjukkan jalan menuju rumah sakit yang berada di ujung pertokoan.

Begitulah yang terjadi, setiap ada keramaian, disitulah roda ekonomi dijalankan, pertokoan baju dan perhiasan bertebaran di sepanjang jalan, bisa jadi orang-orang terlambat karena terjerat tawar-menawar belanja. Atau bisa jadi mereka tidak bisa keluar dari pertokoan yang menawarkan segala kemewahan dunia.

Kami menanyakan keberadaan jamaah yang dirawat di rumah sakit. Beruntung dokter kloter bisa berkomunikasi dengan mudah dengan para pekerja rumah sakit, sehingga kamipun dapat mengetahui jika jamaah yang sedang di rawat sudah tidak ada di tempat, sehingga kami hanya memastikan keberadaannya, karena luasnya Masjidil Haram mengakibatkan banyak orang salah menuju jalan pulang, karena bisa jadi ketika mereka masuk kedalam masjid, keluar dengan pintu yang berbeda.

Malam itu kami menikmati suasana malam di halaman Masjidil Haram, tepatnya di depan Tower Zamzam yang terlihat dekat dari hotel kami menginap, sambil menunggu informasi dimana jamaah haji yang dirawat tersebut berada.

Seragam khas yang kami kenakan menjadi tumpuan beberapa orang yang tersesat atau lupa jalan pulang, dengan ditemani seorang dokter PPIH Arab Saudi yang sedang bertugas, kami menikmati suasana lalu lalang orang dari banyak bangsa, dan terlihat ras asia bertebaran dimana-mana, mereka biasanya ke Haram malam hari, karena udara sejuk di Indonesia mengakibatkan mereka menghindari ke Haram di siang hari.

Ketaatan menjaga kesucian masjid dari sandal tetap mereka bawa, sehingga ada diantara mereka yang masuk masjid langsung copot sandal, naik eskalator menuju lantai yang sudah ditentukan, bisa dibayangkan ketika mereka terjepit eskalator tanpa sandal.


Selasa (04/06/2024)

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog