Langsung ke konten utama

Dokter Finka di Gedung 904

 Dokter Finka di Gedung 904



Kembali saya harus berjalan kaki menyusuri trotoar kota menuju tempatmu, jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar enam ratus meter. Jalannya sedikit menanjak, namun ada hal yang membuatku tetap berjalan beratap terik. Berbeda dengan pertama kali aku ketempatmu beberapa hari yang lalu, ketika matahari telah agak lama tenggelam, kukira saat itu ketempatmu tak sampai melelahkan kaki, terlebih ada dokter Elisa yang baru saja dari sektor juga mau pulang yang satu hotel denganmu, setidaknya ada teman ngobrol menuju ke tempatmu.

Saya sempat berfoto di pertigaan dengan pemandangan Tower Zamzam yang terlihat tidak terlalu jauh, selain mengambil anggel menarik, juga biar kaki tidak terlalu pegal.

Ada sesuatu yang malam itu aku benar-benar ingin bertemu denganmu, kita adalah dua manusia dengan generasi berbeda, dan entah mengapa saya yakin bahwa engkaulah solusinya, karena selain cantik juga terlihat cerdas. 

Beberapa hari saya harus membawa dua Handphone sekaligus untuk berkomunikasi, satu untuk komunikasi dan satunya untuk modem, dan untuk membawa dua Handphone sekaligus juga tidak terlalu baik, saya harus memberikan daya seimbang dari keduanya, tidak dapat dipakai dengan sempurna ketika keduanya mati.

Tangan kecilmu telah menyatukan dua sim card dalam satu Handphone, dan beberapa hari saya bisa membawa satu Handphone, sehingga saya tidak perlu membawa dua Handphone dengan dua sim card yang berbeda, tetapi saya hanya butuh dua sim card dan disatukan dalam satu Handphone. Saat itulah aku betul-betul mengakui kecerdasanmu.

Saya masih ingat, di loby hotelmu beberapa hari yang lalu, kita berbagi cerita tentang apa saja yang perlu kita ceritakan bersama, dan alangkah bahagianya jika hal ini berlangsung lama, tentunya yang kita ceritakan juga di dengar banyak malaikat yang memang banyak menjaga kita. Ada doamu yang juga doaku yang kita kompromikan bersama.

Saya menikmati dua sim card dalam satu Handphone, namun beberapa hari ini sim card ini berulah lagi, kedua sim card tidak mau lagi menyatu dalam satu Handphone, dan dengan cara yang pernah engkau lakukan, aku memisahkannya.

Hari ini aku ke hotelmu lagi, tidak terasa lama, meskipun tidak bertemu denganmu, tapi ada sesuatu yang berbeda untukku datang ke hotelmu. Kami harus mendengarkan hal-hal baru berkaitan dengan perjalanan haji, jalanan terlihat sepi, tak seperti biasanya di musim haji yang sangatlah ramai, ini karena ketatnya memasuki kota Makkah yang tidak diperkenankan bagi mereka yang tidak mempunyai visa haji.

Hari ini kita mendengarkan kembali masalah murur, hal ini terkait dengan tidak digunakannya Mina Jadid untuk jamaah, juga semakin banyaknya jamaah haji yang datang ke tanah suci. Kita belum tahu apa yang harus kita kerjakan beberapa hari kedepan, kita hanya bisa merencakan yang terbaik dan melakukan yang terbaik, disertai doa semoga dimudahkan semua urusan kita.


Makkah, 10/06/2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...