Langsung ke konten utama

Kemenag Banyuwangi adakan Tausiyah Usai Sholat Dzuhur Berjamaah

Banyuwangi (Warta Blambangan) Mengawali Ramadhan 1445 H atau 2024 Masehi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi mengadakan berbagai kegiatan keagamaan sebelum pelaksanaan tugas sehari-hari, seperti tadarus Al-Qur’an sebelum pelaksanaan kerja, serta Kultum setelah Sholat Duhur berjamaan.
Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat mengikuti tadarus Al-Qur’an bersama ASN pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam dihari pertama hari kerja, Rabu (13/03/2024) di Masjid Ar Royan, yang direncanakan setiap hari dibaca 2 juz oleh ASN secara bergiliran. Roni menyampaikan bahwa tadarus ini tetap dilaksanakan secara bergiliran dengan tidak mengabaikan tugas-tugas sehari-hari terutama tugas layanan langsung kepada masyarakat, karenanya pengaturan jadwal harus disesuaikan dengan layanan pada masyarakat. Mengawali tausiyah setelah Sholat Dzuhur berjamaah, Roni membahas tentang ayat kewajiban melaksanakan ibadah berpuasa yang merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam yang bukan hanya untuk ritual Ibadah saja, tetapi mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Dirinya juga menyampaikan agar ASN di bulan Ramadhan ini lebih giat melayani masyarakat dengan mengingat pahala yang akan diraih semakin besar ketika layanan tersebut dilakukan di bulan Ramadhan. “Dalam berpuasa, tidurnya orang beruasa sudah dinilai ibadah, apalagi aktifitasnya dalam layanan masyarakat”, katanya. Kegiatan tadarus dan Kultum setelah sholat Dzuhur berjamaah ini dilakukan secara bergiliran, untuk tadarrus dilakukan setiap seksi sedangkan tausiyah dilakukan secara bergiliran dan diikuti oleh semua ASN Kementerian Agama yang beragama Islam. (Team)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...