Langsung ke konten utama

Siswi MI Darunnajah 2 Banyuwangi Belajar TIK dari Ahlinya

Banyuwangi (Warta Blambangan) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan infrastruktur yang sangat penting saat ini. Menanggapi hal ini MI Darun Najah II Banyuwangi melaksanakan Ekstrakurikuler TIK bagi kelas 4, 5 dan 6 yang dimulai pada hari Kamis (25/01/2024) di laboratorium Komputer MI Darun Najah II, yang diikuti oleh 91 siswi dan terbagi dalam 3 sesi.


Kegiatan ekstrakurikuler TIK di MI Darun Najah II dibimbing oleh 3 mentor dari SMK Puspa Bangsa Kecamatan Cluring yaitu Putri Novita Sari, Julia Tria Susanti, Clara Marsha Purnadewi, mereka senang menjadi mentor bagi siswi MI Darun Najah II karena siswi sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti ekstrakurikuler TIK sejak hari pertama. Yang menarik adalah salah satu mentor Clara yang beragama Katolik dapat menyatu dengan siswi MI Darun Najah II yang seluruhnya muslimah. Hal ini menunjukkan wujud moderasi beragama di lingkungan MI Darun Najah II.

Keterampilan teknologi merupakan hal yang wajib dikuasai oleh siswa di era Digital ini. Kepala MI Darun Najah II Majidatul Himmah menyampaikan bahwa dengan menggunakan alat TIK secara rutin, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan teknologi yang sangat dibutuhkan ke jenjang berikutnya, apalagi dimasa yang akan datang. 

Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa kemampuan TIK siswi akan terus diasah agar tidak gaptek dan dapat menggunakan media online secara bertanggung jawab.

“pendampingan penggunaan media online sangat penting agar siswi tidak mengakses sesuatu yang belum saatnya” katanya.

Hal ini dilakukan dengan mengingat media online dapat diakses oleh siapapun, sehingga pendampingan dari guru dan orang tua sangat penting agar siswi dapat memanfaatkan media online tersebut secara benar. (Eni)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...