Langsung ke konten utama

Caleg Jalur Langit Dengan Misi Kesejahteraan Masyarakat

 

Maulana Affandi Caleg Jalur Langit dari Partai UMMAT
Maulana Affandi Caleg Jalur Langit

BANYUWANGI - Baru-baru ini, nama Maulana Affandi menjadi pusat perhatian di Banyuwangi, terutama di Dapil 2 (Rogojampi, Blimbingsari, Srono), karena ia mendapatkan julukan "Caleg Jalur Langit." Kisah perjalanan hidupnya, yang dipenuhi dengan keajaiban dan perjuangan, membuatnya menjadi figur yang ada dalam daftar pencarian oleh warganet di daerah tersebut.

Profil Singkat Maulana Affandi

Maulana Affandi, lahir pada 26 Maret 1992 di Banyuwangi, adalah seorang penulis buku dan jurnalis yang menggeluti profesi ini sejak dini. Berasal dari keluarga yang serba kekurangan, Maulana memiliki kehidupan yang penuh tantangan sejak kecil.

 Ayahnya, seorang pekerja serabutan, membawa keluarganya ke Bali saat Maulana masih bayi. Sulitnya kehidupan membuat Maulana tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bercita-cita mengubah kondisi keluarganya.

Selalu dekat dengan masyarakat dan tokoh-tokohnya


Perjalanan Pendidikan dan Karir

Maulana Affandi, dengan tekad yang kuat, melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra, Universitas Jember. Namun, perjuangan belum berakhir. Ayahnya mengidap penyakit lambung, dan Maulana harus berjualan jamu botolan di kampung-kampung untuk membiayai kuliahnya.

Keberanian dan semangatnya membawa hasil. Maulana berhasil mendapatkan gelar sarjana dan memulai karirnya sebagai jurnalis di salah satu media online nasional. Tak butuh waktu lama bagi Maulana untuk naik pangkat menjadi kepala biro dengan usia yang sangat muda.


Dari Jakarta ke Banyuwangi: Mengabdi melalui Penerbitan

Setelah menjajal keberuntungan di Jakarta, Maulana kembali ke Banyuwangi pada tahun 2019. Ia membuka penerbitan buku mandiri yang diberi nama Penerbit Lintang. Melalui penerbitannya, Maulana membangun jaringan yang luas dan dikenal oleh banyak tokoh di Banyuwangi.

Selain sebagai penerbit, Maulana juga aktif melatih teater di beberapa sekolah, termasuk SMK 6 Muhammadiyah Rogojampi yang berhasil meraih juara 1 dalam ajang Porfesi 2023.

 

Sebuah buku karyanya : "Cinta Pentium Satu" yang ternyata adalah sebuah buku yang bergenre tentang strategi pemasaran.

Caleg Jalur Langit: Dari Penerbit ke Dunia Politik

Kejutan tak terduga datang ketika Maulana Affandi mendapat pinangan dari Partai UMMAT untuk menjadi seorang Calon Legislatif. Tanpa proses rumit seperti caleg pada umumnya, Maulana dijuluki "Caleg Jalur Langit." Awalnya ragu, namun dengan dorongan dari keluarga, teman, dan tokoh agama setempat, Maulana memantapkan hatinya untuk menerima tantangan baru ini.


Visi dan Misi untuk Kesejahteraan Masyarakat

1. Pendidikan:

  • Program pembinaan kepada guru untuk mengafirmasi murid-murid dalam etika.
  • Membantu siswa yang putus sekolah karena masalah biaya.
  • Peningkatan kesejahteraan guru honorer.

    Guru, siswa dan masa depan pendidikan yang perlu mendapat perhatian.

2. Ekonomi:

  • Bantuan kepada pelaku UMKM mulai dari produksi hingga pemasaran.
  • Pembinaan untuk mereka yang tidak memiliki keahlian.
  • Bantuan kepada para tenaker yang ijazahnya ditahan atau kurang pengalaman.


    UMKM yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah

3. Sosial:

  • Bantuan yang proporsional sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  • Fokus pada santunan anak yatim untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
  • Membentuk dan mensosialisasikan wadah Gubuk Opini dan Kampung Sosial untuk dapat menampung dan memahami kebutuhan masyarakat.


    Perlu ada perhatian dan perlakuan secara proporsional kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Maulana Affandi, dengan latar belakang yang beragam dari dunia penerbitan hingga politik, bertekad membawa perubahan positif untuk kesejahteraan masyarakat di Banyuwangi. Julukannya sebagai "Caleg Jalur Langit" menjadi simbol perjalanan yang tak terduga dan semangat untuk memajukan daerahnya. (AW)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...