Langsung ke konten utama

PPPK Kemenag Kab. Banyuwangi Jadi Pembina Apel di BDK Surabaya

Surabaya (Warta Blambangan) Orientasi bagi Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diadakan di balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya hari ini, Jumat (27/140/2023)  terasa istimewa. Hal ini dikarenakan Pembina apel berasal dari peserta orientasi dari PPPK kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, dan satu-satunya Pembina apel selama pelaksanaan orientasi yang mewakili kaum perempuan. 


Dalilatus Saadah, Penyuluh Agama Islam pada KUA Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi dipercaya menjadi Pembina apel pagi orientasi PPPK, Dalil yang sebelumnya pernah menjabat di beberapa Kepala Madrasah tersebut tidak canggung ketika ditunjuk sebagai pembina apel. Pengalaman kepemimpinannya sebagai Kepala Madrasah membuat dirinya sangat percaya diri untuk menyampaikan arahan yang rutin dilakukan setiap pagi bagi peserta orientasi.

“sesuatu yang biasa untuk memberikan motivasi kepada teman-teman sesame PPPK” kata dalil.

Keberadaan peserta yang dipercaya untuk menjadi Pembina apel ini di respon positif oleh Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin, dan berharap menjadi motivasi kepada yang lain, terlebih yang mempunyai potensi dan pengalaman kepemimpinan, baik di instansi formal maupun non formal.


Pelaksanaan orientasi PPPK yang dilakukan di BDK Surabaya belum menyeluruh untuk semua PPPK yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi berharap pelaksanaan orientasi PPPK juga dapat dilaksanakan di Kankemenag Kab Banyuwangi, agar dapat segera tuntas.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul  Maram yang juga hadir di BDK Surabaya menyampaikan apressiasi kepada Dalil, beliau menyampaikan bahwa tidak ada halangan menurut undang-undang bagi seorang perempuan menjadi seorang pemimpin, termasuk PPPK yang juga mempunyai peluang menjadi pimpinan pada satker pada kiementerian Agama.(Dll)

Komentar

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...