Langsung ke konten utama

Petualangan Penaku MI Darunnajah Sampai di Perpusda Kab. Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Buku Petualangan Penaku karya bersama siswi MI Darun Najah II Kelurahan Tukangkayu Banyuwangi diserahkan oleh Kepala MI darunnajah II Majidatul Himmah kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Senin (02/10/2023) diterima oleh Pustakwan Yusuf Khoiri.


Buku yang berisi kumpuan cerpen siswi mulai kelas dua hingga kelas lima tersebut akan disimpan dalam perpustakaan daerah dan dapat dibaca siapapun yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah. Yusuf menyampaikan bahwa dengan adany buku tersebut di Perpusda, diharapkan menjadi motivasi bagi siswa MI atau SD untuk menjadi penulis sebagaimana siswi MI Darunnajah II Tukangkayu.

“awal yang baik bagi anak-anak untuk menjadi seorang penulis, semoga kedepan anak-anak ini dapat membuak buku sendiri” kata yusuf.

Kepala MI Darun Najah II Tukangkayu menyampaikan bahwa buku yang ditulis siswinya tersebut merupakan hasil pelatihan yang diselenggarakan dengan narasumber daari komunitas Lentera Sastra, para siswi dibimbing untuk berani menyampaikan cerita dalam bentuk tulisan.

“ternyata anak-anak dengan bimbingan dua orang narasumber dari Lentera Sastra, berani untuk menulis” kata Majid.

Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa disamping diserahkan kepada Perpusda, buku juga akan disimpan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, dan untuk Kementerian Agama Banyuwangi, karya ini merupakan karya pertama yang diukukan ditingkat MI.

Ketua komunitas Lentera Sastra Syafaat menyampaikan bahwa benar buku ini merupakan buku pertama yang ditulis anak-anak MI

“narasumber dalam penulisan tersebut yakni Nurul Ludfia Rochmah merupakan pengurus komunitas Lentera Sastra” kata Syafaat.

Syafaat berharap lebih banyak siswa madrasah yang berminat untuk menulis, baik fiksi maupun non fiksi (ajid)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...