Langsung ke konten utama

Kuliah Umum Kankemenag Kab Banyuwangi di IAI Ibrahimy

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin menyampakan kuliah umum dengan tema Ketahanan Keluarga  Menuju Ketahanan Bangsa, Kamis (12/10/2023) di auditorium  KHR. Asad Syamsul Arifin.



Dekan Fakuktas Syariah Rudi Miswanto menyampakan bahwa dipilihnya tema jnj dengan mengingat bahwa Keluarga sebagai organisasi terkecil sangat penting artinya untuk Ketahanan Keluarga.

"Ketahanan bangsa harus dimulai dengan Ketahanan keluarga" kata Rudi.


Begitupun yang disampaikan Dr. Azis Fanani, Wakil Rektor I mewakili Rektor yang sedang menjalankan dinas luar, menyampakan rasa terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama yang bersedia memberikan kuliah umum didampingi salah satu Kepala KUA Kecamatan yakni Gufron Musthofa serta Pengusun Bahan Pembinaan Keluarga Sakinah Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Syafaat.

"ada 3 hal pusat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro, yakni Pendidikan Formal  Informal dan Non Formal" kata Azis.

Lebih lanjut Azis menyampaikan bahwa pendidikan dalam Keluarga sangat penting artinya untuk peningkatan pendidikan nasional dalam Ketahanan bangsa.



Pemateri pertama KH  Abdul Azis Fanani yang juga Dosen Institut Agama Islam Ibrahimy menyampakan tentang  Ketahanan Keluarga dalam rangka menuju ketahanan bangsa.

"Ketahanan keluarga diawali dengan dimensi legalitas yang dalam hal ini adalah pencatatan nikah" katanya.

Lebih lanjut pengasuh pondok pesantren Shofia Rogojampi ini menyampaikan tentang pentingnya ketahanan ekonomi dalam Ketahanan Keluarga.

"Kalau dipanggil adzan sholat jumat, naka tinggalkan jual beli, dan setelah Sholat maka bertebaranlah di muka bumi, hal ini berarti mencari nafkah itu penting" kata Azis Fanani.

Kepada para mahasiswa, Abdul Azis Fanani menyampakan bahwa dalam berkeluarga, seringkali mendapatkan pasangan yang menurutnya kurang ideal. Dalam hal ini Azis menyampaikan bahwa jodoh yang didapat itulah yang terbaik.


Dalam paparannya Amak menyampaikan tentang program keluarga Sakinah dan keluarga Maslahat.

"Keluarga Sakinah adalah keluarga yang bahagia dan sejahtera lahirbatin sebagai sumber ketenangan jiwa, memberikan kebaikan dan kemaslahatan bagi setiap orang yang ada di dalamnya secara adil, bermartabat dan manusiawi" kata Amak.


Amak juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam gerakan keluarga sakinah, hal ini disampaikan Amak bukan hanya mahasiswa dalam arti individu, tetapi juga secara kelembagaan yang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 876 Tahun 2023 tentang Gerakan Keluarga Sakinah.


Tentang tugas dan fungsi Kementerian Agama, Amak menyampaikan bahwa Kementerian Agama menangani semua agama yang diakui di Indonesia.

Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa untuk urusan pernikahan dilakukan oleh KUA Kecamatan sebagai unit terdepan dalam layanan pernikahan.

"di KUA Kecamatan ada Pojok Cinta (pojok cerita indah tentang kita) sebagai ruang konsultasi masalah rumah tangga dan yang terkait dengan masalah keluarga dan remaja.

"dengan gerakan Keluarga Sakinah saya berharap alumni Ibrahimy sebagai agen keluarga sakinah" kata Amak.


Dalam sesi tanya jawab, beberapa Mahasiswa dengan berapi-api menyampaikan banyak pertanyaan kepada para Narasumber.

Terkait dengan banyaknya perceraian yang disebabkan media sosial, Azis menyampaikan bahwa yang paling penting adalah kepercayaan antara suami dan isteri dan saling menjaga. Hal ini juga di amini Amak Burhanudin asal Kediri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...