Langsung ke konten utama

MI Darun Najah II Upacara Hari Pramuka bersama Camat Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Salam Pramuka! Pekik khas dalam kegiatan Pramuka yang diiringi dengan tepuk pramuka sebanyak dua kali membakar semangat peserta upacara memperingati Hari Pramuka ke 62 Senin (14/08/2023). Kegiatan upacara peringatan Hari Pramuka dilaksanakan bersama MI Darun Najah I, MI Darun Najah II, dan MTs Darun Najah di halaman MTs Darun Najah. Ada yang berbeda pada Upacara hari Pramuka hari ini yaitu sebagai Pembina Upacara adalah Camat Banyuwangi Hartono.


Hartono selain membacakan sambutan dari Ketua Kwarda Banyuwangi, Kak Sugirah yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Banyuwangi, beliau juga berpesan kepada siswa untuk menenjadi anak yang shalih-shalihah, taat kepada Allah SWT dan patuh terhadap orang tua. 

“Pramuka harus berbakti kepada kedua orang tua” kata Hartono.

Hartono juga berpesan kepada Kakak Pembina bahwa sebagai tenaga pendidik yang bertugas mentranfer knowledge juga harus bisa mengemban amanah untuk memberikan pendidikan terbaik kepada murid-murid di MI dan MTs Darun Najah sebagai generasi emas dimasa yang akan datang.  


Tema Hari Pramuka tahun 2023 “Mari wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Profesional Dan Proporsional Demi Kemajuan Bangsa Indonesia”. Tema ini tentunya sejalan dengan tujuan kegiatan pramuka, salah satunya adalah agar siswa bisa mandiri. Selain kegiatan upacara, pada malam hari akan diadakan kegiatan Pawai Lampion mulai dari depan Pemkab Banyuwangi hingga taman Blambangan.

Kepala MI Darunnajah 2 Majidatul Himmah menyampaikan bahwa sebuah kehormatan bagi insan Madrasah bahwa Kakak Pembina Upacara pada Madrasah Darunnajah adalah Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) yakni Camat Banyuwangi.  

“Kehadiran Camat Banyuwangi sebagai salah satu bukti bahwa Gerakan Pramuka pada Madrasah mempunyai arti sangat penting bagi kelanjutan pendidikan kepramukaan” kata Majid. (Eni)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...