Langsung ke konten utama

Pesan Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Untuk Satgas Halal

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Islam Musbahul Munir, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Penyelenggara Zakat dan Wakaf Mufi Imron Rosyadi, serta Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohammad Asadul Anam, dan beberapa pejabat lainnya memberikan Pembinaan terhadap para Kepala KUA Kecamatan se Kabupaten Banyuwangi di Resto Daipoeng Watukebo, Selasa (25/07/2023).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Moh Amak Burhanudin menyampakan bahwa Kabupaten Banyuwangi mempunyai potensi yang luar biasa, begitupun dengan hormonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.

"Di setiap Kecamatan telah diterapkan rintisan KMB (Kampung Moderasi Beragama) yang sudah dilaunching oleh Pokja KMB Kecamatan dan akan mengikuti launching secara nasional", kata Amak.

Sementara Kakanwil Husnul Maram menyampaikan bahwa adalah kesempatan yang sangat langka dapat bertemu dengan para penghulu bersama isteri.

"Kalau tidak ada kekompakan, pekerjaan tidak akan terlaksana dengan baik", ungkapnya.

Kepada para istri Kepala KUA Kecamatan, Maram berpesan agar tetap mendukung tugas-tugas suami sebagai seorang penghulu, dengan mengingat doa isteri merupakan doa yang sangat penting bagi kesuksesan suami.

Dirinya juga berpesan agar Kementerian Agama mensukseskan Sertifikat produk halal, sehingga semua produk, terutama di Kabupaten Banyuwangi semua bersertifikat halal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...