Langsung ke konten utama

Gerontologi Abiyoso Maknai Hari Lansia Nasional Potong Tumpeng di DPRD Banyuwangi


Banyuwangi (Warta Blambangan) Perwakilan Yayasan Gerontogi Abiyoso (YGA) Kabupaten Banyuwangi  memaknai dirgahayu ke-30 sekaligus memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Ke-27 yang bertemakan  Lansia Terawat Indonesia Bermartabat,di  DPRD Sabtu,24 Juni 2023 ditandai Potong Tumpeng oleh Bupati Banyuwangi yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.


Acara yang diawali Kerawitan PWRI, Pildacil anak yatim Zulfa HH siswi MI Darun Najah II,lantunan Gema Wahyu Illahi oleh Qori jawara MTQ Jatim untuk Tuna Netra Eko serta Paduan Suara Gerontologi Abiyoso itu, Ketua Panitia Siswadi mengucapkan terima kasih kepada para pihak seperti Pembina Komisi Daerah Lansia Kabupaten Banyuwagi  yakni Kepala Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana,Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, para pihak yang bergotongroyong termasuk Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi.Juga mohon maaf pada 200 undangan yang hadir dari berbagai elemen mulai Muspida, LVRI, Pepabri, DHC'45, PWRI, ragam kelompok senam hingga Komunitas Gotong-royong'45 dan media.Acara guyub rukun dipandu Bung Aguk Darsono yang mengemas acara sakral itu penuh gayeng penuh kangen.

Ditambahkan oleh sekretaris H.Muchsin sesungguhnya HLUN diperingati se Indonesia tiap tanggal 29 Mei dan kepedulian negara pada Lansia dituangkan Kepres Nomer 88 /2021."Karenanya kami berharap Komda Lansia bergerak dan festival lansia ada di DPA pembina yang didukung DPRD!"  tegasnya sambil senyum.


Ketua Perwakilan YGA,Hj.Chasiastoeti Soeherman menyampaikan perjalanan ormas dan HLUN yang melibatkan Bupati dan keterlibatan berbagai unsur di organisasi yang dipimpinnya dalam periode kedua ini yang dilantik di Pendopo. Nenek usia 83 tahun ini juga baca syair puisi yang sempat ditampilkan di depan Presiden Joko Widodo.


Kadis Sosial, PP dan KB,Henik Setyorini, dalam sambutannya inginkan yang hadir ini Lansia Smart yang mandiri,sehat,sejahtera dan bahagia tanpa repoti anak cucu. Walau ada Graha Panti Jompo di Glenmore dan Licin,harapannya yang hadir ini jangan menghuni  di sana karena keluarga harmonis dengan anak yang sholeh-sholehah. "Kami juga program Sekolah Lansia Tangguh bisa dirasakan banyak lansia diberbagai pelosok.Dan tahun depan kita gelar Festival Lansia yang juga bisa melibatkan lansia utusan 25 kecamatan!" tutur Mantan Camat dan Kabag Umum ini seraya berharap Banyuwangi yang Sudah Kota Layak Anak juga menjadi Kota Ramah Lansia.Selanjutnya Kadis yang wakili Bupati yang sedang tunaikan ibadah haji itu potong tumpeng nasi kuning yang diiringi lagu Sumberwangi Karya Mas Sopranoto yang dilantunkan apik mahasiswi Untag Salma dengan iringan Electone Mas Edi.. 

Acara kian heboh dengan penampilan demo Gandrung lansia yang tampil memukau,rancak dan undang gelak hadirin.Juga ada baca puisi Balada Lansia Indonesia.(Q'Nin/Aguk/WB)

Komentar

  1. Terimakasih bung Aguk saya juga lansia tangguh dan tanggap aku ber usia 70 THN masih bisa joget bernyanyi In Syaa Allah juga rajin ber ibadah

    BalasHapus

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...