Langsung ke konten utama

Workshop Hasilkan Draf RAD Kabupaten Layak Anak.

 


Banyuwangi (Warta Blambangan) Workshop Rencana Aksi Daerah (RAD) Kabupaten Layak Anak (KLA) di aula Minak Jinggo, Senin hingga Selasa (17/05/2023) menghasilkan Draf RAD KLA lima tahun kedepan.

Dalam kegiatan yang dipandu oleh Fasilitator KLA tersebut merangkum usulan dari beberapa Dinas/Instansi yang berkaitan dengan KLA, termasuk juga dunia usaha, Perwakilan Kecamatan dan Desa serta Farum Anak  dan penyandang difabelitas.

Fasilitator KLA Farida Hanum menyampaikan bahwa Draf yang sudah disusun akan dimatangkan oleh tim kecil yang telah disepakati.
"ada perwakilan semua klaster untuk mematangkan draf yang telah disusun" kata Hanum.

Peserta Forum Anak dari Kecamatan Licin  Nabila menyampaikan bahwa dengan adanya Forum Anak ini  keinginan anak dapat disampaikan kepada orang dewasa dalam forum resmi.
"Kita diberi kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat" kata Siswa SLTP ini.
Begitu juga yang disampaikan Forum Anak dari Kecamatan Srono Bilqis Syifa Azizah, mantan ketua Osis yang sekarang duduk di Kelas sembilan ini mengambil banyak manfaat dengan adanya Forum Anak.

Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Syafaat menyampaikan bahwa Kementerian Agama ada di hampir semua Klaster.
"mulai dengan yang berhubungan dengan hal sipil, pendidikan formal maupunnon formal, masalah keluarga, Rumah Ibadah, ada di Kementerian Agama" kata Syafaat.

Kepala Dinas Sosial PP dan KB Henik Setyorini menyampaikan bahwa dalam KLA ini kita membentuk super tim yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
"KLA bukan hanya tentang data, tetapi bukti konkret dalam pelaksanaan" katanya.

Ditempat terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin menyampakan bahwa Kementerian Agama mendukung penuh KLA di Kabupaten Banyuwangi, baik Lembaga pendidikan Formal maupun non formal dibawah naungan maupun binaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...