Langsung ke konten utama

MTsN 8 Banyuwangi Raih Tiket OSN ke Provinsi


Banyuwangi (Warta Blambangan) Sakti Ageng Pangayom dari MTsN 8 Banyuwangi di Kecamatan Genteng, menjadi yang terbaik dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) jenjang Sekolah 

Menengah Pertama bidang IPA  tingkat Kabupaten Banyuwangi yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor : 0981/J7.1PN.01/2023 tanggal 28 Mei 2023.

Sedangkan di urutan kedua diraih Andika Arya Dewangga dari MTsN 3 Banyuwangi di Kecamatan Srono, Peringkat Ketiga Aurio Tito Ramadhani dari MTsN 8 Banyuwangi  dan peringkat 4 dan 5 diraih Siswa SMP.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno berharap wakil dari Banyuwangi dapat lolos ke tahap berikutnya.

"Alhamdulillah, semoga makin berprestasi ditingkat lebih tinggi" kata Suratno.


Senada dengan Suratno, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin berharap siswa MTsN tersebut menjadi yang terbaik hingga ke tingkat nasional.

"prestasi siswa ajan kita berikan apresiasi" kata Amak.



Kepala MTsN 8 Banyuwangi Sri Endah Zulaikhatul Kharimah menyampaikan bahwa untuk menghadapi event ke tingkat provinsi, pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...