Langsung ke konten utama

MI Darun Najah II Merajut Kebhinekaan dalam Pramuka

Banyuwangi (Warta Blambangan) Madrasah Ibtidaiyah Darun Najah II yang terletak di Kelurahan Tukangkayu berada di Permukiman yang dihuni berbagai etnik dan agama. Beberapa meter dari MI Darunnajah II terdapat Rumah Ibadah dari beberapa Agama, seperti Pura Jagad Girinata, Gereja HKBP, juga ada TK Panca Darma.



Kegiatan Persami  (Perkemahan Sabtu Minggu) (20-21/2023) mengadakan Silaturahim ke Gereja HKBP dan Pura Girinata.

Kepala MI Darunnajah II Majidatul Himmah menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar anak-anak lebih memahami tentang perbedaan dan saling menghormati.

Pendeta Tumpa dari Gereja HKBP menyampaikan terima kasih atas kunjungannya.

Lebih lanjut Pendeta yang sudah dua tahun bertugas di Banyuwangi ini menyampaikan bahwa Gereja HKBP di Kabupaten Banyuwangi ada satu Gereja, dengan mengingat tidak terlalu banyak suku Toraja di Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut anak-anak diberi kesempatan untuk bertanya, bahkan pertanyaan tentang kepercayaan dan keyakinan.

"tentang kepercayaan Agama lain, kita menghormati meskipun tidak mempercayai" katanya. 


Begitu juga dengan pemangku pada Pura Girinata, menyampaikan tentang keberadaan Pura yang sudah sangat lama berdiri.

Siswa juga diberi pengarahan tentang tempat-tempat yang disucikan dan tidak boleh disentuh sembarangan.

Majid juga menyampaikan bahwa MI Darunnajah II Banyuwangi semua siswanya adalah putri, sedangkan untuk siswa putra di Darunnajah I.


Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa sebagai bangsa yang menghargai Kebhinekaan, dirinya ingin mengajarkan praktik toleransi dan Moderasi kepada siswanya, kapan dan dalam hal apa kita dengan umat lain dapat melakukan kegiatan bersama dan dalam hal apa kita tidak diperkenankan untuk ikut didalamnya.


"Perbedaan keyakinan bukan penghalang bagi kita untuk hidup berdampingan dalam satu lingkungan" kata Majid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...