Langsung ke konten utama

Launching Al-Qur’an Terjemah Berbahasa Osing

Jember (Warta Blambangan) Setelah melalui proses panjang, Al-Qur’an terjemah berbahasa osing akhirnya resmi di launching, Jum’at (10/02/23), di gedung GKT Lantai 3 UIN KHAS Jember. Hadir dalam kegiatan launching tersebut Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Suyitno, Rektor UIN KHAS Jembet Prof. Babun Suharto, Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Jafar, Kepala Kantor Kemenag Kab. Banyuwangi, Dr. Moh. Amak Burhanudin dan Asisten II Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto.


“Inilah yang kami inginkan. Akademisi tidak hanya melakukan penelitian atau kegiatan ilmiah yang bermanfaat untuk diri sendiri, tapi menghasilkan karya akademik yang manfaat untuk masyarakat”, ujar Prof. Suyitno, mengawali sambutan sesaat sebelum melakukan launching Al-Qur’an terjemah osing tersebut.

Pejabat yang tampak tegas dan lugas ini juga mengapresiasi semua yang terlibat dalam proses penyusunan karya ini. Hal senada di sampaikan Prof. Babun Suharto, Rektor UIN KHAS yang mengaku sangat bangga dan terima kasih atas pencapaian tim penyusun terjemah Al-Qur’an berbahasa osing itu.

“Ini merupakan Al-Qur’an dengan terjemah bahasa daerah yang kesekian, juga merupakan sumbangsih nyata UIN KHAS pada masyarakat umum, khususnya masyarakat Banyuwangi,” terang Rektor UIN KHAS Jember, Babun Soeharto dalam sambutannya.
Lebih lanjut Babun menyampaikan bahwa mekakuu proses lebih dari tiga tahun dalam penyelesaian terjemahan Al-quran Bahasa Osing ini.

“Setelah melalui proses panjang dan berliku, alhamdulillah semua bisa kita tuntaskan. Terimakasih kepada semua tim yang terlibat” pungkasnya.

Ketua tim penerjemah, Akhmad Musollin, yang juga Guru MAN 1 Banyywanfi mengatakan, terdapat beberapa kesulitan dalam proses penerjemahan Al-qur’an bahsa using ini. Diantara adalah, tentang dialeg.

“Untuk dialeg memang belum ada kesepakatan, akhirnya kemarin disepakati bahwa huruf “O” diganti dengan huruf “U” guna memudahkan pembacaan,” katanya.

Mushollin menambahkan, bahwa penerjemahan ini disesuaikan dengan ilmu yang ada dalam al-qur’an. “Tidak semata-mata diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke Using, tapi harus urut sesuai ilmu nahwu dan shoraf-nya,” imbuhnya



Ditempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dan Asisten II Pemkab, menyampaikan kebanggaannya atas launching tersebut. Keduanya mengaku menyambut baik Karya yang luar biasa ini.

“Sebagai bentuk dukungan, ASN Kemenag Banyuwangi untuk tahap pertama ini sudah memesan sebanyak 250 eksemplar. Jumlah ini bisa jadi masih akan terus bertambah. Ini kebanggaan bagi kita warga Banyuwangi” tegas Amak

Sementara itu launching ditandai dengan proses penempelan telapak tangan Kepala Balitbang Diklat dan Rektor UIN KHAS secara bersamaan pada layar yang telah disediakan. Penyerahan Al-Qur’an secara simbolik juga di berikan kepada kepala Kantor Kemenag dan Asisten II Pemkab Banyuwangi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...