Langsung ke konten utama

Kisah Sukses MI Darunnajah 2 Juara Buma Competition 2023.


Banyuwangi (Warta Blambangan) Kesuksesan dua siswa MI Darunnajah 2 Banyuwangi dalam Buma Competition Week 2023 se-Jawa Timur dan Bali, tak lepas dari upaya civitas MI tertua di Kota Banyuwangi. Ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (11/02/23) Kepala MI Darunnajah 2 Majidatul Himmah menyampaikan bahwa disamping pembelajaran dari dewan guru, juga beberapa pelatih dari luar Darunnajah, juga kita minta bantuannya.



Majid menyampaikan bahwa dalam olimpiade Anak Sholeh yang dimenangkan siswanya tersebut cukup berat, karena harus bersaing dengan kompetitif dari luar Kabupaten Banyuwangi.
"selain kemampuan akademik dibidang Agama dan Moderasi Beragama, peserta juga menyampaikan presentasi sebagaimana pildacil" ungkapnya.

Keluarga pesantren Darunnajah ini menyampaikan bahwa para siswa Darunnajah 2 Banyuwangi telah diajarkan pembiasaan tampil di depan umum.
"madrasah dilingkungan pesantren harus mempunyai nilai lebih dibidang Agama" ungkapnya.


Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa dalam bidang seni, seperti puisi dan pidato, madrasah yang dipimpinnya sering mendatangkan para ahli dari Komunitas Lentera Sastra.
"Kita banyak terbantu dalam peningkatan kemampuan siswa, termasuk pelatihan catur yang dibina oleh anggota Komunitas Lentera Sastra" ungkapnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua siswi MI Darunnajah 2 yakni Aisyah Zahrorul Firdaus dan Siti Rofifatul Ulya meraih juara satu dan dua dalam olimpiade PAI, sedangkan dari MI Darunnajah 1 dalam olimpiade IPS meraih juara ketiga.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin memberikan apresiasi terhadap juara yang telah diraih siswi Darunnajah 2 Banyuwangi yang semua siswanya perempuan tersebut.
"Alhamdulillah mantap, dan luar biasa" ungkapnya. Amak berharap prestasi yang telah diraih menjadi pemacu untuk meraih prestasi dibidang lainnya. (ajd)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...