Langsung ke konten utama

Lomba Siroh Nabawi dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw di MI Darunnajah II.


Banyuwangi - MI. Darunnajah II Tukangkayu Banyuwangi, mengadakan bercerita lomba Siroh Nabawi dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dibuka oleh Majidatul Himmah, Kepala MI Darun Najah II, Rabu (06/10/2022) Acara yang dilaksanakan di aula atas ini dikuti oleh siswi MI. Darun najah II sebanyak 45 peserta dari perwakilan kelas 1 hingga kelas 6,. Materi bercerita yang dibawakan adalah Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad Saw.


Dalam sambutannya, Majidatul Himmah mengharapkan melalui lomba ini anak-anak dapat termotivasi untuk lebih giat berlatih, dalam kegiatan literasi khususnya membaca, karena dengan membaca maka pengetahuan anak-anak akan lebih luas dan lebih berkembang sehingga anak-anak akan lebih mudah untuk menuangkan pengetahuan mereka dalam sebuah cerita, selain itu dengan adanya lomba ini dia berharap dapat melatih anak-anak untuk lebih percaya diri dan berani untuk berekspresi.
"acara ini juga dilaksanakan dalam rangka bulan bahasa" ungkap Majid.
Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini siswa semakin faham dengan siroh Nabawi, juga menambah pengalaman bagi siswa untuk lebih berani tampil di depan publik.

Agus Nuryadi Selaku dewan juri dalam lomba ini juga mengungkapkan bahwa lomba ini sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk mengetahui bagaimana cerita perjalanan nabi Muhammad Saw. "Dalam membawakan sebuah cerita kita harus berani untuk mengeluarkan suara, berekspresi, mampu mengajak audience berkomunikasi, dan mampu menggunakan atau memainkan properti dalam cerita". Ujar Agoek (panggilan akrabnya). Dalam kesempatan ini Agus juga mengajak anak-anak untuk berlatih dalam mengeluarkan vokal, mengatur suara, serta dalam memainkan warna suara. Dia juga berharap kedepannya anak-anak MI Darunnajah II dapat berkembang lagi dan bisa mengikuti perlombaan selanjutnya hingga tingkat provinsi. (Eni K.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...