Pages

Home » » Siluet dan Sentir

Siluet dan Sentir

 “Siluet dan Sentir”

Oleh : Dardiri

Sentir,

Tergantung di teras rumah beratap jerami,

Bergoyang sebentar,

Karena angin yang menggodanya sejak senja,

Tidak segera beranjak begitu saja,


Malulah ia,

Karena warna sempurna tidak pernah didapatinya,

Bercakap dari sekawanan asap yang menjelaga,

Berkaca dari redup_sayup yang bukan suara,


Adakah yang lebih khidmat,

Merekatkan guguran purnama di balai bambu,

Dan menjadikannya kembang ranjang bagi yang bergegas menjemput impian panjang malam itu?,


Pernah ia bercita-cita,

Untuk menyinari kota yang dipenuhi gemerlap jatuh bintang kejora,

Tetapi kemudian tersipu malu,

Menawan bayangannya sendiri,

Karena memang tidaklah mungkin,

Sentir,

Yang berkaki sumbu dan berkubang “lenga patra”,

Dipajang di halaman balai kota atau markas tentara,


Cukuplah baginya,

Tergantung di beranda beratap jerami,

Menunggu purnama demi purnama,

Membawakan sepotong malam yang ranum dan manja,


Sebelum pagi bermuka dua,

Dan,

Menjadikannya jelaga tanpa sisa,-


(K G P H : 11 Februari 2021)

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Copyright © 2013. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Template Modify by Blogger Tutorial
Proudly powered by Blogger