“Diorama”
Oleh : Dardiri
Masih terdengar,
Ketuk sepatumu,
Di beranda beratap baja ringan,
Yang ketika hujan datang, menyaru bunyinya,
Masih kulihat,
Kerlingan bola matamu,
Berpusingan di bawah kamboja cina,
Yang ketika senja tiba, menangkup kegelisahannya,
Adakalanya kita benar-benar menyadari,
Bahwa kepemilikan telah berlari menjauhi kita,
Selepas repertoar singkat dipentaskan dalam perjamuan usia,
Kita menghilang dalam lekang,
Mungkin kita lupa,
Telah berapa ratus senja terlewatkan begitu saja,
Ada yang tertanggal,
Dan senantiasa membadai dalam ingatanku,
Ketika kuselipkan kelopak kamboja cina di sela rambutmu,
Ketika selalu kudapati wajahku dalam kerling matamu,
Kini,
Diorama Rindu,
Menjadi batas kebersamaan kita,-
(K G P H : 28 Januari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar