Langsung ke konten utama

Postingan

Destinasi Wisata dan Jatidiri Bangsa

  Destinasi Wisata dan Jatidiri Bangsa Kawah Ijen merupakan salah satu serpihan surga yang ada di Kabupaten Banyuwangi, pesona semburat api biru (blue fire) yang tak biasa membuat siapa pun yang datang akan mengabaikan bau belerang yang menyengat di kawasan tersebut. Keindahan api biru yang membara itu sanggup menghilangkan kepenatan setelah mendaki Kawah Ijen dengan tingkat kemiringan 40 derajat, selain menanjak, struktur tanahnya juga berpasir yang menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot. Meskipun ada ojek yang sanggup menghantarkan sampai puncak, tantangan pendakian dengan berjalan kaki menuju serpihan surga tersebut eman dilewatkan, karena akan menjadikan kisah indah untuk dikenang. Saat dingin masih menusuk tulang, waktu sekitar tiga perempat malam, aktivitas di Gunung Ijen justru menggeliat. Para pendaki baik wisatawan maupun pencari belerang mulai bersiap. Hawa dingin akan berjibaku dengan beban yang harus ditumpu kaki send...

10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi

  10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi Gedung gedung tumbuh subur meski tanpa dedaunan,   dari puncaknya hamparan sudut kotaku terhilat menawan, tak kalah dengan Kota Metropilis, kami punya segalanya. Dari Hotel bertingkat belasan hingga ratusan Homestay, dari tempat nongkrong di Mall hingga ngopy lesehan pinggir jalan, Dari Restoran Hedon dengan masakan manca hingga sego tempong, dari puncak gunung ijen hingga savana alas purwo atau hutan kecil mirip film Lord of The Ring di Djawatan, daro ombak dahsyat G-land hingga selat Bali yang mengalir bagaikan sungai. Dari tari gandrung hingga aku tak sanggung menuliskan banyaknya keindahan alamku, dari yang dulu dikenal angker hingga kini banyak jadi perbincangan dunia. Bagi kami yang masih belasan tahun, tidak dapat secara nyata membandingkan kemajuan Kabupaten Banyuwangi dalam berinovasi 10 tahun dengan masa sebelumnya. Namun kami patut bangga yang lahir di Bumi Blambangan yang menurut sejarah pernah menjadi kerajaan besar yang wila...

Pelabuhan dan Permata

  Pelabuhan dan Permata Menikmati semilir angin yang berhembus membawa kabar bahagia penuh cinta dari tengah laut, beberapa orang mondar mandir membawa tangkapan ikan yang diambil dari perahu yang berlayar semalaman, meninggalkan sang istri yang tidur berselimut doa untuk suami tersayang yang melaut menjemput rizki. Puluhan perahu bersandar tiap hari di pelabuhan yang tak pernah mati, terlebih ketika rembulan sedang malas menampakkan sinarnya. Dan saat sinar rembulan merekah sempurna di atas langit, para nelaayan tidak melaut, mereka akan berkarya membenahi jaring dan kapal kapal. Begitulah yang terjadi, karena saat di puncak wulandari atau yang lebih di kenal dengan istilah padangan , tidak banyak ikan yang dapat ditangkap oleh nelayan tersebut. Puluhan pabrik siap menampung berapapun rizki ikan yang di dapat oleh para nelayan yang berlayar di teluk pampang tersebut. Pelabuhan terbesar di Provinsi Jawa Timur ini tak pernah sepi dari sejarah, dari teluk pampang inilah sejarah K...

Semangat Literasi ASN Kemenag Kabupaten Banyuwangi

  Semangat Literasi ASN Kemenag Kabupaten Banyuwangi Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan Banyuwangi 1 TV, sebuah Chanel TV Lokal yang ada di Kabupaten Banyuwangi mengadakan kegiatan Komunikasi dan dialog Sastra, Sabtu (12/12) di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Acara yang di gagas kelompok Lentera Sastra yang beraggotakan para penulis ASN tersebut selain Lounching Buku Karyanya berjudul Potpourri Memeluk Rindu di Masa Pandemi juga menyampaikan program program Kementerian Agama. Dalam Acara Reso (Rehat Sore) dengan Host Mbak Vieva tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H. Slamet menyampaikan bahwa Kemampuan dan keterampilan Aparatur Sipil Negara dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. “ Munculnya beberapa artikel di media cetak terkemuka yang ditulis pegawai dan guru di lingkungan Kementerian Aga...

Kampungku Keren

  Kampungku Keren   Ketika aku masih kecil, pernah diajak ke pantai pulau merah, suasana sepi, hanya deburan ombak tak henti-henti melambai kedatangan kami. Dengan sabar ombak putih menyapu beberapa sampah yang terbawa hingga ketengah laut. Sampai ditepian pantaipun seakan tak ada yang peduli, sampah itu seakan membuat garis sejajar dengan pantai. Saat ini sampah tak ada lagi di garis pantai. Ombak hanya membelai anak anak yang bermain pasir dipantai. Kadang kadang juga nakal dengan meratakan mainan pasir yang dibuat anak anak. Atau kadang bermain dengan peselancar yang yang sedang berduel dengan dirinya sendiri. Kini pantai itu seakan tak pernah sepi dari sorot mata pengunjung menikmati permainan ombak yang mendendangkan nada indah tanpa harus menghantarkan sampah. Pulau kecil sebagai icon pantai ini masih tetap seperti yang dulu, keindahannya tak ada yang berubah. Kita masih tetap dapat mendekatinya ketika laut sedang surut. Beberapa ikan kecil yang terjebak dalam kuba...

ABOUT TIME

  ABOUT TIME   Biarkan saja tentang dulu ataupun nanti Jalani saja masa kini Walaupun hanya aku yang melihatmu Biarpun hanya aku yang merindukanmu   Langit malam ini gelap. Tak ada bintang. Bulan pun hanya bersembunyi di balik awan yang kelam. Hanya angin yang menderu yang dapat kurasakan. Angin yang menerpa wajahku, wajah yang berurai air mata. Sudah beberapa kali patah hati seperti ini. Tetapi rasanya tetap sakit. Sakit sekali… Waktu memang selalu bergulir. Ada kalanya waktu memberikan kebahagiaan, namun tak jarang pula memberikan rasa sakit seperti yang kurasakan saat ini. Padahal, aku baru saja menemukan bahagia walaupun hanya sesaat. “Semoga gak PHP lagi.” Jam sebelas lewat. Aku membaca pesan dari lelaki itu. Sudah sering aku mengajaknya bertemu, namun justru aku sendiri yang membatalkan janji itu. Kebanyakan alasannya karena aku tidak siap bertemu lelaki lagi. Dia mungkin marah. Pasti. Tak mungkin dia sesabar itu setelah sering kubatalkan janji b...

Ayah Bila

  Ayah Bila Oleh : Syafaat Vidio pendek dengan judul “ Ayah Bila ” yang dibuat oleh Iftakhul Farikha, pramubakti yang bertugas selama 15 tahun di KUA KecamatanJambangan Kota Surabaya dinobatkan sebagai pemenang dalam ajang KUA Fest 2020 yang diselenggaran Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Direktorat Jenderal Kementterian Agama Republik Indonesia. Salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari film pendek tersebut disamping cermin ikatan batin ASN yang mengabdi pada KUA Kecamatan, juga pelajaran penting dalam keluarga untuk menjadikan orang tua menjadi nkebanggaan bagi anak anaknya, apapun profesi yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Narasi dari Bila (Tokoh dalam film tersebut) yang menyampaikan bahwa ayahnya merupakan “ orang penting ” di kantornya merupakan ungkapan bahwa seorang anak akan menilai bahwa orang tuanya memang benar benar sosok pahlawan dalam keluarganya. Honor yang tidak seberapa yang diterima Ayah Bila sebagai salah satu Pramubakti yang juga harus mm...