Langsung ke konten utama

Pelabuhan dan Permata

 


Pelabuhan dan Permata

Menikmati semilir angin yang berhembus membawa kabar bahagia penuh cinta dari tengah laut, beberapa orang mondar mandir membawa tangkapan ikan yang diambil dari perahu yang berlayar semalaman, meninggalkan sang istri yang tidur berselimut doa untuk suami tersayang yang melaut menjemput rizki. Puluhan perahu bersandar tiap hari di pelabuhan yang tak pernah mati, terlebih ketika rembulan sedang malas menampakkan sinarnya. Dan saat sinar rembulan merekah sempurna di atas langit, para nelaayan tidak melaut, mereka akan berkarya membenahi jaring dan kapal kapal. Begitulah yang terjadi, karena saat di puncak wulandari atau yang lebih di kenal dengan istilah padangan, tidak banyak ikan yang dapat ditangkap oleh nelayan tersebut.

Puluhan pabrik siap menampung berapapun rizki ikan yang di dapat oleh para nelayan yang berlayar di teluk pampang tersebut. Pelabuhan terbesar di Provinsi Jawa Timur ini tak pernah sepi dari sejarah, dari teluk pampang inilah sejarah Kerajaan Blambangan di mulai, kini puluhan pabrik berdiri menopang kebutuhan zaman, bukan hanya pabrik-pabrik yang mengolah hasil laut, namun juga pabrik yang mengolah makanan dari bahan baku pertanian. Bisa dibayangkan betapa ramainya jalanan tiap pagi dari aktifitas buruh pabrik yang akan melakukan aktifitasnya.

Polusi udara dari limbah pengolahan ikan seakan tak pernah beranjak dari lingkungan rumahku, ah itu merupakan kisah masa lalu ketika aku masih kecil, karena juga sebagai tanda bahwa pabrik-pabrik sedang berproduksi. Namun kini polusi itu sudah jauh berkurang, pantai tak sekotor dulu lagi. Pelabuhan tak sekecil dulu lagi, tiap malam di pelabuhan selalu ramai dan bukan hanya aktifitas para nelayan yang tak lelah melaut, para remaja juga banyak menikmati keindahan laut di pelabuhan itu, beberapa orang dengan sabar memancing ikan bersandar di bebatuan. Pelabuhan bukan hanya tempat bersandarnya banyak kapal, namun juga tempat dilakukannya aktifitas masyarakat berwisata, deretan warung kecil dengan musik kendang kempul tiap malam menyambut para tamu walaupun hanya sekedar ngopi.

Kini jalanan ke kotaku tak lagi sempit yang kadang berlubang seperti dulu lagi, jalanan besar yang tidak jarang harus berpapasan dengan trailer ketika aku berangkat sekolah tak lagi harus keluar dari jalanan aspal. Pelebaran jalan telah dilakukan beberapa kali yang membuat nyaman para pengendara, terlebih sekarang ssudah jarang para pekerja pabrik yang berangkat kerja dengan sepeda gayung, juga sudah tidak terlalu banyak yang harus di jemput dengan truk pengangkut karyawan. Para pekerja tersebut sudah banyak yang berangkat pakai motor seperti halnya para pelajar berangkat sekolah.

Pembangunan inftrastruktur yang berkaitan dengan moda transportasi sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan ekonomi masyarakat, karena dengan transportasi yang baik tersebut hasil produksi lebih mudah dipasarkan, begitu juga dengan pengadaan bahan baku, karena pabrik pabrik tersebut bukan hanya mengandalkan hasil laut dari selat bali, namun juga dari pelabuhan lain yang ada di laut selatan. Perkembangan ekonomi di sekitar pabrik tersebut tentu mendorong banyak orang luar mencari rizki, bahkan tidak sedikit pendatang dari luar kabupaten.

Beberapa agenda kegiatan baru dilakukan untuk menambah semarak kotaku, bukan hanya upacara tradisi petik laut yang bertahun tahun rutin dilakukan, namun juga beberapa festifal seperti festifal bakar ikan maupun festival pantai bersih juga ada. Betapa cerdasnya Bupatiku yang dapat mengubah kebiasaan masyarakat yang merasa tak berdosa mengotori pantai indah itu, kini pelabuhan dan pantai tak sekotor dulu lagi, para pedagang ikan juga lebih tertib ketika berjualan, pembelipun tak perlu tutup hidung ketika ke pasar ikan.

Aku bangga dengan prestasi yang telah dilakukan Bupati Abdullah Azwar Annas dalam memimpin Kabupaten Banyuwangi sampai saat ini. Bukan hanya pelabuhan ditimur rumahku yang berkembang pesat, bukan hanya para nelayan yang lebih mudah mengurus surat surat kapal maupun administrasi kependudukan. Kini Banyuwangi juga mempunyai Bandara Udara yang dulu sempat pesimis tentang perkembangannya, namun ternyata bandara itu selalu ramai dan terus berkembang, karena aktifitas bandara bukan hanya untuk penerbangan domestik saja, namun juga ada Akademi Pilot yang siap mencetak calon sopir pesawat terbang, sebuah inovasi yang belum terbayangkan sebelumnya.

Dulu tidak terbayangkan juga bahwa hutan mangrove yang kini tumbuh subur diteluk pangpang sebagai tempat ikan ikan kecil berkembang biak tersebut dapat dijadikan tempat wisata tanpa harus merusaknya, tidak terbayangkan juga rakyat kecil mempunyai bisnis penginapan berupa Homestay sebagai tempat wisatawan luar kota ketika bertandang menikmati indah alam desaku. Sebagaimana halnya tak ada bayangan hotel mewah menjulang hadir di beberapa tempat sebagai salah satu ikon bahwa daerah tersebut daerah maju, tak terbayangkan seperti saat ini Banyuwangi selalu ramai di kunjungi.

Kini desaku bukan hanya ramai dengan produk perikanan, Balai Latihan Kerja tingkat Nasionalpun juga ada, bangunannya megah siap mencetak generasi muda untuk siap berkarya, dibangun berdekatan dengan sirkuit BMX yang ketika tidak ada acara, dapat digunakan tempat nongkrong para remaja, sambil menikmati permainan para Bixer pemula. Tiap sore selalu selalu ramai di kunjungi. Tempatnya yang tidak jauh dari Balai Desa memudahkan kita untuk rehat sejenak setelah numpang wifi gratis di Balai Desa ketika kita mengerjakan PR sekolah dan ingin hemat kuota.

Laut tetap saja ramai, deburan ombak terseret angin ke tengah samudera itu sedang mengabarkan bahwa desaku sekarang sangat keren dan tidak sekumuh dulu lagi, Prabu Minak Jinggo yang konon disemayamkan di Setinggil dekat pantai tersenyum bahagia, melihat hamparan kerajaannya kini berkembang pesat, nama keren Banyuwangi sebagai kelanjutan Kerajaan Blambangan bukan hanya dikenal seantero nusantara, namun kini telah mendunia, rombongan bus bus wisata bukan sekedar lewat untuk menuju Pulau Dewata.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...