*Bussairi D. Nyak Diwa:*
*KISAH-KISAHMU ABADI SEPANJANG MASA*
*Kepada Martinus Dwianto Setyawan*
Menjalani masa kecil di kampung yang sunyi puluhan tahun lalu
selalu ditemani cerita yang menyenangkan hati
di antara padi yang menguning
ditengah sawah yang
dingin
wahai
engkaulah pahlawan
bagi anak-anak sebayaku dulu
melewati hari-hari dan malam-malam yang ceria
di surau sambil membaca cerita-ceritamu yang amat memukau
kini engkau telah tiada
tapi ceritamu tetap terlukis di hati
abadi, sepanjang usia masih setia dengan waktu
bayang-bayangmu masih saja menemani setiap ilusi jiwa
saat bercerita kepada anak-cucuku yang kini semua sudah dewasa
damailah di sana pahlawan literasi
kami setia mengirim doa
meski engkau tidak lagi bercerita
tapi kisah-kisahmu abadi sepanjang masa.
Kotafajar, 10 Agustus 2025
BIODATA
Bussairi D. Nyak Diwa anak bungsu dari lima bersaudara dilahirkan di Bakongan Aceh Selatan pada 10 Juli 1965 dari ayah H. Datok Nyak Diwa dan Ibu Hj. Siti Ardat. Tahun 1995 melepas masa lajang dengan mempersunting seorang gadis santri; Sri Helma Rizqi. Memiliki enam orang anak; tiga laki-laki dan tiga perempuan, dan menetap di Jalan Syaikhuna No. 18, Kompleks Pesantren Darurrahmah, Kotafajar, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan.
Hingga saat ini baru menerbitkan dua kumpulan puisi dan dua kumpulan cerpen. Salah satu naskah kumpulan puisi dengan judul Ziarah Hati mendapat juara tiga tingkat nasional pada Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan yang diselenggarakan Pusat Perbukuan tahun 2010. Sementara itu cerpen dengan judul Bulohseuma memperoleh predikat terbaik tingkat nasional pada Lomba Menulis Cerita Pendek (LMCP) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2009 dan memperoleh tropi dari Depdiknas.
Menggeluti dunia kepenulisan puisi dan cerpen sejak 1985. Karya-karya terutama puisi dimuat di Harian Waspada, Serambi Indonesia, Mingguan Atjeh Pos, Peristiwa, Swadesi, Majalah Keluarga, Dunia Wanita, dan lain-lain. Sesekali juga menulis Kritik Sastra. Kritik Sastra dengan judul Wanita Berkalung Sorban; Sebuah Atraksi Kesewenang-wenangan Kaum Lelaki mendapat penghargaan dari Depdiknas dalam Lomba Menulis Kritik Sastra (LMKS) tahun 2011.
Sejak 1992 menjadi guru dan telah mengajar di delapan sekolah, di samping menjadi Tutor Universitas Terbuka (UT) selama kurang lebih empat tahun (2004 – 2008) dan menjadi Kepala Sekolah selama kurang lebih dua tahun (2020 – 2022). Selama menjalani profesi guru pernah memperoleh penghargaan Guru Pelopor IPTEK Tingkat Nasional tahun 2007, guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Aceh Selatan tahun 2011, dan Guru Bidang Studi Berprestasi Provinsi Aceh tahun 2016. Dalam berkarya sering juga menggunakan nama pena B.S. Ende atau Bussairi Ende. Saat ini penulis adalah anggota Satupena Provinsi Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar