Langsung ke konten utama

Siswa MI Islamiyah Rogojampi Raih Juara I Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten


Banyuwangi (Warta Blambangan) Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa madrasah. Avilla Fikratus Putri Yuwono, siswi kelas 4 MI Islamiyah Rogojampi, berhasil meraih juara pertama dalam ajang Lomba Bertutur yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi. Final lomba ini berlangsung pada Rabu, 22 Mei 2025. 


Lomba yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Banyuwangi ini berlangsung dengan persaingan yang ketat. Para peserta tampil dengan membawa kisah-kisah inspiratif dari berbagai daerah, menyampaikan dengan artikulasi, ekspresi, dan penjiwaan yang dinilai oleh dewan juri. 

Kepala MI Islamiyah Rogojampi, Nur Hariri, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian yang diraih oleh siswinya tersebut.

“Alhamdulillah, siswa kami berhasil meraih juara pertama di tengah persaingan yang sangat ketat. Kami memang memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat siswa dalam seni suara dan bertutur. Hasil ini adalah buah dari latihan dan bimbingan yang berkesinambungan,” ujarnya.


Nur Hariri juga menambahkan bahwa madrasah berkomitmen untuk terus mendorong siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya, baik di bidang akademik maupun non-akademik.


Sementara itu, prestasi lain juga datang dari siswa madrasah. Afina Alana Qolbi, siswi MI Darunnajah 2, turut mencatatkan namanya sebagai juara keempat dalam kompetisi yang sama.

Kegiatan lomba bertutur ini merupakan salah satu upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi dalam menumbuhkan minat baca serta kecintaan terhadap budaya literasi di kalangan siswa sejak usia dini. Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk melestarikan cerita rakyat serta membentuk karakter siswa yang percaya diri dan komunikatif.

Dengan prestasi ini, madrasah kembali membuktikan eksistensinya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terampil dalam bidang seni dan budaya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...