Banyuwangi (Warta Blambangan) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dari wilayah eks-Karesidenan Besuki dan Probolinggo menggelar rapat konsolidasi di Ruang Sidang Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (24/5). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar pengurus cabang ISNU di kawasan tapal kuda Jawa Timur.
Panitia pelaksana, Fajar Isnaini, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para peserta, meski acara terbilang mendadak. “Alhamdulillah, meskipun dirancang dalam waktu singkat, acara ini dapat berjalan dengan baik. Ini berkat semangat dan komitmen kita bersama untuk memajukan ISNU,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC ISNU Banyuwangi, Abdul Aziz, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Banyuwangi sebagai tuan rumah. “Kami merasa terhormat dan siap menjadi bagian dari penguatan jaringan intelektual Nahdlatul Ulama di kawasan timur Jawa Timur,” tuturnya.
Plt. Ketua PW ISNU Jawa Timur, Prof. Dr. H. Afif Hasbullah, hadir langsung memimpin konsolidasi. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya membangun pola berorganisasi yang nyaman dan berbasis intelektualitas. “ISNU merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama yang lahir pada 19 November 1999 di Surabaya. Meskipun relatif baru, ISNU sudah menunjukkan perkembangan yang membanggakan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa ISNU baru resmi ditetapkan sebagai Banom NU dalam Muktamar ke-32 di Makassar tahun 2010, dan dilembagakan pada tahun 2012. “Sebagai Banom, anggota ISNU adalah kaum terdidik, minimal sarjana. Maka pendekatan kita dalam dakwah dan penguatan masyarakat NU juga berbasis intelektual,” tegas Prof. Afif.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. “Kita juga melihat bahwa perkembangan Banyuwangi tidak lepas dari kontribusi ormas-ormas, termasuk dari kalangan Nahdliyin. Ini adalah contoh konkret bagaimana masyarakat NU bisa maju bersama lewat kerja kolaboratif,” imbuhnya.
Rapat konsolidasi ini dihadiri oleh pengurus ISNU dari sejumlah kabupaten/kota, antara lain Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo. Acara ditutup dengan dialog terbuka mengenai strategi penguatan peran ISNU dalam kehidupan sosial-keagamaan dan pemba
ngunan daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar