Langsung ke konten utama

Temu Kangen Alumni MTsN 3 Banyuwangi: Dari Grup WhatsApp ke Djawatan Benculuk

Banyuwangi (Warta Blambangan) Alumni Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Srono yang kini bernama MTsN 3 Banyuwangi tahun lulus 1988 menggelar acara temu kangen di kawasan wisata Djawatan, Benculuk, Banyuwangi, pada Sabtu, 5 April 2025. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya para alumni yang selama ini hanya berkomunikasi lewat grup WhatsApp bisa bertemu secara langsung.

Ketua panitia temu kangen, Sri Endah Zukaikhtul Kharimah, menyampaikan bahwa selama ini interaksi para alumni terjalin secara virtual melalui grup WhatsApp, yang diisi dengan kegiatan rutin seperti Khotmil Qur’an dan berbagi informasi seputar kabar anggota grup.

“Alhamdulillah, akhirnya kita bisa bertatap muka secara langsung. Selama ini kita hanya saling sapa dan berbagi cerita lewat pesan di grup. Temu kangen ini menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan mengenang masa-masa indah di madrasah dulu,” ujar Sri Endah. 


Acara berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Para alumni saling berbagi cerita, mengenang guru-guru tercinta, dan merancang kegiatan bersama ke depan, termasuk rencana pembentukan paguyuban alumni.

Djawatan Benculuk dipilih sebagai lokasi kegiatan karena suasananya yang sejuk dan asri, cocok untuk berkumpul sambil menikmati alam. Selain temu kangen, acara juga diisi dengan sesi foto bersama, makan siang, serta tausiah singkat.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari jalinan silaturahmi yang lebih erat dan berkelanjutan di antara para alumni MTsN 3 Banyuwangi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...