Langsung ke konten utama

Final Dai Cilik Polresta Banyuwangi di Gelar 11 Maret 2025

Banyuwangi (Warta Blambangan) - Ajang bergengsi Lomba Dai Cilik yang diselenggarakan oleh Polresta Banyuwangi bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) akan segera mencapai babak puncaknya. Final kompetisi ini akan berlangsung secara langsung di Mapolresta Banyuwangi pada Selasa (11/3) mendatang. Acara ini menjadi momentum penting bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam berdakwah di hadapan dewan juri serta audiens yang hadir. 


Sebelum memasuki babak final, kesepuluh peserta yang berhasil lolos telah mengikuti temu teknik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai persyaratan dan ketentuan dalam perlombaan. Dari ratusan peserta yang mendaftar, hanya 10 finalis yang berhasil melaju ke tahap akhir. Mereka terdiri dari lima peserta dari jenjang SD/MI dan lima peserta dari jenjang SMP/MTs.

Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., dijadwalkan membuka secara resmi babak final lomba ini. Selain itu, ia juga akan memberikan penghargaan langsung kepada para pemenang. Dengan kehadiran beliau, acara ini diharapkan semakin meriah dan memberikan motivasi lebih bagi para peserta.

Kasat Binmas Polresta Banyuwangi, Kompol Toni Irawan, S.H., M.H., turut menyampaikan apresiasinya kepada para finalis yang telah berjuang hingga tahap ini. Ia mengucapkan selamat kepada 10 peserta terbaik yang berhasil lolos dan berharap mereka dapat memberikan penampilan maksimal saat babak final.

Tidak hanya memperoleh gelar juara, para finalis juga akan dilantik sebagai duta sesuai dengan tema ceramah yang mereka bawakan. Selain juara 1, 2, dan 3 serta juara harapan 1 dan harapan 2, para peserta juga berkesempatan meraih gelar juara favorit. Gelar ini akan diberikan kepada peserta dengan jumlah like terbanyak pada video ceramah mereka yang diunggah di kanal YouTube RadarBanyuwangitv dan Humas Polresta Banyuwangi.

"Pada babak final ini, setiap peserta diberikan waktu selama 15 menit. Waktu tersebut sudah mencakup persiapan dan penyampaian ceramah. Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh peserta untuk hadir tepat waktu," ujar Panitia, Gerda. 


Para peserta yang berhasil masuk dalam 10 besar merupakan yang terbaik dari yang terbaik. Mereka telah menyisihkan ratusan peserta lainnya yang turut serta dalam ajang ini. Tercatat, ada 433 peserta yang mendaftar sejak awal kompetisi ini dibuka. Dengan persaingan yang sangat ketat, para finalis diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka saat tampil di babak puncak.

Salah satu juri dari Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa secara keseluruhan, penampilan peserta sangat baik. Terutama dalam penguasaan materi dan teknik penyampaian dakwah. Menurutnya, ajang ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berdakwah serta menyampaikan nilai-nilai keislaman dengan cara yang menarik dan inspiratif.

Dengan antusiasme yang tinggi, baik dari peserta maupun para pendukung, babak final Lomba Dai Cilik ini diprediksi akan berlangsung dengan penuh semangat. Para peserta diharapkan dapat memberikan yang terbaik, tidak hanya untuk meraih gelar juara, tetapi juga sebagai bentuk dedikasi dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui dakwah.

Masyarakat juga diundang untuk turut menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para peserta melalui kanal YouTube RadarBanyuwangitv dan Humas Polresta Banyuwangi. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan ajang Lomba Dai Cilik dapat terus berkembang dan menjadi wadah bagi anak-anak dan remaja dalam menyalurkan bakat mereka di bidang dakwah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...