Langsung ke konten utama

Dokter Kloter SUB-58 Pimpin Thawaf Ifadah Lansia

Makkah (Warta Blambangan). Usai melaksanakan Thawaf Ifadah, jamaah haji Kabupaten Banyuwangi menggelar selamatan meskipun dengan cara sederhana, Sabtu (22/06/2024) di lorong Bilal Hotel Misfalah Kota Makkah.

Thawaf Ifadah yang dilaksanakan terakhir oleh para lansia dengan menggunakan Golf Cart dilantai atas Masjidil Haram dengan didampingi dokter kloter SUB-58 Hj. Zuwwidatul Husna, sekaligus memandu Thawaf Ifadah.


Pada lansia ini merupakan trip terakhir Thawaf Ifadah yang dilaksanakan Kloter SUB-58 yang sebelumnya juga dilakukan kepada lansia lainnya.

Ketua kloter SUB-58 Syafaat menyampaikan bahwa pada trip terakhir ini memang lebih khusus, karena mereka menunggu pulih staminanya setelah menjalani Armuzna, dan didampingi dokter kloter agar lebih tenang.

"dokter kloter sekaligus memandu Thawaf dan Sai dengan menggunakan mobil golf dengan tarif per orang seratus real, mengingat sebagian besar jamaah lansia pada trip terakhir adalah jamaah haji perempuan" kata Syafaat.

Jamaah haji Kabupaten Banyuwangi merasa puas dipandu oleh dokter kloter yang bukan hanya menguasai tentang kesehatan, tetapi juga masalah agama, terutama manasik haji.

Syukuran sederhana yang dilakukan sebagai tanda bahwa mereka sudah dapat melaksanakan ritual haji yang membutuhkan stamina dan fisik yang kuat, dan mereka dapat melaksanakannya.

Para lansia ini dari Bilal Hotel naik bus Shalawat, sedangkan dari terminal jiyat menuju Masjidil Haram menggunakan kursi roda yang di dorong oleh petugas Kloter, karu dan karom.

"Alhamdulillah karu dan karom membantu jamaah yang tidak dapat Thawaf secara mandiri dengan menggunakan kursi roda dari hotel ke Masjidil Haram hingga kembali ke hotel" kata Syafaat.

Ketua kloter SUB-58 juga menyampaikan bahwa untuk Thawaf wada rencananya juga menggunakan jasa golf cart yang dilakukan satu hari sebelum jamaah haji yang dapat thawaf secara mandiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...