Langsung ke konten utama

PPIH Kloter Akan Melakukan Pembinaan pada Manasik Haji


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Chaironi Hidayat berharap para petugas haji dapat membuat para jamaah haji nyaman dalam melaksanakan ibadah tanpa adanya rasa takut karena berada di negeri  orang, hal ini disampaikan Roni didepan para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter, baik Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter (PIHK) maupun Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) tahun 2024 di ruang pertemuan Kepala, Selasa (02/04/2024). Selain dihadiri PPIH Kloter, pertemuan tersebut juga dihariri PPIH Arab Saudi asal Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.


Roni menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini ada perbedaan jumlah jamaah dalam satu kloter yang pada tahun sebelumnya dalam satu kloter ada 450 jamaan (termasuk PPIHK), sedangkan pada tahun 2024 ini dalam satu kloter terisi 366 jamaah plus 5 orang petugas kloter, sehingga Kabupaten Banyuwangi ada 3 kloter lebih.

“ada 70 jamaah yang ikut berangkat bergabung dengan jamaah Kabupaten tetangga” kata Roni.

Lebih lanjut Roni yang pernah menjadi PPIH Kloter pada tahun 2017 tersebut berpesan agar para petugas kloter menjalin hubungan erat dengan jamaah sejak di tanah air dengan cara menjadi narasumber dalam kegiatan manasik haji, baik yang dilaksanakan ditingkat Kabupaten, maupun ditingkat Kecamatan.

A


danya PPIH Arab Saudi yang ikut dalam rapat koordinasi akan memudahkan koordinasi, dengan mengingat PPIH Arab Saudi berangkat lebih dulu, sehingga dapat menyampaikan informasi kondisi terkini di Saudi.

Pada Kesempatan tersenit Roni menyampaikan bahwa selain PPIH, juga ada PHD (Pembimbing Haji Daerah) yang dalam waktu dekat juga akan diadakan rapat koordinasi, agar saling mengenal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...