Langsung ke konten utama

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan Pola Asuh Pencegahan Stunting Kabupaten Banyuwangi



Banyuwangi (Warta Blambangan) Di Indonesia yang selalu menjadi rujukan Inovasi Pelayanan Publik, yakni Kabupaten Banyuwangi sehingga seringkali mendapat julukan "Gudangnya Inovasi". USAID ERAT salah satu strategi yang digunakan adalah Penyebaran, Adopsi, dan Pelembagaan yang lebih luas dari Inovasi, Praktik Baik yang dapat direplikasi untuk memperkuat Pemerintah Daerah. Misalkan dalam Penanganan Stunting di Banyuwangi punya Inovasi PAS (Puskesmas Asuhan Spesifik) dan BTS (Banyuwangi Tanggap Stunting) , hal tersebut disampaikan Mohamad Iksan Provincial Governance Advisor USAID ERAT-Jawa Timur dalam FGD Penyusunan Peta Jalan Pola Asuh Pencegahan Stunting Kabupaten Banyuwangi di Meeting room Hotel Aston Banyuwangi, Selasa (06/02/2024)yang diikuti perwakilan Puskesmas, Fatayat, Kelompok peduli dan Dinas dan Instansi terkait. 


Rumusan penurunan stunting ini penting dilakukan agar penanganan stunting dapat dilakukan secara menyeluruh dan dapat menjangkau seluruh masyarakat.

"kita tidak akan berbicara berapa anggaran yang kita miliki, tetapi bagaimana semua sumber daya dapat kita tingkatkan untuk penanganan stunting" katanya.

Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Aries Setiawan ketika membuka acara berharap dengan keterlibatan semua komponen masyarakat, maka angka stunting dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi lebih cepat teratasi.

"angka stunting di Banyuwangi menurun, tetapi masih banyak yang menjadi tanggung jawab bersama' kata Aries.

Lebih lanjut Aries menyampaikan bahwa data yang skurat sangat penting untuk melakukan kebijakan terutama dalam menurunkan angka kemiskinan.

Diskusi santai yang dilakukan berjalan efektif, para peserta telah menyiapkan data dan rencana penurunan stunting dari lembaga masing-masing untuk dibahas bersama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat yang diwakili Syafaat dari Srkdi Bimbingan Masyarakat Islam menyampaikan bahwa Kemerdekaan Agama melalui KUA Kecamatan disamping telah melaksanakan deteksi dini stunting bagi calon manten dengan melampirkan data Elsimil bagi yang mendaftarkan perkawinan, juga melakukan sosialisasi penanganan stunting oleh 201 Penyuluh Agama Islam yang tersebar di 25 Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini dilakukan dengan mengingat penyebab utama Stunting adalah pola asuh yang kurang tepat.

Dalam FGD tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hamzah dan Bapeda Kabupaten Banyuwangi, yang memimpin diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...