Langsung ke konten utama

Misi Sang Pencerah: Menuju Indonesia Adil dan Makmur

BANYUWANGI - Dalam kancah politik yang kerap diselimuti kontroversi, H. Saimi Saleh, SE., MM., Calon Legislator DPR RI Dapil 3 Jawa Timur dari Partai Keadilan Sejahtera, muncul sebagai harapan baru untuk mencerahkan demokrasi yang belakangan ini semakin dipertanyakan. 

Sebagai seorang pejuang rakyat, Saimi Saleh merangkul amanah untuk terlibat dalam sistem kebijakan nasional. Tujuannya? Membangun pondasi Indonesia yang adil dan makmur, sebuah misi yang ia yakini tidak dapat dicapai hanya melalui pembenahan ekonomi semata. 
Sosial dan keadilan, menurutnya, juga turut andil dalam membentuk pondasi yang kokoh. 

Pengalaman Saimi Saleh sebagai seorang pengusaha membekali dirinya dengan wawasan yang mendalam akan realitas ekonomi masyarakat. Dengan visi dan misi yang jelas, ia bertekad untuk memperjuangkan kebijakan-kebijakan progresif. Mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan kualitas pendidikan, Saimi Saleh berkomitmen untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat. 

"Saya tidak hanya berjanji menjadi suara partai, tetapi lebih dari itu, suara rakyat di parlemen," ujar Saimi Saleh, sambil menegaskan tekadnya untuk membawa aspirasi masyarakat ke tingkat kebijakan nasional. 


Dalam mendekati pemilu, Saimi Saleh membawa misi yang merangkul kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Ia menawarkan solusi konkret melalui slogan yang mudah diingat dan mencerminkan kebutuhan masyarakat: Pangan Murah, Kerja Gampang, Akses Sehat Mudah. Slogan ini bukan hanya sekadar janji politik, melainkan komitmen nyata untuk menghadirkan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari warga. 

Sebagai calon legislator, Saimi Saleh meyakinkan bahwa Indonesia adil dan makmur bukanlah impian belaka, melainkan tujuan yang dapat dicapai dengan kerjasama dan perjuangan bersama. Ia mengajak seluruh warga negara untuk bersama-sama membangun negeri ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua. (AW)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...