Langsung ke konten utama

Sarasehan HGN Lentera Sastra

 Banyuwangi (Warta Blambangan) Terminal Literasi Pegawai Kementerian Agama dan Pengembangan Sastra (Lentera Sastra) mengadakan sarasehan dalam rangka memperingati HGN ke 78 tahun 2023 di aula MI Darun Najah II Banyuwangi, Sabtu (25/11/2023) yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat.


Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat menyampaikan bahwa sebagian besar anggota Lentera Sastra merupakan pendidik pada madrasah, karenanya pada hari special dalam prefesi mereka kita adakan acara special yang sarasehan dengan tema pengembangan literasi pada madrasah.

“Peran guru sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan, sebagus apapun kurikulum tidak akan berdampak banyak tanpa peningkatan mutu guru,” kata Syafaat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi memberikan apresiasi luar biasa terhadap kiprah komunitas Lentera Sastra dalam peningkatan literasi dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
“kiprah literasi perlu ditingkatkan, perlu adanya umpan balik dari pembaca untuk peningkatan dari apa yang kita tuliskan,” kata Roni. 



Dalam sarasehan tersebut juga disampaikan tentang kiprah Lentera Sastra dalam perkembangan literasi dan sastra di Kabupaten Banyuwangi, hal ini mengingat keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh penguasaan literasi dalam lingkup satuan pendidikan dimaksud.*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...