Langsung ke konten utama

Porseni MI Jawa Timur di Banyuwangi Resmi di Buka

Banyuwangi (Warta Blambangan) Gelaran Ajang penggalian bakat bagi siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah pada even PORSENI (Pekan Olah Raga dan Seni) MI tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2023 resmi dibuka oleh Husnul Maram, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Selasa malam (17/10/2023).


Ribuan peserta lomba, official, se Jawa Timur dan juga Siswa Madrasah, Kepala KUA Kecamatan , ASN di lingkungan Kemenag Banyuwangi tampak membanjiri Stadion Diponegoro Banyuwangi, tempat diselenggarakannya opening ceremony PORSENI MI ke-8 tahun 2023.

Tampak hadir pada deretan kursi undangan, Pejabat Kanwil Kemenag Jatim, Kepala Kemenag Kabupaten dan Kota se Jatim, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ali Mahrus, serta pejabat di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Ketua DKB Banyuwangi Hasan Basri, Ketua komunitas Lentera Sastra Syafaat, Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi dan lain-lain.

Arif Setiawan, Asisten Sekretaris Kabupaten Banyuwangi mewakili Bupati Banyuwangi menyampaikan kebanggaan   karena ditempati untuk Porseni MI Tingkat Jawa Timur.

"mewakili  Ibu  Ipuk Fiestiandani yang sedang mendampingi Bapak Menpan RB, saya ucapkan selamat datang dan selamat bertanding" kata Arif.

Acara pembukaan tampak begitu mewah, karena didukung dengan pencahayaan lampu yang luar biasa, ditambah lagi dengan penampilan tarian kolosal gandrung Gurit Mangir yang dibawakan oleh siswi madrasah Ibtidaiyah dan madrasah Tsanawiyah terpilih. Selain itu, juga ada suguhan menarik dari penyanyi Damar Aji, siswa MTsN 3 Banyuwangi.


Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram dalam sambutannya mengapresiasi gelaran PORSENI MI di ujung timur pulau jawa. Dirinya menyampaikan, bahwa Porseni MI bukan hanya ajang mencari kemenanagan saja. Akan tetapi lebih dari itu, yakni sebagai ajang menjalin tali silaturahmi antar siswa siswi Madrasah Ibtidaiyahl se Jawa Timur.


"Proseni MI se Jawa Timur bukan hanya mencari kemenangan, akan tetapi sebagai ajang menjalin tali silaturahmi antar peserta dan juga ustadz ustadzah", ungkapnya.


Kakanwil Maram, menambahkan,  dengan Porseni MI akan dapat meningkatkan prestasi siswa siswa MI bukan saja bidang akademik, akan tetapi juga peestasi non akademik. Bahkan yang palihg penting adalah prestasi akhlakul karimah.


Dirinya berpesan, selama melaksanakan pertandingan untuk selalu mengedepankan akhlakul karimah, menjunjung sportifitas. Sehingga kata Maram, akan menghasilkan para juara Jawa Timur yang hebat berakhlak, hebat bermartabat, dan hebat berprestasi.


Diakhir sambutannya Kakanwil Maram menyampaikan ucapan terimakasih pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang telah mensupport atas terselangaranya Porseni MI tingkat Jatim, dan juga dukungan terhadap lembaga pendidikan di bawah nanungan Kementerian Agama.

Sementara Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin menyampaikan terimakasih atas kerja keras panitia dan dukungan semua pihak dalam hal apapun.

Amak berharap semoga dicatat Allah SWT sebagai amal kebaikan yang pahalanya dilipatgandakan

"Alhamdulillah, Pembukaan PORSENI MI ke-8 tingkat Jatim di Stadion Diponegoro Banyuwangi berjalan lancar dan sukses luar biasa", pungkasnya. (Syaf/yas)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...