Langsung ke konten utama

Mahasiswa Banyuwangi Jadi Juara KTI Nasional

Banyuwangi (Warta Blambangan) Satu lagi prestasi dari Mahasiswa diajang menulis tingkat Nasional, adalah M. Fauzie Al Hamidi, Mahasiswa IAIDA Blokagung yang juga calon peserta KTIQ Kafilah Kabupaten Banyuwangi, dengan karya tulis berjudul REVITALISASI HUKUM ISLAM TERHADAP MONEY POLITICS DALAM MENGHADAPI PEMILIHAN UMUM (PEMILU) berhasil menjadi juara kedua dalam Lomba KTI Nasional antar Mahasiswa yang dilaksanakan di  Universitas Jember Sabtu, (29/07/2023).


Fauzie yang seharusnya mengikuti pembinaan calon Kafilah MTQ Kabupaten Banyuwangi yang diselenggarakan LPTQ Kabupaten Banyuwangi sejak Jumat (28/07/2023) oleh pembinanya diberi kekuasaan untuk mengikuti lomba.

"ajang kompetisi KTI itu juga mengasah kemampuan dibidang karya tulis yang diharapkan ketika mewakili KTIQ dalam MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur lebih siap" kata Syafaat, Pembina KTIQ Kabupaten Banyuwangi.


Dalam emailnya, Fauzie dan M. Tegar Wahyu Ilhamn, rekan satu teamnya dari IAIDA dapat mempresetasikan KTI-nya yang bujan hanya dikuatkan dengan perundang-undangan tentang Pemilihan umum, namun juga dalil yang diambil dari Kitab Suci.

"bekal yang kami dapat dari kampus dan keikutsertaan Bimbingan KTI Al-Qur’an yang dilakukan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi sangat membantu dalam mengasah kemampuan kami dibidang karya tulis" kata Fauzie.


Lebih lanjut Fauzie berharap lebih banyak para penulis muda di Kabupaten Banyuwangi yang tampil ditingkat Nasional, terlebih dari Kementerian Agama yang telah mempunyai komunitas Lentera Sastra sebagai lembaga pembinanya.


Menyinggung tentang kualitas penulis muda Banyuwangi, Ketua komunitas Lentera Sastra Syafaat, Senin (31/07/2023) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa saat ini sebenarnya sudah cukup lumayan kemampuan insan Kementerian Agama, namun belum banyak karya tulis remaja yang berkiprah ditingkat Nasional. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...