Langsung ke konten utama

Koordinasi Satgas GKMNU Banyuwangi

 


Banyuwangi  (Warta Blambangan) Gerakan Keluarga Maskahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Banyuwangi mengadakan rapat koordinasi dalam rangka pembentukan organisasi serupa ditingkat Kecamatan dan desa/Kelurahan. Acara yang digelar di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Selasa (04/07/2023) ini dipimpin oleh Koordinator Satgas GKMNU Banyuwangi Ikhwan Arif.

Sebagaimana disampaikan Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dalam Sosialisasi GKMNU Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu, GKMNU merupakan langkah besar PBNU dalam membangun peradaban yang lebih baik.
GKMNU akan mengorkestrasi kegiatan-kegiatan di bawah PBNU yang berbasis keluarga. Jenis kegiatan berbasis keluarga itu sendiri, lanjutnya, akan banyak bentuknya, mulai dari kegiatan yang dikerjasamakan dengan kementerian dan lembaga pemerintah maupun dengan pihak swasta. 
Satgas GKMNU juga memiliki tugas penting untuk menjadi elemen kinetik yang menjalankan organisasi.

Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H. Moh Jali dalam sambutan ketika membuka rapat  koordinasi menyampaikan bahwa dengan adanya GKMNU inj akan memperkuat Gerakan Keluarga Sakinah pada masyarakat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Muslimat NU cabang Banyuwangi Makmulah Harun, Ketua Fatayat Mariyana, MWC NU dan pimpinan Anshor ditingkat anak cabang se Kabupaten Banyuwangi.

Ikhwan Arif menyampaikan bahwa dalam waktu dekat dengan berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi akan diadakan sosialisasi MKNU di tiap'-tiap Kecamatan.

Ana Aniati  Wakil Koordinator Satgas MKNU Banyuwangi dengan media ini menyampaikan bahwa koordinasi akan selalu dilakukan untuk memperkuat keluarga.
Dosen IAII Genteng yang juga Fasilitator Bimbingan Perkawinan ini sangat berharap Gerakan yang dimotori Gus Yaqut ini di Banyuwangi dapat berjalan dengan lancar.
"Koordinasi dengan semua pihak, terutama Kementerian Agama sangat penting untuk gerakan ini" kata Ana.

Melalui saluran seluler, Dr. Moh Amak Burhanudin yang sedang menjalankan ibadah haji menyampaikan bahwa bahwa GKMNU sangat sejalan dengan program-program Kementerian Agama dalam peningkatan kualitas keluarga.
"GKMNU dapat berkoloborasi dengan kegiatan yang dilakukan Kementerian Agama Melalui KUA Kecamatan" katanya.
Terlebih selama ini sudah sering kerjasama antara Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dengan PCNU Banyuwangi maupun banonnya (team

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...