Langsung ke konten utama

Giat dalam Festival Literasi Siswi MI Darun Najah II

             Banyuwangi (Warta Blambangan) Seiring dan sejalan dengan Gerakan Literasi Madrasah, siswi MI Darun Najah II mengunjungi Sepekan Festival Literasi yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi Jum’at(26/05/2023). Selain pameran buku, bazar UMKM, juga dipamerkan beberapa ornamen bersejarah yang berasal dari beberapa wilayah yang ada di kabupaten Banyuwangi yang bisa menjadi sumber belajar bagi siswi.


Sejumlah 219 siswi dibagi dalam 2 sesi, masing-masing sesi 100 dan 119 siswa secara bergiliran dipandu untuk mengenal berbagai koleksi yang ada di dalam ruang perpustakaan dan diberi kesempatan untuk membaca koleksi buku. "Dengan ikut serta dalam festival ini diharapkan anak-anak lebih mengenal perpustakaan dan apa saja yang tersimpan didalam ruang perpustakaan, selain itu juga membiasakan anak-anak untuk berliterasi dengan gemar membaca". Ujar Mohamad Saerofi, pengawas madrasah kecamatan Banyuwangi yang ikut hadir dan dengan senang hati mendampingi siswi dalam mengoperasikan computer untuk membaca buku digital yang disediakan perpustakaan. Terlihat para siswi sangat antusias dan lebih bersemangat untuk membaca buku digital.

Ramadian Pungkas Laksana, staf IT perpustakaan menjelaskan bahwa tujuan diadakan Festival ini adalah untuk mencukupi dan meningkatkan tiga indikator, diantaranya meningkatkan jumlah pengunjung, keanggotaan dan pemanfaatan koleksi buku. Koleksi buku yang disediakan berupa buku cetak maupun buku elektronik. Disini juga tersimpan beberapa ornamen-ornamen bersejarah yang berasal dari beberapa wilayah yang ada diseluruh daerah Banyuwangi. Sehingga selain dalam bentuk buku mereka juga menyimpan beberapa bukti nyata dari sejarah dan peradaban yang ada di Banyuwangi.

Dalam acara festival ini, anak-anak dikenalkan dengan beberapa jenis buku mulai dari buku sejarah bangsa dan dunia, buku sastra modern dan tradisional, buku keagamaan, buku pendidikan, budaya, hingga buku yang bersifat hiburan. Buku-buku ini diperuntukkan untuk semua kalangan dari usia dini saat mereka baru belajar membaca hingga usia dewasa.


Beberapa siswi MI Darun Najah II terutama siswi kelas V antusias dan tertarik untuk menjadi anggota perpustakaan daerah. Mereka langsung mendaftar dibantu oleh petugas dengan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Mereka berharap bisa meminjam buku-buku koleksi perpustakaan daerah. Amel, salah satu siswi kelas V mengungkapkan bahwa ternyata membaca diperpustakaan lebih seru, karena buku yang disediakan lebih beragam dan suasana disana juga tenang.

Selain siswi, beberapa wali murid yang awalnya hanya berniat mengantar dan menunggui putrinya di festival literasi ini, mereka tertarik juga untuk ikut membaca dan mengamati beberapa koleksi yang dipamerkan oleh pihak perpustakaan. Majidah, Kepala MI Darun Najah II berharap setelah kunjungan di festival literasi ini, para murid tetap tertarik dan lebih gemar lagi serta lebih mencintai dunia membaca dan berliterasi. (Eni)

Komentar

  1. MasyaAlloh luar biasa
    Sukses selalu buat MI Darun Najah II

    BalasHapus

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...