Langsung ke konten utama

Siswi MI Darunnajah 2 Belajar Pantomim dan Puisi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kerjasama MI Darunnajah 2 dengan Komunitas Lentera Sastra Kemenag, dan Sanggar Merah Putih '45  Komunitas Gotongroyong'45 secara berkelanjutan, hal ini seperti yang dilakukan Sabtu (11/03/23), para siswa Belajar Pantomim dan Baca Puisi dengan dipandu Bung Aguk Darsono dari Sanggar Merah putih '45.



Para siswa yang pilih ekstrakulikuler teater tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan menarik ini, mereka tak canggung belajar diluar gedung di depan para orang tua yang menjemput putrinya.


Kepala MI Darunnajah 2 Majidatul Himmah, S.Ag menyampaikan bahwa para siswa dididik untuk berani tampil dengan santun di depan publik.

"Pengembangan bakat siswa terus kita tumbuh-kembangkan  sesuai dengan bakat minat yang dimilikinya!"" kata 

Putri dari KH. Maksum Syafii dan Ning Nyai Makshumah tersebut berharap dengan beberapa kegiatan ekstra ini para siswa dapat menggali potensi diri yang dimiliki serta berprestasi nan bahagia.



Bung Aguk menyampaikan bahwa dirinya yang diamanahi menjadi fasilitator dari kegiatan Ekstra Madrasah tertua di Kota Banyuwangi ini akan menyampaikan semua keahlian dan pengalaman yang dimiliki."Juga sesekali pengurus dan anggota Sanggar Merah Putih'45 seperti Indah Windoyo,Salma dan  Nuchbah Aing untuk bermain teater maupun nasyid  serta dolanan sehari-hari dengan tehnik blocking,vokal dan seni pertunjukan.Alhamdullilah dari proses selama ini sudah beri tropy Baca Puisi event Sempega Rogojampi serta tiket ke Porseni MI Kabupaten untuk menyanyi dan pidato Bahasa Arab.Selanjutnya siap diajamg dispendik atau Fatimah Day dengan BKPRMI-Kemenag!" ungkapnya pada media ini seraya ingin tampilkan talent mulai kelas 1-5 dalam bentuk drama opera pada perpisahan kelas 6.



Ketua Komunitas Lentera Sastra, Syafaat, menyampaikan bahwa Lentera Sastra akan selalu memfasilitasi Madrasah yang ingin mengembangkan Ekstrakurikuler dibidang literasi semacam buat majalah dinding atau terbitkan buku karya santri.

"Kita mempunyai banyak anggota yang mempunyai kemampuan dibidang literasi hingga tingkat Nasional!" ungkapnya.(Eka/Eni/JN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...